Kelebihan dan Kekurangan WFH, Ketahui Cara Mengatasi Kendala yang Ditimbulkan

Meski WFH membolehkan pekerja atau karyawan untuk tidak datang langsung ke kantor, sistem ini ternyata dinilai memiliki banyak kelebihan dan kekurangan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 21 Agu 2023, 12:40 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 12:40 WIB
Move On Dari WFH
Ilustrasi Work From Home Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengimplementasikan kebijakan work from home atau bekerja dari rumah untuk aparatur sipil negara (ASN) mulai tanggal 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023. Langkah ini diambil untuk mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta.

Work from home (WFH) merupakan kependekan dari frasa dalam bahasa Inggris yang berarti "Bekerja dari Rumah." Walaupun pekerjaan dilaksanakan di lingkungan rumah, konsep WFH menitikberatkan pada tetapnya produktivitas pekerjaan meskipun tidak perlu hadir di tempat kerja fisik.

Arti dari WFH adalah menjalankan pekerjaan dari rumah, sehingga pekerja tidak diharuskan untuk berangkat ke kantor. Dalam konteks ini, jenis pekerjaan yang dapat dijalankan dengan WFH melibatkan tempat-tempat seperti rumah, apartemen, kafe, atau area tinggal lainnya yang memungkinkan pekerja untuk lebih efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Langkah Pemprov DKI Jakarta untuk menetapkan kebijakan WFH tentu akan menghadapi berbagai macam kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan WFH seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa yang dimaksud dengan WFH?

Work From Home (WFH) adalah istilah yang merupakan singkatan dari frasa dalam bahasa Inggris yang berarti "Bekerja dari Rumah." Konsep ini mengacu pada praktik di mana pekerja atau karyawan menjalankan tugas-tugas pekerjaan mereka dari lokasi rumah atau tempat tinggal pribadi, bukan dari lokasi fisik kantor perusahaan. Meskipun pekerjaan dilakukan dari lingkungan rumah, prinsip utama dari WFH adalah mempertahankan produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaan, meskipun tanpa kehadiran fisik di kantor.

Menurut BBC, arti WFH adalah menghilangkan keharusan bagi pekerja untuk pergi ke kantor guna menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan mereka. Urban Dictionary juga mengonfirmasi konsep serupa, di mana WFH adalah praktik kerja yang tidak mengharuskan karyawan atau pekerja hadir di kantor untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.

Pada dasarnya, WFH mengizinkan pekerja untuk bekerja dari rumah tanpa perlu mendatangi kantor. Ini berarti pekerjaan yang cocok untuk dilakukan dengan WFH dapat dijalankan di berbagai tempat seperti rumah, apartemen, kafe, atau tempat tinggal lainnya yang memungkinkan pekerja untuk lebih efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan.

Pekerja yang dapat menjalankan WFH biasanya bekerja di perusahaan yang menerapkan model kerja ini. Oleh karena itu, keputusan untuk bekerja dengan sistem WFH bukan sepenuhnya menjadi keputusan individu pekerja, melainkan dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan atau pemilik usaha.

Data yang dihimpun dari Kementerian Keuangan RI menunjukkan bahwa dalam sebuah studi di Swiss yang dilakukan oleh IWG, ditemukan bahwa 70 persen pekerja profesional melakukan kerja jarak jauh setidaknya satu hari dalam seminggu, dan sebanyak 53 persen profesional bekerja dari jarak jauh selama tiga hari dalam seminggu.

Bagi pemilik usaha yang mengadopsi konsep WFH, yaitu bekerja dari rumah, penting untuk memastikan bahwa pekerja memiliki tingkat kepercayaan yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dengan keterbatasan lingkungan kerja. Ini dapat melibatkan memastikan tersedianya alat komunikasi yang memadai, koneksi internet yang stabil, dan faktor-faktor lain yang memungkinkan pekerja untuk menjalankan tugas-tugas dengan efektif.


Kelebihan Sistem WFH

Aturan WFH 75 Persen
Orang-orang menyeberang jalan dengan latar belakang gedung perkantoran di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (16/12/2020). Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti arahan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan terkait pengetatan work from home (WFH). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meski WFH membolehkan pekerja atau karyawan untuk tidak datang langsung ke kantor, sistem ini ternyata dinilai memiliki banyak kelebihan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Waktu Perjalanan

Salah satu keunggulan utama dari WFH adalah pegawai dapat memanfaatkan waktu yang biasanya dihabiskan untuk perjalanan menuju kantor untuk melakukan kegiatan lain. Pekerja yang memiliki jarak rumah yang jauh dengan lokasi kantor tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam di jalan, seperti dalam contoh seorang pegawai yang rumahnya di Tangerang dan bekerja di Jakarta. Dengan WFH, waktu perjalanan yang sebelumnya memakan waktu signifikan dapat dialokasikan untuk aktivitas yang lebih produktif atau bersama keluarga.

