Doa Qunut Ada Berapa? Pahami Arti dan Hukum Membacanya

Qunut dibagi menjadi tiga, yaitu Qunut Nazhilah, Qunut Witir, dan Qunut dalam sholat Subuh.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Mar 2024, 14:32 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2023, 16:00 WIB
Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadhan di Masjid Naif di Dubai (5/5/2021). Malam Lailatul Qadar di mana Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad. (AFP/Karim Sahib)

Liputan6.com, Jakarta - Doa Qunut artinya berdiri dengan tunduk, taat, dan diam dalam doa. Dalam terminologi Islam, Qunut adalah istilah yang digunakan oleh para ulama syariat untuk merujuk pada doa yang dibacakan dalam sholat pada momen tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam buku "Kupas Tuntas Qunut Subuh" karya Galih Maulana.

Dalam praktiknya, ada beberapa jenis doa Qunut yang umumnya diamalkan. Menurut Cholil Nafis, dalam bukunya "Masalah Garis Perbatasan Nahdlatul Ulama," Qunut dibagi menjadi tiga, yaitu Qunut Nazhilah, Qunut Witir, dan Qunut dalam sholat Subuh.

Apa hukum membaca doa Qunut? Menurut Imam Nawawi, doa Qunut memiliki status hukum sebagai sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Hukum ini ditegaskan dalam buku "Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 2" karya Wahbah Az Zuhaili.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bacaan tiga doa Qunut yang dimaksudkan, lengkap teks Arab, latin, dan artinya, Sabtu (14/10/2023).

1. Doa Qunut Nazilah

Muslim melaksanakan ibadah sholat di masjid
Muslim melaksanakan ibadah sholat di masjid. (Liputan6.com/Pexels/ebahir)

Doa Qunut Nazilah, dapat diamalkan dalam situasi-situasi tertentu ketika umat Islam menghadapi tantangan atau masalah khusus, seperti persoalan keamanan, bencana alam, atau kemanusiaan. Doa ini mencerminkan kerendahan hati, permohonan pertolongan, dan kepercayaan kepada Allah dalam menghadapi berbagai ujian dan musibah.

Doa ini juga merupakan wujud dari tawakal kepada Allah dalam situasi sulit.

Membaca doa Qunut Nazilah, mengajarkan muslim untuk selalu berserah diri kepada Allah, memohon petunjuk, keselamatan, dan keberkahan-Nya. Mereka juga mengingatkan akan pentingnya iman, tawakal, dan syukur dalam kehidupan sehari-hari.

Begini doa Qunut Nazilah yang dimaksudkan:

 

إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ

Allâhumma innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na‘budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas‘â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq.

Artinya:

“Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

 

 

2. Doa Qunut Subuh

Doa Qunut Subuh merupakan bagian dari praktik ibadah dalam shalat Subuh. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara ulama mengenai kewajiban doa Qunut dalam sholat Subuh, namun bagi sebagian besar umat Islam, doa ini adalah sunah.

Doa ini juga memiliki bacaan yang sama dengan doa Qunut Witir, yang mencerminkan rasa syukur, permohonan petunjuk, dan perlindungan dari kejelekan.

Dalam Kitab Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah, membaca doa Qunut Subuh hukumnya sunnah menurut mazhab Syafi'i dan Maliki. Sementara, Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar ungkap hukum doa Qunut Subuh adalah sunnah muakkad.

Begini doa Qunut Subuh yang dimaksudkan mengutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha:

 

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم

Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa 'aafinii fiman 'aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a'thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya'izzu man 'adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaita, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa alihi wa shahbihi wasallama.

Artinya:

"Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya."

 

 

3. Doa Qunut Witir

Bersama Ribuan Umat Muslim, Wapres Ma’ruf Amin Laksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Istiqlal
Umat muslim melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (2/5/2022). Ribuan umat muslim melaksanakan sholat Idul Fitri 1443 H dengan penuh khidmat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Doa Qunut Witir adalah doa yang sangat penting dalam Islam, dan pada bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk membacanya. Bacaan doa Qunut Witir ini mencerminkan kerendahan hati, permohonan petunjuk, dan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, doa ini juga mencerminkan keberkahan, perlindungan dari kejelekan takdir, dan kekuatan iman.

Doa ini merupakan manifestasi dari kepatuhan hamba kepada Allah dan pengakuan bahwa hanya Dia yang berhak untuk memberikan petunjuk, keamanan, dan berkat dalam hidup. Doa ini juga menegaskan bahwa Allah adalah pemelihara, yang senantiasa merawat dan selalu memberikan perlindungan.

Mengutip buku berjudul Tuntunan Lengkap 99 Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah, membaca doa Wunut Witir dianjurkan kepada umat Muslim  pada pertengahan bulan Ramadhan, yaitu malam ke-16 hingga akhir bulan Ramadhan.

Begini doa Qunut Subuh yang dimaksudkan:

 

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fiiman hadayt, wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt, wa tawallanii fiiman tawallayt, wa baariklii fiiman a’thoyt, waqinii syarro maa qodhoyt, wallaa yuqdhoo ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalayt, walaa ya’izzu man ‘aadayt, tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya:

“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada selainku), rawatlah aku sebagaimana Engkau merawat orang lain, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb kami. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan, aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya.”

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya