Natrium Dehidroasetat Untuk Pengawet Makanan? Ini Kegunaan dan Efek Sampingnya

Apa bahaya dari penggunaan Natrium dehidroasetat dalam pengawetan makanan?

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 25 Jul 2024, 09:12 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 18:50 WIB
Roti Gembul
Ilustrasi Roti Gembul / by freepik

Liputan6.com, Jakarta Dalam industri makanan, penggunaan bahan pengawet adalah hal yang umum untuk memperpanjang umur simpan produk dan menjaga kualitasnya. Namun, belakangan ini, terdapat temuan mengejutkan mengenai salah satu bahan pengawet yang seharusnya hanya digunakan dalam produk kosmetik dan farmasi, yaitu natrium dehidroasetat. Temuan ini muncul setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan kandungan natrium dehidroasetat dalam produk roti yang diproduksi oleh PT Abadi Rasa Food, yang ternyata tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Natrium dehidroasetat, atau sodium dehydroacetate, adalah senyawa yang sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam produk kosmetik dan farmasi. Meskipun efektif dalam menjaga stabilitas dan memperpanjang umur simpan produk non-makanan, penggunaan bahan ini dalam makanan bisa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Temuan ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai keamanan dan regulasi penggunaan bahan pengawet dalam industri makanan.

Dalam konteks ini, BPOM telah memerintahkan penarikan produk dan pemusnahan barang yang mengandung natrium dehidroasetat dari peredaran. Langkah ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari potensi bahaya yang mungkin timbul dari konsumsi bahan yang tidak seharusnya ada dalam makanan. 

Lantas apa bahaya dari penggunaan Natrium dehidroasetat dalam pengawetan makanan? Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Rabu (24/7).

Apa Itu Natrium Dehidroasetat?

Ilustrasi Toko Roti/ Pexels
Ilustrasi Toko Roti (Foto oleh Madison Inouye dari Pexels).

Sodium dehydroacetate adalah senyawa kimia yang merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat. Senyawa ini berbentuk bubuk putih yang tidak berasa dan tidak berbau. Dalam dunia industri, sodium dehydroacetate umumnya digunakan sebagai bahan pengawet dalam berbagai produk, terutama kosmetik dan perawatan pribadi.

Penggunaan dalam Kosmetik dan Produk Perawatan Pribadi

Di sektor kosmetik, Natrium Dehidroasetat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan ragi, yang dapat merusak kualitas produk. Dengan kemampuannya yang efektif dalam mengatasi mikroba pada konsentrasi yang sangat rendah, senyawa ini dapat memperpanjang masa simpan produk kosmetik, seperti losion dan produk perawatan kulit lainnya. Selain itu, sodium dehydroacetate juga digunakan dalam produk perawatan pribadi lainnya, seperti produk perawatan kuku, rambut, dan parfum. Cosmetic Ingredient Review (CIR) di Amerika telah meninjau dan mengonfirmasi bahwa penggunaan sodium dehydroacetate dalam produk kosmetik aman dan tidak membahayakan bagi kesehatan konsumen.

Penggunaan dalam Makanan

Meskipun umumnya digunakan dalam kosmetik, Natrium Dehidroasetat juga diterapkan sebagai pengawet dalam makanan. Sama seperti dalam produk kosmetik, senyawa ini berfungsi untuk menghambat aktivitas mikroba seperti ragi, jamur, dan bakteri dalam makanan, sehingga memperpanjang masa simpan produk makanan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan sodium dehydroacetate dalam makanan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk memastikan keamanan konsumsi oleh masyarakat.

Apakah Natrium Dehidroasetat dalam Makanan Berbahaya?

Natrium Dehidroasetat, meskipun telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, sebenarnya hanya disetujui untuk penggunaan terbatas pada produk tertentu, seperti labu siam potong atau kupas. Persetujuan ini mencerminkan bahwa penggunaan senyawa ini dalam konteks yang sangat spesifik telah dianggap aman. Namun, penerapan sodium dehydroacetate pada jenis makanan lainnya belum memiliki jaminan keamanan yang serupa.

Penggunaan bahan pengawet seperti Natrium Dehidroasetat dalam makanan harus mematuhi regulasi ketat dan batas maksimum yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan konsumen. Setiap bahan tambahan pangan, termasuk pengawet, harus berada dalam batas yang telah ditentukan untuk menghindari potensi risiko kesehatan. Jika konsentrasi sodium dehydroacetate melebihi batas yang diperbolehkan, dapat timbul risiko kesehatan yang serius bagi konsumen, seperti reaksi alergi atau efek samping lainnya.

Apa Saja Efek Samping Natrium Dehidroasetat?

Meskipun Natrium Dehidroasetat dikenal karena kemampuannya dalam memperpanjang umur simpan produk dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam industri makanan, penggunaan senyawa ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau oleh individu yang memiliki sensitivitas tertentu terhadap bahan kimia ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

Potensi Efek Toksik

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi Natrium Dehidroasetat dalam dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan efek toksik, terutama pada organ seperti hati dan ginjal. Meskipun demikian, dosis yang digunakan dalam produk makanan jauh lebih rendah dibandingkan dengan dosis yang diuji dalam penelitian hewan, dan dianggap aman menurut standar otoritas kesehatan. Penting untuk diingat bahwa dosis tinggi atau paparan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko efek toksik, sehingga pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan keselamatan penggunaan.

Reaksi Alergi

Meskipun jarang terjadi, beberapa individu dapat mengalami reaksi alergi terhadap Natrium Dehidroasetat. Gejala-gejala alergi ini bisa meliputi ruam kulit, gatal-gatal, dan dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas. Reaksi alergi biasanya disebabkan oleh sensitivitas individu terhadap bahan kimia tertentu, dan meskipun kasus ini tidak umum, penting untuk memantau adanya reaksi alergi setelah konsumsi produk yang mengandung sodium dehydroacetate.

Gangguan Pencernaan

Konsumsi Natrium Dehidroasetat dalam jumlah yang sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Gejala yang mungkin timbul meliputi mual, muntah, dan diare. Namun, efek samping ini umumnya hanya terjadi ketika dosis sodium dehydroacetate jauh melebihi konsentrasi yang biasanya digunakan dalam industri makanan. Dalam penggunaan yang sesuai dan mengikuti pedoman regulasi, gangguan pencernaan akibat sodium dehydroacetate sangat jarang terjadi.

 

Regulasi dan Keamanan

Untuk memastikan keamanan konsumsi, badan pengawas kesehatan di berbagai negara, seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan European Food Safety Authority (EFSA) di Eropa, telah menetapkan batas maksimum penggunaan sodium dehydroacetate dalam makanan. Batasan ini dirancang untuk melindungi konsumen dari potensi risiko kesehatan. Penting bagi produsen makanan untuk mematuhi pedoman dan regulasi yang ditetapkan agar penggunaan sodium dehydroacetate tetap aman dan efektif dalam memperpanjang umur simpan produk.

Dengan demikian, penting untuk memiliki aturan dan regulasi yang jelas mengenai kandungan Natrium Dehidroasetat dalam berbagai jenis makanan. Pengawasan ketat dan kepatuhan terhadap regulasi ini diperlukan untuk mencegah potensi bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan senyawa kimia ini. Tanpa adanya regulasi yang tepat, penggunaan sodium dehydroacetate dalam makanan bisa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan bagi masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya