Bukan Tanpa Arah, Patrick Kluivert Tekankan Pentingnya Filosofi Sepak Bola Menyerang yang Terstruktur

Patrick Kluivert menjelaskan pandangannya tentang filosofi sepak bola yang dipegangnya. Pelatih Timnas Indonesia ini mengungkapkan bahwa dia menyukai permainan sepak bola yang ofensif, namun bukan berarti asal menyerang tanpa strategi.

Dalam perannya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kluivert dikenal memiliki gaya permainan yang berbeda dibandingkan dengan Shin Tae-yong. Jika pelatih sebelumnya lebih cenderung bermain dengan pendekatan pragmatis, maka Kluivert lebih memilih untuk mengutamakan serangan dalam setiap pertandingan.

Statistik selama Kluivert menjabat sebagai pelatih menunjukkan bahwa dia menganut filosofi menyerang. Tim yang dilatihnya kerap kali mencetak banyak gol, meskipun di sisi lain mereka juga sering kebobolan.

Dalam sebuah wawancara dengan Liputan6, Kluivert menguraikan bagaimana filosofi sepak bola yang dipegangnya. Dia menegaskan bahwa timnya harus memainkan permainan yang ofensif. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

Kluivert sering dianggap mengikuti filosofi permainan Johan Cruijff. Dia tidak menyangkal pandangan ini. Pelatih berusia 48 tahun tersebut mengungkapkan keinginannya agar setiap tim yang diasuhnya, termasuk Timnas Indonesia, dapat menampilkan sepak bola yang menyerang.

"Saya suka sepak bola menyerang. Saya rasa kita juga punya penyerang bagus. Filosofi saya harus diterapkan, tapi pertama, kita harus melihat kualitas yang dimiliki tim, sebelum coba mengatasinya," ucap Kluivert dikutip dari Liputan6. Filosofi ini menurutnya perlu diterapkan, namun tetap memperhatikan kemampuan tim yang ada.

"Tapi bermain menyerang adalah keharusan bagi saya. Saya suka menempatkan lawan dalam kesulitan dengan menerapkan tekanan tinggi di lapangan," sambungnya. Meskipun demikian, Kluivert menegaskan bahwa timnya tidak sembarangan dalam menyerang. Ada struktur yang harus dibangun dan diterapkan di lapangan.

"Terorganisir, tidak asal lari," tegas mantan pelatih Adana Demirspor tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun strategi menyerang diutamakan, namun tetap ada perencanaan dan organisasi yang jelas agar permainan tetap efektif dan terarah. Dengan demikian, setiap serangan yang dilakukan memiliki tujuan dan tidak dilakukan secara sembarangan.

Formasi 4-3-3 sering kali dikaitkan dengan gaya bermain menyerang, khususnya dari tim-tim Belanda. Namun, Kluivert berpendapat bahwa formasi harus bersifat fleksibel. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan formasi yang akan digunakan dalam pertandingan.

"Pola 4-3-3 itu favorit saya, tapi ini tidak menyangkut itu. Saya harus menerapkannya dalam tim. Hal terpenting bagi saya adalah pemain memberi saya masukan terhadap sistem yang akan saya mainkan," ucap Kluivert. Ia menekankan pentingnya masukan dari para pemain dalam menentukan sistem permainan yang efektif.

Kluivert juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan strategi lawan. "Begitu juga dengan lawan, apakah mereka bermain dengan tiga striker atau dua striker. Jadi formasi kita juga akan tergantung formasi lawan," tegas Kluivert. Dengan demikian, adaptasi terhadap formasi lawan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pertandingan.