2. Penghematan Biaya Perjalanan

Bekerja dari rumah dengan WFH juga membawa manfaat dalam hal penghematan biaya. Pegawai tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk transportasi harian, seperti tiket transportasi umum atau biaya bahan bakar kendaraan pribadi. Selain itu, biaya-biaya lain yang terkait dengan bekerja di luar, seperti makan siang di luar atau biaya parkir, juga dapat ditekan atau bahkan dihilangkan.

3. Work-Life Balance yang Lebih Baik

Konsep WFH dapat memberikan peluang bagi pegawai untuk mencapai Work-Life Balance yang lebih baik. Pegawai memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja dan waktu bersantai. Ini memungkinkan mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga atau menjalani kegiatan pribadi yang memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

4. Fleksibilitas dalam Lingkungan Kerja

WFH juga memberikan fleksibilitas dalam memilih lingkungan kerja yang paling sesuai. Pegawai dapat memilih tempat yang nyaman untuk bekerja, seperti ruang kerja di rumah, kafe, atau tempat lain yang memungkinkan produktivitas. Selain itu, mereka juga dapat menyesuaikan jadwal kerja mereka sesuai dengan ritme pribadi, yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kinerja.

5. Efisiensi Operasional bagi Perusahaan

Salah satu dampak positif dari WFH adalah efisiensi operasional yang terjadi di sisi perusahaan. Biaya operasional seperti konsumsi listrik dan penggunaan fasilitas kantor berkurang karena jumlah pegawai yang berada di kantor berkurang. Selain itu, penggunaan teknologi komunikasi online juga dapat mengurangi biaya perjalanan dinas atau pertemuan tatap muka.

6. Inovasi dan Adaptasi Teknologi

WFH mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi dalam menjalankan operasional. Perusahaan perlu mengembangkan sistem dan platform komunikasi online yang efektif agar pegawai tetap dapat berkolaborasi dan bekerja secara efisien. Ini juga mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi yang memungkinkan pelayanan kepada pelanggan atau pengguna jasa tetap berjalan tanpa hambatan.

7. Mengurangi Tingkat Polusi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan WFH ditetapkan Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta. Melalui Work From Home (WFH), dampak positif terhadap masalah polusi udara dapat terwujud melalui beberapa cara. Pertama, dengan mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, terjadi reduksi emisi gas buang yang menjadi penyebab utama polusi udara perkotaan.

Kemudian, WFH juga mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam-jam tertentu, mengatasi salah satu faktor penyebab polusi. Penggunaan bahan bakar fosil pun dapat ditekan berkat kurangnya kebutuhan untuk pergi ke kantor setiap hari. Dampak selanjutnya adalah peningkatan kualitas udara perkotaan, mengurangi risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Kesadaran lingkungan juga terangkat, karena masyarakat semakin memahami kontribusi positif WFH terhadap lingkungan. Terakhir, WFH dapat memicu perubahan kebiasaan bepergian harian, mengarah pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Kekurangan Sistem WFH

Ilustrasi WFH
Ilustrasi WFH. Sumber foto: unsplash.com/Thought Catalog.

Meskipun Work From Home (WFH) memiliki sejumlah kelebihan, terdapat juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Adapun kekurangan WFH antara lain adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Kerja

Salah satu kekurangan WFH adalah potensi adanya gangguan kerja baik dari keluarga maupun diri sendiri. Bekerja dari rumah menghadirkan dinamika yang berbeda, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab keluarga.

Pekerja yang juga harus mengawasi pembelajaran anak-anaknya di rumah perlu membagi waktu antara pekerjaan dan peran sebagai orang tua. Peran keluarga dalam mendukung WFH menjadi krusial, namun peran ini haruslah seimbang agar tidak memberikan beban berlebih pada salah satu anggota keluarga, terutama pegawai perempuan.

2. Hilangnya Motivasi Kerja

WFH dapat meningkatkan risiko hilangnya motivasi kerja. Lingkungan rumah yang lebih santai dan kurangnya pengawasan langsung dari atasan bisa membuat motivasi kerja menurun. Godaan-godaan seperti media sosial atau hiburan di rumah dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki jadwal yang terstruktur dan tetap menjaga fokus pada prioritas pekerjaan.

3. Kurangnya Pengawasan

Kekurangan WFH adalah kesulitan dalam monitoring pegawai. Bagi unit kepatuhan internal atau manajemen, monitoring pegawai saat WFH menjadi lebih sulit dibandingkan saat mereka bekerja di kantor. Diperlukan sistem dan mekanisme yang efektif untuk memastikan bahwa pekerja tetap produktif dan memenuhi tanggung jawabnya. Monitoring yang baik bisa melibatkan alat kerja terkait, pengukuran hasil kerja, serta komunikasi yang terjaga agar pekerjaan tetap terpantau dengan baik meskipun dalam lingkungan WFH.

4. Kurangnya Interaksi dan Kolaborasi Antarpegawai

WFH juga dapat mempengaruhi interaksi dan kolaborasi antarpegawai. Komunikasi langsung yang terbatas dapat memperlambat proses pertukaran informasi dan ide antarpegawai. Ketidaksempurnaan teknologi komunikasi juga dapat menghambat kerjasama tim yang optimal. Adanya kesulitan dalam berkolaborasi secara langsung dapat mengganggu dinamika kerja tim dan menghambat pencapaian tujuan bersama.

5. Tidak Ada Pemisahan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Adanya pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menjadi lebih sulit saat bekerja dari rumah. Tanpa batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat, pekerja cenderung terus terlibat dalam pekerjaan bahkan saat seharusnya beristirahat. Ini dapat mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan kesehatan mental pekerja.


Cara Mengatasi Kendala pada WFH

Mengatur Jarak Pandang dari Komputer dan Gadget
Ilustrasi WFH Credit: pexels.com/Ekaterina

Terkait dengan kekurangan-kekurangan Work From Home (WFH) yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:

1. Cara Mengatasi Gangguan Pekerjaan

Tetapkan jadwal kerja yang jelas dan komunikasikan kepada keluarga tentang waktu-waktu yang sebaiknya tidak diganggu. Ajak keluarga untuk saling menghormati waktu kerja masing-masing. Selain itu, diskusikan pembagian tanggung jawab di rumah dengan anggota keluarga. Hal ini membantu mengurangi beban yang terlalu berat pada satu orang saja.

2. Cara Mengatasi Hilangnya Motivasi Kerja

Buat jadwal harian yang mencakup waktu bekerja, istirahat, dan waktu luang. Dengan rutinitas yang terstruktur, Anda dapat mempertahankan disiplin dan motivasi. Selain itu, tetapkan tujuan-tujuan jangka pendek yang spesifik dan terukur. Pencapaian tujuan-tujuan ini dapat memberikan dorongan motivasi yang lebih terasa.

3. Cara Mengatasi Kesulitan Monitoring

Tetapkan komunikasi yang teratur dengan atasan atau tim. Berikan update mengenai progres pekerjaan dan ketersediaan Anda. Manfaatkan alat-alat bantu untuk mengukur produktivitas dan progres pekerjaan. Ada berbagai alat digital yang dapat membantu monitoring pekerjaan.

4. Mengatasi Masalah Kurangnya Koneksi dengan Rekan Kerja

Selenggarakan rapat virtual atau pertemuan tim secara berkala untuk membahas proyek, saling berbagi informasi, dan menjaga rasa saling terhubung. Selain itu, gunakan platform kolaborasi online untuk berdiskusi, berbagi dokumen, dan berkomunikasi dengan rekan kerja. Ini membantu menjaga aliran kerja tim.

5. Cara Mengatasi Isolasi Sosial dan Kesejahteraan Mental

Selain pekerjaan, jaga komunikasi dengan teman-teman dan rekan kerja secara informal. Ini membantu mengatasi rasa isolasi dan meningkatkan kesejahteraan mental. Selain fokus pada pekerjaan, tetapkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman, berolahraga, dan melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Ini membantu menjaga keseimbangan hidup.

6. Cara Mengatasi Ketidakjelasan Batasan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Buat area kerja yang khusus dan terpisah dari area pribadi. Ini membantu dalam memisahkan waktu kerja dan waktu santai. Selain itu, tetapkan batas waktu kapan Anda berhenti bekerja dan beralih ke waktu pribadi. Jangan biarkan pekerjaan terus mengganggu waktu bersama keluarga atau istirahat.

Menerapkan kombinasi strategi di atas dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan WFH dan menjaga produktivitas serta kesejahteraan Anda selama bekerja dari rumah. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi eksperimenlah dengan beberapa pendekatan yang paling sesuai dengan situasi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya