50 Kata-Kata Jawa Sindiran Halus tapi Menohok, Sampaikan Nasihat dan Kritik

Manfaat dari kata-kata Jawa sindiran dalam bahasa Jawa ini adalah untuk memberikan pengajaran tanpa harus menyakiti perasaan orang lain. Dengan menggunakan sindiran, seseorang dapat menyampaikan pendapat atau kritik secara halus namun tetap tajam.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Des 2023, 14:48 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi sindiran, sentilan, menyindir, gosip, rahasia
Ilustrasi sindiran, sentilan, menyindir, gosip, rahasia. (Image by diana.grytsku on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa memiliki keunikan tersendiri dalam memberikan nasihat tersirat, peringatan, dan kritik kepada seseorang. Kata-kata sindiran tersebut seringkali disampaikan dengan halus namun menohok, sehingga mampu menyampaikan pesan tanpa harus menyakiti perasaan orang lain. Dalam budaya Jawa, sindiran memiliki peran penting dalam menjaga tata krama dan etika dalam berkomunikasi.

Manfaat dari kata-kata Jawa sindiran dalam bahasa Jawa ini adalah untuk memberikan pengajaran tanpa harus menyakiti perasaan orang lain. Dengan menggunakan sindiran, seseorang dapat menyampaikan pendapat atau kritik secara halus namun tetap tajam. Selain itu, sindiran juga dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki sikap dan perilaku seseorang tanpa harus membuatnya merasa terluka secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa sering digunakan dalam situasi-situasi yang memerlukan kritik halus, seperti dalam hal tata krama, sopan santun, dan perilaku. Dengan demikian, penggunaan kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa dapat membantu menjaga keharmonisan dalam berkomunikasi dan hubungan antar individu.

Untuk menyampaikan kritik atau nasihat secara halus, berikut adalah sejumlah contoh kata-kata Jawa sindiran halus, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023).

Kata-Kata Jawa Sindiran untuk Teman

Berikut adalah 10 contoh kalimat sindiran dalam bahasa Jawa yang bisa kamu gunakan untuk menyindir teman:

1. "Iki kok mawut tenan, ora ngerti bener nang kene wae."

Artinya: "Kamu ini bawel banget, enggak ngerti situasi saja."

2. "Ora nggo kowe, nanging akhire bubar kabeh."

Artinya: "Bukan karena kamu, tapi akhirnya semua jadi kacau."

3. "Seneng banget ngomong opo kui, nggak ngono maneh."

Artinya: "Suka banget ngomong apa itu, padahal nggak seperti itu."

4. "Suwe-suwe iku asale kowe to?"

Artinya: "Pelupa banget, itu kan aslinya dari kamu kan?"

5. "Ningali cah keminter, tapi bengi nang ndi."

Artinya: "Pandai di depan, tapi malamnya nggak jelas."

6. "Tetep ae ngomong sing bener, nggak usah lebay-lebay."

Artinya: "Cukuplah bicara yang benar, nggak usah berlebihan."

7. "Urap-urapan karo wong puber, sing bener to opo sing wedi?"

Artinya: "Berpalingan dengan teman puber, yang benar atau yang salah?"

8. "Gubrag, saiki kenek ojok kaya wong liyane."

Artinya: "Sudah hancur, sekarang jangan jadi seperti orang lain."

9. "Nggak usah sombong karo wong liyane, nuduhno seko diri."

Artinya: "Jangan sombong dengan orang lain, lihat dulu diri sendiri."

10. "Moco, ngertosono. Ora moco, uwisosono."

Artinya: "Baca, mengerti. Tidak baca, bodoh."

Dengan menggunakan kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa, kamu bisa memberikan nasihat tersirat, peringatan, dan kritik kepada teman tanpa harus terdengar terlalu kasar. Selain itu, kata-kata sindiran juga dapat membuat teman lebih aware terhadap perilaku atau kebiasaan yang perlu diperbaiki.

Kata-Kata Jawa Sindiran untuk Kekasih

Ilustrasi menyindir, sindiran, gosip
Ilustrasi menyindir, sindiran, gosip. (Image by Racool_studio on Freepik)

Berikut adalah 10 contoh kalimat sindiran dalam bahasa Jawa yang ditujukan untuk pacar:

1. "Ora peka kowe, yo wes akeh sing ngasorake ati."

Artinya: Kamu kurang peka, banyak yang menyakiti hati.

2. "Akeh kelakuanmu, sing ora bisa dibenahi."

Artinya: Banyak tingkah laku kamu yang tidak bisa diperbaiki.

3. "Kowe iku kaya durung ngerti aturan main."

Artinya: Kamu seperti belum mengerti aturan main.

4. "Ora koyo aku sing seneng dadi perhatian wong liane."

Artinya: Aku tidak seperti kamu yang senang menjadi perhatian orang lain.

5. "Saben dino mlayu, kowe meneh sing weruhane."

Artinya: Setiap hari kamu yang paling tidak mengerti.

6. "Cukup doakan aku seneng, ora usah opo-opo."

Artinya: Cukup doakan aku senang, tidak usah banyak bicara.

7. "Kowe iku kaya kacangan, iso digajihake, iso ditinggalake."

Artinya: Kamu seperti kacang, bisa digajihkan, bisa ditinggalkan.

8. "Nganti kapan wae kowe ora bisa ngomong koyo wong."

Artinya: Sampai kapanpun kamu tidak bisa berbicara seperti orang.

9. "Aku yo mung aku, ra ketokno dolananmu."

Artinya: Aku tetap aku, tidak peduli dengan main-mainmu.

10. "Yen mikir dewe, kowe ora bakal ketemu aku."

Artinya: Jika kamu tinggi hati, kamu tidak akan bertemu denganku.

Kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa ini sebenarnya memiliki manfaat untuk memberikan nasihat tersirat, peringatan, dan kritik kepada pacar. Dengan kata-kata ini, kita bisa menyampaikan pesan tanpa harus terlihat terlalu kasar atau langsung mengatakan hal yang tidak diinginkan. Semoga dengan menggunakan kata-kata sindiran ini, pacar dapat memahami pesan yang ingin disampaikan dan bisa memperbaiki diri untuk kebaikan bersama.

Kata-Kata Nasihat Bahasa Jawa

Kata-Kata Sindiran Pedas untuk Orang Sombong
Ilustrasi Menyindir Teman Credit: pexels.com/Pablo

Berikut adalah contoh-contoh kalimat dalam bahasa Jawa yang mengandung nasihat tersirat:

1. "Uwes ora keno lali, koyo alon-alon saka laku."

Artinya: Jangan lupa dari mana kita berasal, seperti air yang mengalir dari perilaku.

2. "Mripatku ora akeh, nanging utangku luwih akeh."

Artinya: Hartaku tidak banyak, tetapi hutangku lebih banyak.

3. "Sing ora ngertos, koyo manuk bodas."

Artinya: Orang yang tak mengerti, seperti burung hantu yang bodoh.

4. "Sak durunge loro, tak tuku bolong, saiki loro iku tak tuku yen ora bolong."

Artinya: Setelah dua kali tertipu, aku beli yang sudah bolong, sekarang setelah tertipu lagi baru aku beli yang tidak bolong.

5. "Ora ana karo kembang desa, kecuali ditangisi wong sing nduweni."

Artinya: Tidak ada hubungan dengan bunga di desa, kecuali ditangisi oleh orang yang memiliki.

6. "Jero nggonmu sopo, kui kowe yo nyawang."

Artinya: Siapa yang ada di dalam dirimu, itulah yang akan kau temui.

7. "Mlayu saka kulino, sing uwis mbokarani."

Artinya: Berpikirlah sebelum melakukan sesuatu.

8. "Sak wise ora ngiro, wis ra popo."

Artinya: Jangan bohong, jika tidak tahu.

9. "Sak srengenge kowe ngrusaki nderek, saiki nganakake."

Artinya: Setiap apa yang kamu tanam, akan kamu tuai.

10. "Yen loro bawane lungguh, iku wujudmu sing paling apik."

Artinya: Jika kamu memiliki keluhuran budi, itulah wujud terbaikmu.

Kumpulan kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa dapat memberikan nasihat, peringatan, dan kritik secara halus dan menyindir tanpa harus mengungkapkan secara langsung, sehingga dapat membuat orang yang mendengarnya lebih merenung dan memahami pesan yang disampaikan dengan lebih baik.

Kata-Kata Sindiran dalam Bahasa Jawa Halus

Kata-Kata Nyindir Teman Diambil Dari Perkataan Para Tokoh
Ilustrasi Menyindir Teman Credit: shutterstock.com

Kumpulan Kata-Kata Sindiran dalam Bahasa Jawa Halus dan Manfaatnya untuk Memberikan Nasihat Tersirat, Peringatan, dan Kritik

Kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa memiliki keunikan tersendiri, karena selain bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa tidak suka atau kekecewaan, juga dapat digunakan untuk memberikan nasihat tersirat, peringatan, dan kritik kepada orang lain. Dengan menggunakan bahasa Jawa halus, pesan dapat disampaikan dengan lebih lembut namun tetap tajam.

Berikut adalah 10 contoh kalimat bahasa Jawa halus yang berisi nasihat untuk anak atau teman beserta artinya dalam bahasa Indonesia:

1. "Lakoni krama, supaya enggal terlahir kudu lali dalan." (Artinya: Berperilaku dengan baik, agar kelak tidak menyesal.)

2. "Aja mlayu sederhana, pamerane kinten." (Artinya: Jangan terlalu sombong, kesombongan akan berujung pada kehancuran.)

3. "Urip iku urup, mesthi ana jerone rasa." (Artinya: Hidup itu sulit, pasti ada rasa dalam hati.)

4. "Awakdene gusti, nembe wastanira sithik." (Artinya: Hargailah dirimu sendiri, sebelum orang lain menghargaimu.)

5. "Ora usah kelingan, utang bae kudu dibayar." (Artinya: Jangan lupa, utang harus dibayar.)

6. "Wonge saka kono, wonge saka palintangan, padha kasare sare." (Artinya: Orang dari sini, orang dari sana, sama-sama memiliki kekurangan.)

7. "Ing pandum liyane, merga murub, merga lupa." (Artinya: Di depan orang lain, bisa jadi pura-pura, bisa jadi lupa diri.)

8. "Urip kudu selehing adat, supaya aman lan tentrem." (Artinya: Hidup harus sesuai adat, agar aman dan tentram.)

9. "Aja nggon sira nggon aku, kula bae nglahahi." (Artinya: Jangan main-main denganmu, saya tahu bagaimana menghadapimu.)

10. "Ati rasa sejero, urip rasa sebener." (Artinya: Hati terasa terluka, hidup terasa pahit.)

Dengan menggunakan kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa halus, kita bisa memberikan nasihat kepada orang lain tanpa harus terdengar kasar. Pesan-pesan dalam kalimat tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai kehidupan.

Kata-Kata Sindiran Bahasa Jawa Halus untuk Penguasa

Ilustrasi sindiran
Ilustrasi sindiran. (Image by user15285612 on Freepik)

Di bawah ini merupakan 10 contoh kalimat dalam bahasa Jawa halus yang mengandung sindiran dan kritik untuk pemerintah atau penguasa:

1. "Mugi-mugi babu kang dadi raja ora dadi mbeling, supaya loro ati wong kang ana ing negri iki."

Artinya: "Semoga para pemimpin menjadi bijaksana dan tidak sombong, agar rakyat di negara ini tidak menderita."

2. "Sampun uwis ana regane, ora kari loro ati marang rakyat sing pungkase dek sawijining amargi."

Artinya: "Sudah saatnya untuk memiliki harga diri, janganlah acuh tak acuh terhadap rakyat yang menderita karena kebijakan yang terburu-buru."

3. "Nglurug tanpa bala, milu ngelmu tanpa balung."

Artinya: "Menurunkan hujan tanpa awan, memetik ilmu tanpa akal."

4. "Ora muter- muter, kelangan ora tombokne."

Artinya: "Tidak perlu memutar, kalah tidak mengerti."

5. "Bakal turu, ketiban pedot."

Artinya: "Akan tidur, ditimpa oleh pedot (perbuatan buruk)."

6. "Siwi marang Prabu, nutup telinga."

Artinya: "Berbicara kepada Raja, menutup telinga."

7. "Kudu selikur, ora ngelmu mripat srawung."

Artinya: "Harus berhati-hati, tidak bijak seperti srawung (burung pemakan ikan)."

8. "Manut ora pengkasan, wong lanang ugo wong wedok kudu adol."

Artinya: "Tidak hanya mendengar, laki-laki maupun perempuan juga harus berbicara."

9. "Aja gampang tuwuh, ora kena sirahmu."

Artinya: "Jangan mudah bangga, jangan sampai tertutup kepalamu."

10. "Mugi-mugi Gusti Allah amrih ngegampangake, aring-iring jembaring praja lan rakyate."

Kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa memiliki manfaat tersirat untuk memberikan nasihat, peringatan, dan kritik kepada pemerintah atau penguasa. Dengan menggunakan kata-kata ini, rakyat dapat mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap keadaan tanpa melanggar norma sopan santun. Sindiran dalam bahasa Jawa juga dapat digunakan sebagai bentuk ekspresi masyarakat terhadap ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah atau perlakuan yang dianggap tidak adil. Dengan demikian, kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa memiliki peran penting sebagai alat untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya