Mengintip Ragam Tugas Sektor Khusus Masjid Nabawi

Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi merupakan salah satu sektor andalan di Daerah Kerja Madinah.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2018, 12:33 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 12:33 WIB
Muhammad Ali/Liputan6.com
Masjid Nabawi (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi merupakan salah satu sektor andalan di Daerah Kerja Madinah. Sektor ini memiliki tanggung jawab cukup besar selama pelaksanaan musim haji. Bisa dibayangkan ketika ratusan ribu jemaah Indonesia yang melaksanakan arba’in—salat lima waktu selama delapan hari—berjejal bersama jemaah haji asal seluruh dunia.

Tidak heran jika komposisi sektor ini terbilang cukup komplet. Mulai dari Seksi Perlindungan Jemaah, Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) Kementerian Agama, dan Tim Gerak Cepat (TGC) Kementerian Kesehatan. Beberapa kursi roda juga terlihat disiagakan di pos sektor yang berjaga di pintu nomor 21 Masjid Nabawi.

Menurut Wakil Seksus, Ahmad Hanafi, beberapa tantangan di lapangan yang dihadapi antara lain banyak jemaah yang lupa arah pulang. “Saking senangnya tiba di Madinah, mereka langsung menuju Masjid Nabawi tanpa mencermati masuk dari pintu nomor berapa,” ujar dia saat ditemui di Masjid Nabawi, Minggu 9 September 2018 siang.

Peristiwa seperti itu rupanya kerap terjadi. “Tantangan lain yang sering menimpa jemaah adalah terpisah dari rombongan,” imbuhnya. Jika sudah seperti itu, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah mendata. “Kami lihat dan cek gelang identitas jemaah yang dipakai,” ujarnya.

Gelang identitas yang mulai tahun ini dilengkapi barcode—merupakan salah satu dari 10 inovasi penyelenggaraan haji tahun ini—memudahkan petugas untuk mengecek hotel pondokan jemaah. Begitu diketahui, petugas langsung mengantar jemaah bersangkutan ke hotel masing-masing.

“Tapi ya kami menyiapkan minuman dan roti sebagai antisipasi kalau jemaah belum makan, agar dapat menenangkan mereka,” kata dia seperti dikutip dari Kemenag.go.id.

 

Kawal Jemaah di Raudlah

Cerita Jemaah Haji 2017
Meski jarak antara Masjid Nabawi ke pemondokan tak terlalu jauh, kaki Irsam sudah tak tahan jika harus berjalan terlalu lama. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Khusus area Raudlah, tempat antara makam Nabi Muhammad SAW dengan mimbar, pihaknya mengimbau agar jemaah resiko tinggi (risti) apalagi perempuan untuk didampingi dari regu atau rombongan. 

Sebab anggota perempuan Seksus Masjid Nabawi juga telah berjaga di Raudlah. Mereka terpaksa tidak bisa mendorong di Raudlah karena pada saat bersamaan mengawasi ribuan jemaah haji.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keamanan Masjid Nabawi terkait barang hilang atau tercecer. Tiap dua hari sekali, petugas mengecek barang-barang yang ditemukan.

"Nanti kalau ternyata milik jemaah Indonesia akan kita ambil dan mengembalikan kepada jemaah,” ucap dia.

Untuk kesehatan, Seksus juga bekerja sama dengan pihak kesehatan Masjid Nabawi yang berjaga di pintu nomor 36.

Menjaga ritme untuk menjalankan tugas negara tentu tak mudah. Namun Ahmad Hanafi dan seluruh anggota Seksus mengaku menikmati amanah yang diberikan.

“Ketemu saudara sebangsa dan setanah air dengan ragam ciri khas bahasa dan budaya yang berbeda-beda membuat kami senang dan ringan menjalankan tugas ini,” pungkas dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya