Biaya Haji Capai Rp102 Juta, Kemenag Minta Pemerintah Saudi Turunkan Masyair

Kementerian Agama meminta kepada Saudi untuk merasionalisasi biaya masyair yang dinilai cukup tinggi. Masyair adalah layanan transportasi dan akomodasi jemaah dari Makkah ke Arafah

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2022, 04:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 04:30 WIB
Kedatangan jemaah haji kloter 43 SOC di Debarkasi Donohudan, Solo, Minggu (14/8/2022). (Foto: Kemenag/Liputan6.com)
Kedatangan jemaah haji kloter 43 SOC di Debarkasi Donohudan, Solo, Minggu (14/8/2022). (Foto: Kemenag/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Kementerian Agama meminta kepada Saudi untuk merasionalisasi biaya masyair yang dinilai cukup tinggi. Masyair adalah layanan transportasi dan akomodasi jemaah dari Makkah ke Arafah.

Sebelumnya, otoritas haji Arab Saudi menaikkan biaya masyair dengan angka cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya, musim haji tahun ini total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) berada dikisaran Rp88 juta hingga Rp102 juta

“Biaya layanan di masyair sebesar 5.600 SAR yang jika dikurskan mencapai 22-23 juta rupiah ini terlalu tinggi untuk layanan empat hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina,” ungkap Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief saat menyambut kedatangan jemaah kloter 43 SOC di Debarkasi Donohudan, Solo, dikutip dari laman Kemenag, Senin (15/8/2022).

Menurut Hilman, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi.

“Semoga ada kebijakan yang lebih proporsional dari Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun depan, khususnya biaya layanan di masyair,” harap Hilman.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas haji 2022 ini. Selama di Tanah Suci, petugas berompi terus memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji.

"Ikut membantu mendorong kursi, mengangkat barang bawaan, dan layanan lainnya padahal tidak sedikit di antara mereka adalah para pejabat, kiai, komisioner, komisaris yang terbukti rela melepas jabatan dan identitasnya,” tutur Hilman.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Evaluasi Operasional Haji 2022

Menurut Hilman, secara umum prosesi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan baik. Dari 92.825 jemaah yang sedianya akan berangkatkan, ada 0,17 persen atau 157 jemaah yang tidak jadi berangkat.

"Terkecil sepanjang sejarah penyelenggaraan haji,” jelas Hilman.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo Musta’in Ahmad menjelaskan hingga hari ini sebanyak 15.430 jemaah telah dipulangkan.

“Ada 18 jemaah asal SOC yang wafat di Tanah Suci dan satu jemaah hingga kini masih dirawat di RS Arab Saudi,” ucap Musta'in.

Kloter 43 SOC terdiri dari 39 jemaah Kabupaten Purbalingga, 162 jemaah Kota Pekalongan, 110 jemaah Kota Tegal dan 31 jemaah dari Kabupaten Sleman. Kedatangan kloter ini juga menandai berakhirnya masa operasional haji tahun 2022 M. Usai prosesi penyambutan dan penyerahan, mereka menuju daerah masing-masing. Selamat datang ke Tanah Air wahai dhuyufurrahman, selamat menjadi haji mabrur!

Dalam kesempatan tersebut, hadir Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM Abu Rokhmad, Staf Khusus Wibowo Prasetyo, Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag Ahmad Fauzin, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Kesbangpol Haeruddin, Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif, dan jajaran pejabat lainnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya