Liputan6.com, Jakarta Dalam lanskap politik Asia Tenggara yang terus berevolusi, sosok Al-Muhtadee Billah Bolkiah muncul sebagai figur yang menarik perhatian. Sebagai putra sulung Sultan Hassanal Bolkiah, ia tidak hanya mewarisi nama besar keluarga kerajaan Brunei, tetapi juga tanggung jawab besar untuk memimpin negara minyak kaya ini di masa depan. Namun, siapakah sebenarnya Al-Muhtadee Billah Bolkiah dan bagaimana ia mempersiapkan diri untuk peran pentingnya?
Lahir pada 17 Februari 1974 di Istana Darul Hana, Bandar Seri Begawan, Al-Muhtadee Billah Bolkiah tumbuh di lingkungan istana yang penuh dengan tradisi dan protokol kerajaan. Meskipun demikian, pendidikannya menggabungkan nilai-nilai tradisional Brunei dengan wawasan global yang modern. Perjalanan pendidikannya yang dimulai di Brunei dan berlanjut hingga ke Inggris telah membentuk perspektifnya yang unik tentang peran Brunei di panggung internasional.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai pewaris takhta, Al-Muhtadee Billah Bolkiah tidak hanya dipersiapkan untuk memimpin negara, tetapi juga untuk menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas. Perannya sebagai Senior Minister di Kantor Perdana Menteri sejak 2005 telah memberikannya pengalaman berharga dalam tata kelola pemerintahan. Namun, di balik peran resminya, ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki minat beragam, mulai dari olahraga hingga seni.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang kehidupan, pendidikan, peran, dan berbagai aspek menarik dari Al-Muhtadee Billah Bolkiah. Dari persiapannya sebagai pemimpin masa depan hingga kehidupan pribadinya yang jarang terungkap, mari kita lihat mengapa sosok ini layak menjadi sorotan dalam dinamika politik dan sosial Asia Tenggara, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (14/9/2024).
Latar Belakang dan Pendidikan
Al-Muhtadee Billah Bolkiah, lahir pada 17 Februari 1974 di Istana Darul Hana, Bandar Seri Begawan, merupakan putra sulung Sultan Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha. Sebagai anak pertama, ia secara otomatis menjadi pewaris takhta Kesultanan Brunei. Masa kecilnya di istana tidak hanya dipenuhi dengan kemewahan, tetapi juga dengan tanggung jawab dan harapan tinggi sebagai calon pemimpin masa depan Brunei.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Al-Muhtadee Billah Bolkiah mencerminkan kombinasi unik antara nilai-nilai tradisional Brunei dan wawasan global:
1. Pendidikan Dasar:
- Memulai pendidikan di Sekolah Putera Puteri di Istana Darul Hana.
- Melanjutkan ke St. Andrew's School untuk pendidikan dasar.
2. Pendidikan Menengah:
- Belajar di Paduka Seri Begawan Sultan Science College.
- Menyelesaikan Brunei Junior Certificate of Education (BJCE) pada tahun 1988.
- Lulus General Certificate of Education (GCE) Ordinary Level pada tahun 1991.
3. Pendidikan Lanjutan di Luar Negeri:
- Melanjutkan studi di Emanuel School di London.
- Lulus GCE Advanced Level pada tahun 1994.
4. Pendidikan Tinggi:
- Mengikuti tutorial di Universiti Brunei Darussalam (UBD).
- Belajar di Oxford Centre for Islamic Studies mulai Oktober 1995.
- Menyelesaikan Foreign Service Programme di Magdalen College, University of Oxford, dan lulus pada tahun 1997.
Selama masa studinya di Oxford, Al-Muhtadee Billah Bolkiah dikenal dengan nama samaran "Mr. Omar Hassan", yang memungkinkannya untuk menikmati kehidupan mahasiswa normal tanpa tekanan sebagai anggota keluarga kerajaan. Program studinya di Oxford dirancang khusus, mencakup studi Islam, perdagangan, diplomasi, dan hubungan internasional.
Penobatan sebagai Putra Mahkota
Momen penting dalam hidup Al-Muhtadee Billah Bolkiah terjadi pada 10 Agustus 1998, ketika ia secara resmi dinobatkan sebagai Putra Mahkota Brunei di Istana Nurul Iman. Dalam upacara penobatan, ayahnya, Sultan Brunei, menganugerahkan kepadanya 'Keris Si Naga', sebuah simbol penting yang menandai posisinya sebagai pewaris takhta ke-30 Kesultanan Brunei. Upacara ini diikuti dengan prosesi keliling ibukota, Bandar Seri Begawan, menandai dimulainya peran resminya sebagai calon pemimpin masa depan negara.
Advertisement
Peran dalam Pemerintahan dan Masyarakat
Senior Minister di Kantor Perdana Menteri
Salah satu peran paling signifikan Al-Muhtadee Billah Bolkiah dalam pemerintahan Brunei adalah posisinya sebagai Senior Minister di Kantor Perdana Menteri, yang dijabatnya sejak 24 Mei 2005. Posisi ini memberikannya kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan tingkat tinggi dan mempersiapkannya untuk peran kepemimpinan di masa depan.
Keterlibatan di Berbagai Sektor
Untuk mempersiapkan dirinya sebagai pemimpin masa depan, Al-Muhtadee Billah Bolkiah telah dilibatkan dalam berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat:
1. Militer dan Keamanan:
- Menjabat sebagai jenderal di Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei sejak 2004.
- Menduduki posisi wakil inspektur jenderal Kepolisian Kerajaan Brunei sejak 2005.
2. Pendidikan Tinggi:
- Menjabat sebagai pro-chancellor Universiti Brunei Darussalam sejak 16 September 1998.
- Juga menjadi pro-chancellor Universiti Islam Sultan Sharif Ali dan Universiti Teknologi Brunei.
3. Ekonomi dan Keuangan:
- Pernah menjabat sebagai ketua Autoriti Monetari Brunei Darussalam (AMBD) dari 2011 hingga 2020.
- Menjadi ketua dewan direksi untuk Perusahaan Patungan Brunei Shell sejak 2018.
4. Perencanaan dan Pembangunan:
- Ketua Dewan Tertinggi Wawasan Brunei sejak 2014.
- Pernah menjadi ketua Dewan Perencanaan Tenaga Kerja dari 2015 hingga 2019.
5. Lingkungan dan Konservasi:
- Menjadi Royal Patron Dewan Nasional Heart of Borneo di Brunei sejak 2011.
6. Manajemen Bencana:
- Pernah menjabat sebagai ketua Dewan Manajemen Bencana Nasional dari 2006 hingga 2018.
Peran dalam Hubungan Internasional
Al-Muhtadee Billah Bolkiah juga memainkan peran penting dalam hubungan internasional Brunei:
1. Kunjungan Kenegaraan:
- Melakukan kunjungan rutin ke Singapura sebagai bagian dari Program Pemimpin Muda Singapura-Brunei.
- Bertemu dengan berbagai pemimpin negara dan pejabat tinggi, termasuk Presiden dan Perdana Menteri Singapura.
2. Pertemuan PBB:
- Mewakili Brunei dalam debat umum sesi ke-67 Majelis Umum PBB.
- Menekankan pentingnya perubahan struktural untuk mencerminkan dunia yang terglobalisasi.
3. Hubungan Bilateral:
- Melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas militer di negara-negara tetangga, memperkuat hubungan pertahanan bilateral.
