Liputan6.com, Taipei - Pemungutan suara di Taiwan berlangsung hari ini, Minggu (6/7/2014). Ratusan WNI yang tinggal di negeri itu beramai-ramai datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) memberikan suaranya.
Di Taipei, ibukota Taiwan, pemungutan suara berlangsung penuh kegembiraan. Setiap orang yang hendak memotret barisan pemilih, para pemilih malah ramai-ramai berfoto sambil serentak mengucapkan 'Salam 2 Jari'.
"Kalau di Taiwan agak seru dan bebas, karena pemilih yang sedang antri, setiap kali ada yang hendak memotret, malah ramai-ramai menyatakan 'Salam 2 Jari' secara beramai-ramai. Rakyat punya mau, ya mau bagaimana," ujar Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Hong Kong, Tri Sugito, Minggu (6/7/2014).
Dari keterangan tertulis yang diterima liputan6.com, di hari pemilihan ini Bara JP menggelar exit poll (survei) di 73 negara tempat Bara JP berada.
Berdasarkan exit poll di Taiwan, dari 100 pemilih, 95 orang menyatakan mencoblos Jokowi. Empat orang tak mau memberitahukan pilihannya, dan hanya satu orang yang memilih Prabowo-Hatta.
Koordinator exit poll di Taiwan, Lim Tjeng Bok, yang sedang menempuh kuliah S3 mengatakan, hasil survei diyakini akurat. "Kami lakukan dengan disiplin yang ketat, dan para surveyor sebelumnya sudah dilatih," ujar kandidat doktor ini.
Di Hong Kong, exit poll memperlihatkan hasil 97% pemilih mendukung Jokowi-JK. Hong Kong memang dikenal sebagai basis anggota Bara JP.
"Orang juga tahu, migran Hong Kong adalah pendukung Jokowi yang fanatik, karena diyakini membawa perubahan. Kami sudah setahun setiap hari Minggu, sosialisasi Jokowi di Victoria Park, jadi hasil ini tidak mengherankan," ujar Tri Sugito.
Para migran mengadakan exil poll, karena perhitungan suara resmi baru dilakukan 9 Juli 2014, bersamaan dengan hari pencoblosan di Indonesia. Dari sejumlah saksi yang disiapkan partai pengusung Jokowi, 17 orang di antaranya adalah ''pasukan khusus'' Bara JP.
Survei digelar sesaat setelah pemilih memberikan suaranya di TPS. Di Hong Kong, dari 100 pemilih, 97 orang mendukung Jokowi-JK. Hanya satu orang yang memilih Prabowo. Satu orang menyatakan sengaja mencoblos kedua-duanya, dan satu orang lagi tak punya pilihan sehingga hanya memasukkan kertas suara kosong ke dalam bilik suara.
Koordinator tim exit pool Subrantini mengatakan, para migran antusias memberikan suara karena sebagian besar adalah pendukung perubahan yaitu Jokowi-JK. Kekompakan mereka juga tetap terjaga hingga hari pencoblosan.
"Dari hasil yang kami peroleh di mana Jokowi meraup 97% persen, perhitungan riil tidak akan berbeda jauh. Margin error paling 3% saja. Dengan demikian, Jokowi akan memperoleh sedikitnya 95%," jelas Subrantini, migran asal Surabaya.
"Inilah senjata kami untuk melawan kecurangan dalam perhitungan suara. Suara rakyat harus dikawal, siapa saja yang menipu rakyat akan kami labrak habis," ujar Helmi Wattimena, Ketua Bara JP Benua Amerika.
Advertisement