Liputan6.com, Jakarta - Sejatinya Rasulullah SAW tidak membutuhkan cinta kita, dan keberadaan cinta kita pada beliau tidak akan menambah ketinggian dan kemuliaannya. Begitupun sebaliknya, hilangnya cinta kita kepada Rasulullah SAW tidak akan mengurangi kedudukan dan kehormatan beliau.
Bagaimana tidak, sedangkan Rasulullah adalah kekasih Rabb semesta alam. Tidak hanya itu, bahkan barang siapa yang mengikutinya, maka Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosanya sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali Imran ayat 31
Advertisement
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Advertisement
Tidaklah bisa menikmati manfaat cinta kepada Rasulullah SAW, kecuali orang-orang yang mencintainya. Mereka akan merasakan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Mengutip dari buku berjudul “Mencintai Rasulullah SAW sebagaimana Para Sahabat Mencintai Beliau” karya Dr. fadhl Ilahi, dijelaskan manfaat dan buah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang mengamalkan hal tersebut adalah sebagai berikut.
Baca Juga
Saksikan Video Pilihan ini:
Hikmah Mencintai Rasulullah SAW
1. Memperoleh manisnya iman
Allah SWT menjadikan beberapa sebab untuk memperoleh manisnya iman. Di antaranya adalah mencintai Rasulullah SAW melebihi kecintaan kepada seluruh makhluk selain beliau. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan Anas RA. Bahwa Nabi SAW bersabda:
”Tiga perkara, barangsiapa yang dalam dirinya terdapat tiga hal tersebut, maka dia akan mendapatkan manisnya iman : (pertama) hendaknya Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selainnya, (kedua) hendaklah ia mencintai seseorang dimana dia tidak mencintainya kecuali hanya karena Allah, dan (ketiga) hendaklah ia benci kembali kepada kekafiran seperti kebenciannya bila dia dilemparkan ke dalam api”
Dan makna “manisnya iman” sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama adalah merasakan nikmatnya segala ketaatan dan siap menunaikan beban agama serta mengutamakan itu daripada seluruh kesenangan dan kenikmatan dunia.
2. Akan bersama Rasulullah SAW di akhirat kelak
Barangsiapa yang mencintai Rasulullah SAW yang mulia, maka ia akan bersama beliau nanti di akhirat. Telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik RA. Bahwa beliau berkata: ”seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, ’Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat tiba?’ beliau balik bertanya, ’apa yang kamu siapkan untuk hari kiamat?’ ia menjawab, ’Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya’ Beliau Bersabda, ’kamu akan bersama siapa yang kamu cintai’.”
Anas berkata,”kami tidak pernah gembira setelah masuk islam melebihi (kegembiraan kami) mendengar sabda beliau tersebut. Saya mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar dengan harapan saya bisa berkumpul bersama mereka walaupun saya tidak beramal seperti amal-amal shalih mereka.”
Masyaallah, betapa mulia dan agungnya balasan bagi orang-orang yang mencintai Rasulullah SAW.
Advertisement