- Menerima berbagai penghargaan dan gelar kehormatan dari negara-negara sahabat, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Kehidupan Pribadi dan Minat
Al-Muhtadee Billah Bolkiah menikah dengan Pengiran Anak Sarah pada 9 September 2004 di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Pernikahan mereka menjadi peristiwa besar yang dihadiri oleh berbagai pemimpin dunia dan anggota keluarga kerajaan dari berbagai negara. Pasangan kerajaan ini dikaruniai empat orang anak:
- Pengiran Muda Abdul Muntaqim (lahir 17 Maret 2007)
- Pengiran Anak Muneerah Madhul Bolkiah (lahir 2 Januari 2011)
- Pengiran Muda Muhammad Aiman (lahir 7 Juni 2015)
- Pengiran Anak Faathimah Az-Zahraa' Raihaanul Bolkiah (lahir 1 Desember 2017)
Hobi dan Minat
Meskipun memiliki tanggung jawab besar sebagai pewaris takhta, Al-Muhtadee Billah Bolkiah juga memiliki berbagai minat dan hobi:
1. Olahraga Biliar:
- Penggemar pool dan snooker.
- Berpartisipasi dalam turnamen internasional seperti WPA Men's World Nine-ball Championship 2006 dan WPA World Eight-ball Championship 2008.
2. Sepak Bola:
- Pemilik klub sepak bola Brunei DPMM FC.
- Pernah bermain sebagai penjaga gawang untuk tim tersebut.
3. Otomotif:
- Memiliki koleksi mobil mewah, termasuk Ferrari 599 GTB, Mercedes McLaren SLR, dan Lamborghini Murcielago LP640.
4. Agama dan Spiritualitas:
- Dikenal sebagai sosok yang religius dan pendiam.
Karya Sosial
Al-Muhtadee Billah Bolkiah juga aktif dalam berbagai kegiatan amal dan sosial:
1. Dana Pengiran Muda Mahkota Al-Muhtadee Billah untuk Anak Yatim (DANA):
- Didirikan atas perintah Sultan Hassanal Bolkiah.
- Bertujuan untuk membantu anak-anak yatim di Brunei.
2. Distribusi Hadiah Pribadi Sultan:
Berpartisipasi dalam distribusi tahunan hadiah pribadi Sultan kepada penerima manfaat di seluruh negeri, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, anak yatim, dan penerima bantuan kesejahteraan bulanan.
Â
Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan
1. Mempertahankan Tradisi dalam Era Modern
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Al-Muhtadee Billah Bolkiah adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai tradisional Brunei sambil membawa negara ke era modern. Sebagai negara yang kuat memegang nilai-nilai Islam dan tradisi Melayu, Brunei harus menavigasi arus globalisasi tanpa kehilangan identitasnya.
2. Diversifikasi Ekonomi
Brunei sangat bergantung pada minyak dan gas sebagai sumber utama pendapatannya. Salah satu tugas penting Al-Muhtadee Billah Bolkiah di masa depan adalah memimpin upaya diversifikasi ekonomi negara untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan ini.
3. Menjaga Hubungan Internasional
Dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, Brunei harus mempertahankan posisinya sebagai negara netral sambil menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan kekuatan global. Pengalaman Al-Muhtadee Billah Bolkiah dalam hubungan internasional akan sangat berharga dalam hal ini.
4. Modernisasi Tata Kelola Pemerintahan
Meskipun Brunei adalah monarki absolut, ada harapan untuk modernisasi bertahap dalam tata kelola pemerintahan. Al-Muhtadee Billah Bolkiah mungkin akan menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan kekuasaan tradisional monarki dengan tuntutan untuk pemerintahan yang lebih partisipatif.
Al-Muhtadee Billah Bolkiah, sebagai pewaris takhta Kesultanan Brunei, berdiri di persimpangan antara tradisi dan modernitas. Pendidikannya yang menggabungkan nilai-nilai Islam tradisional dengan wawasan global modern, serta pengalamannya dalam berbagai aspek pemerintahan, telah mempersiapkannya untuk peran penting sebagai pemimpin masa depan Brunei.
Advertisement