Kloter Pertama Jemaah Haji Jambi Dipastikan Bebas MERS

Ini sesuai dengan hasil pengecekan yang dilakukan Kemenag dan pihak terkait.

oleh Bangun Santoso diperbarui 20 Okt 2015, 09:43 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2015, 09:43 WIB
Jemaah Haji Indonesia
Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Jumat 21 Agustus pukul 13.30 WAS. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Jambi - 446 Jemaah haji Jambi dari Kloter 16 BTH telah pulang ke kampung halaman. Kloter pertama dari Jambi ini dipastikan bebas dari virus MERS.

Hal ini dipastikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi M Thahir.

"Semua jemaah sudah dicek, alhamdulillah semua sehat, tidak ada terinfeksi virus MERS," ujar Thahir di Jambi, Senin 19 Oktober 2015 malam.

Menurut dia, akibat kabut asap yang masih menyelimuti Jambi, kepulangan ratusan jemaah kloter pertama Jambi itu dialihkan melalui Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II, Palembang, Sumatera Selatan. Mereka lalu diberangkatkan menuju Jambi menggunakan 12 bus.

Setelah menempuh lebih dari 6 jam perjalanan darat, rombongan haji Jambi tiba di asrama Haji Kota Jambi Senin dini hari.

Thahir menyebutkan 446 orang jemaah haji itu terdiri dari 370 orang asal Kota Jambi, 71 orang asal Kabupaten Sarolangun dan 5 petugas haji. "Awalnya ada 450 orang yang tergabung dalam kloter 16 ini. Namun 2 orang meninggal dunia dan 2 orang lagi dipulangkan lebih awak karena sakit," jelas Thahir.

2 Jemaah yang meninggal itu di antaranya adalah Dasirah Ahmad binti Majudi dan Maryana binti M Yusuf yang merupakan warga Kota Jambi.

Terkait proses pemulangan jemaah haji Jambi lainnya, Thahir belum bisa memastikan bisa turun langsung di Jambi atau tidak. Ini lantaran kondisi kabut asap yang masih saja menyelimuti kota tersebut.

"Jika kondisi (asap) masih seperti ini, proses pemulangan terpaksa dialihkan ke Palembang. Namun kami berharap jemaah selanjutnya bisa turun langsung di bandara Jambi," jelas Thahir. (Bob/Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya