Beda dengan Sekolah Lain, Uji Coba MBG di Majalengka Pakai Cara Prasmanan

Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @pemkabmajalengka, terlihat murid SMPN 7 Majalengka berbaris dengan rapi untuk mendapatkan MBG yang disajikan secara prasmanan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 12:00 WIB
Uji Coba MBG di Majalengka Pakai Cara Prasmanan, Netizen: Berasa Kondangan
Uji Coba MBG di Majalengka Pakai Cara Prasmanan, Netizen: Berasa Kondangan. Foto: Tiktok @pemkabmajalengka.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ada yang berbeda dari pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Majalengka. Tidak seperti di tempat lain yang membagikan kotak makanan pada setiap siswa, pihak sekolah lebih memilih cara prasmanan.

Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @pemkabmajalengka, terlihat murid SMPN 7 Majalengka berbaris dengan rapi untuk mendapatkan makan siang. Masing-masing murid membawa piring atau kotak makannya sendiri.

Bak di kondangan, mereka pun mengambil MBG mulai dari nasi, ayam, tumis tahu sawi, susu kemasan, dan jeruk. Dengan gaya prasmanan seperti ini, para siswa dapat mengambil sambil menakar jumlah makanan yang bisa mereka habiskan.

Diketahui MBG dalam video tersebut dilaksanakan pada Kamis, 16 Januari 2024. Tampak Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi pun turut memantau jalannya MBG. Para siswa kemudian makan di bangku masing-masing sambil sesekali berbincang dengan Dedi.

Melihat video ini, warganet pun ramai berkomentar. Ada komentar pro ada pula komentar kontra. Beberapa komentar pro yang dilayangkan netizen adalah terkait menekan risiko sampah makanan.

“Nah gini Pak Prabowo yang saya maksud, biar anak ambil sendiri jadi enggak mubazir,” tulis pengguna TikTok.

“Lebih enak begini, kalau anak enggak suka salah satu lauk bisa di-skip (lewati),” kata warganet lain.

“Nah bagus ini, enggak mubazir, yang mau ambil, yang enggak skip. Tapi tetap ada minusnya sih, enggak efisien waktu.”

Komentar Kontra Soal MBG Prasmanan

Banyak pula warganet yang kontra terhadap cara pemberian Makan Bergizi Gratis ini. Salah satunya terkait nilai gizi yang dikhawatirkan tidak terukur sesuai arahan ahli gizi.

“Kok bisa ukuran gizi dalam bentuk prasmanan? Setahu saya jika ditangani oleh BGN (Badan Gizi Nasional) ada SOP-nya? Tentang porsi dan proporsi kebutuhan anak berdasarkan umur bahkan berat badan anak tersebut,” kata warganet.

“Kalau anak SMA ngambilnya porsi kuli pasti.”

Ada pula yang berkomentar terkait susu yang diberikan. Susu dalam uji coba ini adalah susu kemasan mengandung gula.

“Maaf, mungkin susunya bisa diganti ke full cream. Soalnya itu porsi makanannya juga udah banyak gulanya. Dan jangan lupa diingatkan minum mineral karena banyak yang sakit ginjal anak-anak sekarang,” kata warganet.

Melihat cara pemberian MBG yang unik, waragnet pun menyebut suasananya seperti kondangan.

“Berasa kondangan.”

Keracunan MBG di Sukoharjo

Sementara itu, sejumlah siswa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami keracunan usai santap menu MBG.

Pengolahan ayam pada menu MBG diduga menjadi pemicu keracunan pada Kamis, 16 Januari 2024.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, menu ayam tersebut telah ditarik dan diganti dengan telur.

"Sebanyak 40 orang makan ayam yang dimarinasi, setelah tahu ada yang mual, semua ayam ditarik dan diganti telur," ujar Dadan di Jakarta, Kamis (16/1), dilansir ANTARA.

Siswa yang keracunan, kata Dadan, sempat menunjukkan gejala mual. Seketika itu juga dilakukan penanganan oleh petugas dan para siswa dirawat sesuai prosedur medis.

Perlu Inspeksi Berkala di SPPG

Kejadian ini pun mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari pakar kesehatan Universitas YARSI, Dicky Budiman.

“Merespons MBG dari sisi kesehatan masyarakat, keracunan ini tentu adalah masalah serius yang harus segera ditangani. Dan ada beberapa tindakan atau evaluasi yang harus diperhatikan,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com lewat pesan suara, Jumat (17/1/2025).

Evaluasi pertama dari Dicky yakni pemerintah harus memastikan bahwa seluruh rantai distribusi makanan memenuhi standar keamanan pangan. Mulai dari penyediaan hingga pendistribusian ke siswa.

“Dan ini harus disertai dengan inspeksi berkala terhadap dapur atau tempat produksi makanan (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG),” saran Dicky.

 

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya