Nilai Saham Gudang Garam Tbk, Berikut Informasi Kepemilikannya

Seiring perkembangan perusahaan, nilai saham Gudang Garam telah menjadi perhatian utama bagi para investor.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 07 Agu 2024, 13:10 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 13:10 WIB
Gudang Garam
Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam sekaligus orang terkaya ke-2 di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari industri rumahan yang didirikan pada 1958 di Kediri, Jawa Timur, Gudang Garam kini dikenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi. Produk mereka mencakup berbagai variasi seperti sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), dan sigaret kretek linting-mesin (SKM), yang semuanya menawarkan pengalaman tak tergantikan bagi para penikmat kretek sejati.

Perjalanan panjang Gudang Garam sangat dipengaruhi oleh sosok sang pendiri, Surya Wonowidjojo, seorang wirausahawan sejati dengan naluri bisnis yang tajam. Keberhasilan Gudang Garam juga tidak terlepas dari tata kelola perusahaan yang baik dan berlandaskan pada filosofi Catur Dharma, yang menjadi panduan dalam tata laku dan kinerja perusahaan bagi karyawan, pemegang saham, serta masyarakat luas. 

Seiring perkembangan perusahaan, nilai saham Gudang Garam telah menjadi perhatian utama bagi para investor. Sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, saham Gudang Garam mencerminkan stabilitas dan potensi pertumbuhan yang menarik di pasar saham. 

Dengan reputasi yang kuat dan komitmen terhadap kualitas, Gudang Garam terus berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri rokok kretek, sembari memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Berikut ulasan lebih lanjut tentang saham Gudang Garam yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/8/2024).

Nilai Saham Gudang Garam Rabu 7 Agustus 2024

PT Gudang Garam Tbk (sumber: www.gudanggaramtbk.com)
PT Gudang Garam Tbk (sumber: www.gudanggaramtbk.com)

Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terbaru adalah IDR 14.800, mengalami penurunan sebesar 225 poin atau 1,50% dibandingkan penutupan sebelumnya di IDR 15.025. Saham ini dibuka pada harga IDR 15.050 dan bergerak di kisaran harga terendah IDR 14.750 hingga tertinggi IDR 15.175 pada perdagangan terakhir.

Volume perdagangan saham GGRM mencapai 1.564.800 lembar dengan nilai transaksi sebesar IDR 23.400.000.000 dan frekuensi transaksi sebanyak 2.034 kali. Data ini menunjukkan minat investor yang cukup tinggi terhadap saham GGRM, meskipun terjadi fluktuasi harga yang signifikan.

Dari sisi fundamental, GGRM memiliki Earning Per Share (EPS) sebesar IDR 481 dengan Price to Earnings (PE) Ratio sebesar 31 kali. PE Ratio ini menunjukkan bahwa saham GGRM diperdagangkan dengan valuasi yang cukup tinggi, mencerminkan ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan laba perusahaan di masa mendatang.

Kapitalisasi pasar GGRM saat ini mencapai IDR 28.476.531 juta, menjadikannya salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di industri terkait, berada di peringkat 2 dari 4. Peringkat ini menunjukkan posisi strategis GGRM dalam industri rokok kretek di Indonesia.

Pencatatan Saham PT Gudang Garam Tbk

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Gudang Garam Tbk telah melalui beberapa tahap penting dalam pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1990, PT Gudang Garam Tbk pertama kali mencatatkan sahamnya secara parsial di Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham yang tercatat pada saat itu adalah 96.204.400 saham dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000. Langkah ini merupakan tonggak awal bagi perusahaan untuk mulai menarik minat investor publik dan mendapatkan akses ke pasar modal.

Tahun 1994, PT Gudang Garam Tbk melakukan pencatatan saham secara penuh (fully listed). Jumlah saham yang tercatat meningkat signifikan menjadi 481.022.000 saham, tetap dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000. Pencatatan penuh ini memperkuat posisi perusahaan di bursa dan meningkatkan likuiditas sahamnya di pasar.

Perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 pada Tahun 1996. Artinya, setiap satu saham dipecah menjadi dua saham. Keputusan perusahaan ini mengakibatkan jumlah saham yang tercatat meningkat menjadi 962.044.000 saham, dengan nilai nominal per saham yang berubah menjadi Rp 500. Stock split ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik saham bagi investor dengan menurunkan harga per saham, sehingga lebih terjangkau.

Pada tahun yang sama, PT Gudang Garam Tbk juga mengeluarkan saham bonus dengan rasio 1:1. Setiap pemegang satu saham diberikan satu saham tambahan, sehingga jumlah saham yang tercatat kembali meningkat menjadi 1.924.088.000 saham, dengan nilai nominal per saham tetap Rp 500. Pemberian saham bonus ini bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham oleh para pemegang saham existing dan memperluas basis pemegang saham perusahaan.

Melalui rangkaian pencatatan dan perubahan struktur saham ini, PT Gudang Garam Tbk menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Langkah-langkah strategis ini juga membantu perusahaan dalam meningkatkan likuiditas saham dan menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.

Kepemilikan Saham Gudang Garam

20151206-Inilah 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbes
Susilo Wonowidjojo adalah pendiri perusahaan besar di Indonesia yang bernama Gudang Garam. Salah satu tokoh pebisnis terkenal ini menempati urutan kedua orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan senilai USD 5,5 miliar/Rp 74 triliun. (forbes.com)

PT Gudang Garam Tbk memiliki struktur kepemilikan saham yang menunjukkan dominasi kepemilikan oleh entitas perusahaan dan individu-individu tertentu. PT Suryaduta Investama merupakan pemegang saham terbesar dengan jumlah kepemilikan 1.333.146.800 saham atau sekitar 69,29% dari total saham. Dengan total nominal sebesar Rp 666.574 juta, dominasi kepemilikan ini menunjukkan peran penting PT Suryaduta Investama dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.

PT Suryamitra Kusuma memiliki 120.442.700 saham, yang setara dengan 6,26% dari total saham. Total nominal dari kepemilikan ini adalah Rp 60.221 juta, menjadikannya salah satu pemegang saham signifikan yang turut mempengaruhi arah kebijakan perusahaan.

Juni Setiawati Wonowidjojo selaku Presiden Komisaris PT Gudang Garam Tbk memiliki 11.231.645 saham atau sekitar 0.58% dari total saham, dengan total nominal sebesar Rp 5.616 juta. Meskipun persentase kepemilikan individu ini relatif kecil, kontribusi Juni Setiawati Wonowidjojo tetap penting dalam struktur kepemilikan saham perusahaan.

Selain itu, Presiden Direktur Susilo Wonowidjojo memiliki 1.709.685 saham, yang setara dengan 0.09% dari total saham. Total nominal dari kepemilikan ini adalah Rp 854 juta. Kepemilikan ini menunjukkan keterlibatan individu dari keluarga pendiri dalam perusahaan. Sedangkan, Komisaris Lucas Mulia Suhardja memiliki jumlah saham yang relatif kecil yaitu 5.600 saham atau 0.00% dari total saham, dengan total nominal sebesar Rp 3 juta. Meskipun kepemilikan ini sangat kecil, setiap saham tetap memiliki arti dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya berjumlah 457.551.570 saham, yang setara dengan 23.78% dari total saham. Dengan total nominal sebesar Rp 228.776 juta, segmen ini mencakup berbagai pemegang saham yang mungkin terdiri dari institusi dan individu.

Secara keseluruhan, total saham PT Gudang Garam Tbk berjumlah 1.924.088.000 saham dengan total nominal Rp 962.044 juta. Struktur kepemilikan saham yang didominasi oleh PT Suryaduta Investama menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki kendali yang signifikan atas kebijakan dan arah strategis Gudang Garam. Kepemilikan oleh individu-individu dari keluarga pendiri serta perusahaan lainnya juga menunjukkan adanya diversifikasi dalam kepemilikan saham, meskipun dalam persentase yang lebih kecil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya