Sifat Jaiz adalah Sifat yang Boleh Ada atau Tidak pada Allah SWT, Kenali Sifat Wajib dan Mustahil

Sifat jaiz adalah kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai tuhan semesta alam.

oleh Husnul Abdi diperbarui 04 Jul 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi masjid (Gambar oleh Piet van de Wiel dari Pixabay)
Ilustrasi masjid (Gambar oleh Piet van de Wiel dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sifat jaiz adalah sifat yang boleh ada atau tidak pada Allah SWT. Seperti yang telah diketahui, Sifat Allah terbagi menjadi tiga macam, yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Ada 20 sifat mustahil, 20 sifat wajib, dan 1 sifat jaiz bagi Allah.

Sifat wajib adalah sifat yang wajib atau pasti dimiliki oleh Allah SWT. Sementara itu, sifat mustahil bagi Allah terdiri dari sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki-Nya. Sifat ini biasanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya. Allah SWT sebagai tuhan semesta alam tidak mungkin memiliki sifat seperti makhluk.

Sifat jaiz adalah kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai tuhan semesta alam. Sifat jaiz bagi Allah merupakan kebebasan untuk berbuat segala sesuatu atau tidak berbuat sesuatu hanya sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/7/2023) tentang sifat jaiz.

Sifat Jaiz adalah

Ilustrasi masjid (Gambar oleh ekrem dari Pixabay)
Ilustrasi masjid (Gambar oleh ekrem dari Pixabay)

Sifat Jaiz adalah salah satu pembagian sifat Allah SWT yang perlu dikenali umat Islam. Sifat jaiz adalah salah satu macam sifat Allah SWT selain sifat wajib dan sifat mustahil. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sifat jaiz adalah kebebasan yang dimiliki Allah SWT sebagai tuhan semesta alam. Sifat jaiz adalah kebebasan untuk berbuat segala sesuatu atau tidak berbuat sesuatu hanya sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

Allah mungkin berbuat segala sesuatu atau mungkin meninggalkannya (tidak berbuat). Oleh karena itu, Allah memiliki kebebasan berbuat atau meninggalkan tanpa ada yang memaksa. Contoh sifat jaiz adalah ketika Allah SWT menjadikan seseorang yang rendah menjadi terhormat ataupun sebaliknya. Contoh lainnya dari sifat jaiz adalah Allah SWT dapat menjadikan orang yang sehat tiba-tiba menjadi sakit, begitu pula sebaliknya.

Mengimani sifat jaiz adalah wajib bagi setiap umat Islam, karena Allah SWT dapat dan mampu berbuat segala sesuatu atupun meninggalkannya. Dalil mengenali sifat jaiz Allah SWT ini terdapat dalam surah Al-Qasas ayat 68, yang artinya:

"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)."

Sifat Wajib Allah SWT

<p>Ilustrasi masjid (dok jpeter2/pixabay.com)</p>
Ilustrasi masjid (dok jpeter2/pixabay.com)

Sifat jaiz adalah sifat yang boleh ada atau tidak pada Allah SWT. Selain sifat jaiz, kamu tentunya juga perlu memahami sifat wajib-Nya. Sifat wajib bagi Allah di antaranya:

1. Wujud. Wujud artinya pasti ada dan tidak bergantung kepada siapa pun. Wujud adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah Adam.

“Pikirkanlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan (hakikat) Zat Allah, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” (HR. Abu Asy-Syaikh)

2. Qidam. Qidam artinya awal atau terdahulu. Maksudnya Allah sudah ada sebelum dunia tercipta.

“Dialah Yang Awal, Yang Akhir.” (QS. al-Hadid ayat 3)

3. Baqa’. Baqa’ artinya abadi atau kekal. Tidak ada yang bisa menghancurkan-Nya.

“Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (QS. al-Qasas ayat 88)

4. Mukholafatul Lilhawaditsi. Mukholafatul lilhawaditsi artinya berbeda dengan makhluk. Sifat ini adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah Mumasalatu lil hawadisi.

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. asy-Syura ayat 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi. Qiyamuhu binafsihi artinya tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun.

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS. Fatir ayat 15)

6. Wahdaniyah. Wahdaniyah artinya esa atau tunggal, karena Allah tidak memiliki sekutu.

“Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu saja keduanya telah binasa.” (QS. al-Anbiya ayat 22)

7. Qudrat. Qudrat artinya berkuasa, karena Allah adalah pemegang kuasa terhadap segalanya.

“Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu.” (QS. al-Ahzab ayat 27)

8. Iradat. Iradat artinya memiliki kehendak. Allah dapat melakukan apa saja. Iradat adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah karahah.

“Maha kuasa melakukan apa yang Dia kehendaki.” (QS. al-Buruj ayat 16)

9. ‘Ilmun. ‘Ilmun artinya mengetahui segala sesuatu.

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Mujadalah ayat 7)

10. Hayat. Hayat artinya hidup, di mana Allah merupakan zat yang tidak pernah hancur.

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus (makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.” (QS. al-Baqarah ayat 255)

11. Sam’un. Sam’un artinya mendengar segalanya.

"Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus-terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. an-Nisa' ayat 148)

12. Basar. Basar artinya melihat, baik yang terlihat maupun kasat mata. Basar adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah Umyun.

"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. al-Isra ayat 1)

13. Kalam. Kalam artinya yang berfirman. Allah dapat berlisan tanpa bantuan siapa pun.

"Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." (QS. an-Nisa' ayat 164)

14. Qadiran. Qadiran artinya maha mampu.

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.” (QS. al-Baqarah ayat 120)

15. Muridan. Muridan artinya maha berkehendak. Allah dapat berkehendak dan tidak ada yang bisa menghalanginya.

"Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud ayat 107)

16. ‘Aliman. ‘Aliman artinya maha mengetahui dan tidak ada seorangpun yang bisa menyembunyikan sesuatu dari Allah SWT. Aliman adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah kaunuhu jahilan.

17.- Hayyan. Hayyan artinya maha hidup, tidak pernah tidur, mati, atau pun lengah.

"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. al-Furqan ayat 58)

18. Sami’an. Sami’an artinya maha mendengar segala perkataan, permintaan, dan doa hamba-Nya.

"Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. al-Baqarah ayat 244)

19. Bashiran. Bashiran artinya maha melihat dan mengawasi setiap hamba-Nya.

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hujurat ayat 18)

20. Mutakalliman, artinya maha berfirman. Mutakalliman adalah lawan dari sifat mustahil bagi Allah kaunuhu abkama.

"Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (QS. an-Nisa ayat 164)

Sifat Mustahil Allah SWT

Ilustrasi masjid
Ilustrasi masjid. (Photo by Snowscat on Unsplash)

Sifat jaiz adalah sifat yang boleh ada atau tidak, selain itu kamu juga perlu mengenali sifat mustahil Allah SWT. Dalam ilmu tauhid dinyatakan bahwa sifat mustahil bagi Allah di antaranya:

1. ‘Adam, artinya tidak ada.

2. Hudus, artinya baru.

3. Fana, artinya rusak.

4. Mumasalatu lil hawadisi, artinya menyerupai makhluk.

5. Qiyamuhu bigairihi, artinya membutuhkan sesuatu selain diri-Nya.

6. Ta’addud, artinya lebih dari satu.

7. ‘ajzun, artinya lemah.

8. Karahah, artinya terpaksa.

9. Jahlun, artinya bodoh.

10. Mautun, artinya mati.

11. Summun, artinya tuli.

12. ‘Umyun, artinya buta.

13. Bukmun, artinya bisu.

14. Ihtiyaju lighairihi artinya memerlukan yang lain.

15. Kaunuhu ‘ajiyan artinya zat yang lemah.

16. Kaunuhu karihan artinya zat yang terpaksa.

17. Kaunuhu jahilan artinya zat yang bodoh.

18. Kaunuhu ashamma artinya zat yang tidak dapat mendengar.

19. Kaunuhu ‘ama artinya zat yang tidak bisa melihat.

20. Kaunuhu abkama artinya zat yang tidak bisa berbicara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya