MUI Garut Jelaskan Waktu Sahur yang Tepat Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

"Sahur itu makanan yang berkah, maka dari itu janganlah kalian meninggalkannya walapun hanya dengan meneguk setengah (gelas) air, karena Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur,”.

oleh Nefri IngeJayadi Supriadin diperbarui 16 Apr 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 12:00 WIB
Buah kurma menjadi salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa.
Buah kurma menjadi salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Makan sahur menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi seluruh muslim yang akan melaksanakan puasa. Kesuksesan sahur dengan mengkonumsi asupan yang bergizi, menjadi salah satu faktor pendukung seseorang mengarungi aktivitas selama puasa berlangsung.

Lantas kapan sebaikanya Anda melaksanakan sahur yang baik menurut tuntutan nabi besar Muhammad SAW ?

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut KH Cecep Jaya Karama mengatakan, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, waktu yang baik untuk sahur sebaiknya diakhiri sebelum datangnya waktu Imsak.

“Sebagaimana dalam hadits dikatakan, umatku senantiasa ada dalam kebajikan selama mereka menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur," ujarnya, Kamis (15/4/2021).

Menurutnya, makan sahur itu sunnah Nabi Muhammad SAW dalam setiap sahum yang dijalankan oleh Rasululloh SAW.

“Beliau menyerukan kepada umat islam agar makan sahur ketika hendak berpuasa,” kata dia.

Bahkan dalam salah satu hadisnya, Nabi Muhammad SAW meminta agar seluruh umatnya jangan melewatkan pelaksanaan makan sahur sebelum melaksanakan puasa di siang hari.

Sahur itu makanan yang berkah, maka dari itu janganlah kalian meninggalkannya walapun hanya dengan meneguk setengah (gelas) air, karena Allah SWT dan malaikat-Nya bersalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur,” kata dia.

Dengan mengakhirkan makan sahur, ujar Kiyai Cecep, makanan dan minuman yang dikonsumsi ketika sahur, menjadi sumber energi. Serta menjadi sumber nutrisi yang dibutuhkan tubuh, selama menjalani berpuasa yang berdurasi sekitar 13-15 jam.

“Jika terlalu awal makan sahur, maka ini akan berpengaruh pada ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita ketika berpuasa,” ujarnya.

Selain itu, mengakhirkan waktu makan sahur memiliki banyak hikmah bagi seorang muslim, terutama lebih menyehatkan bagi tubuh.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

4 Manfaat Sahur

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Gabby K from Pexels)

Dia mengatakan, jika ditinjau secara medis, ada empat manfaat yang bisa dirasakan seseorang setelah melaksanakan makan sahur.

Yang pertama yaitu mencegah dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh. Lalu, mencegah hipoglikemia, yaitu kadar gula darah yang rendah, ditandai dengan gejala berupa badan terasa lemas, pusing, sulit berkosentrasi, gemetar, keringat dingin, hingga dalam kondisi berat dapat menyebabkan pingsan.

Manfaat ketiga adalah, menghindari penurunan berat badan yang drastis dan berbahaya. Serta manfaat terakhir yaitumencegah maag atau dispepsia.

“Melihat banyaknya manfaat dan hikmah yang diperoleh alangkah bijak jika waktu sahur diakhirkan saja sebelum imsak,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya