PPP Berkoalisi dengan Jokowi Tergantung Pemimpin Setelah Muktamar

Namun menurut Dimyati Natakusumah, PPP tetap harus konsisten di Koalisi Merah Putih sebagai penyeimbang.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 22 Agu 2014, 16:13 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2014, 16:13 WIB
Deretan foto para Ketua Umum PPP terpampang di arena Sidang Paripurna III Muktamar VII PPP di Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat. (ANTARA)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menyatakan konsisten dengan Koalisi Merah Putih meskipun capres-cawapres yang mereka usung yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dalam Pilpres 2014. PPP pun menyatakan, menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo-Hatta semalam.

"Kita hormati putusan MK. (PPP) Ya tetap harus konsisten di Koalisi Merah Putih sebagai penyeimbang," kata Ketua DPP PPP A Dimyati Natakusumah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Namun, partai berlambang Kabah tersebut tidak menutup kemungkinan jika pada akhirnya melawat ke kubu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Ya bisa jadi (bergabung), tergantung pemimpinnya setelah muktamar. Setelah putusan muktamar bukan pada forum sekarang-sekarang, orang ke sana ke mari. (Meskipun) PPP sudah konsisten hasil Mukernas PPP ada di Koalisi (Merah Putih)," ujar politisi senior PPP tersebut.

"Muktamar PPP bisa Oktober, bisa November (2014)," sambung dia.

Kendati demikian, Dimyati mengatakan jika dalam partainya lebih banyak yang ingin menjadi penyeimbang atau oposisi dalam pemerintahan Jokowi-JK. "Saya yakin lebih banyak ingin menjadi penyeimbang karena di dalam pemerintahan kan hanya segelintir saja," tandas Dimyati. (Mut)

Baca juga:

Fadli Zon Usai Putusan MK: Koalisi Merah Putih Solid
SBY: Saya dengan Senang Hati Membantu Presiden Baru
Golkar dan PPP Pilih Oposisi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya