Sabda Rasulullah, Kiamat Tak Akan Terjadi Selama Masih Ada Orang Lakukan Amalan Ini

Pelajaran dari hadis ini adalah bahwa keberadaan zikir dan penyebutan nama Allah adalah salah satu faktor yang menjaga kelangsungan dunia ini

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2024, 22:30 WIB
Ilustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi masjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Foto: Abdullah Oguk/Unsplash.com

Liputan6.com, Jakarta - Ada hadis yang menunjukkan pentingnya mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari, serta betapa pentingnya kesadaran akan-Nya dalam menjaga kesejahteraan manusia dan dunia.

Bahkan, dalam hadis disebutkan bahwa tak akan terjadi kiamat selama masih ada yang menyebut nama Allah SWT. Dalam konteks ini, "kiamat" mengacu pada hari kiamat atau hari penghakiman, yang dipercayai oleh Muslim sebagai akhir dari dunia ini.

“Kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah” (HR: Al-Tirmidzi)

Ini merupakan salah satu dari banyak hadis yang menegaskan bahwa kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah. Hal ini menekankan pentingnya zikir dan pengingat terhadap kebesaran Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Pelajaran dari hadis ini adalah bahwa keberadaan dzikir dan penyebutan nama Allah adalah salah satu faktor yang menjaga kelangsungan dunia ini.

Ketika orang terus mengingat Allah dan menjalankan perintah-Nya, keadilan, kebaikan, dan keselarasan di dunia akan dipertahankan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dengan Dzikir Bukan Berarti Dunia akan Terus Berlangsung

dzikirrr
ilustrasi dzikir (Antara)

Oleh karena itu, sebagai Muslim, kita dianjurkan untuk selalu menyebut nama Allah dalam setiap aktivitas kita sebagai bentuk pengabdian dan kesadaran akan keberadaan-Nya.

Namun demikian, kita tidak boleh menganggap bahwa hanya dengan zikir saja dunia akan terus berlangsung tanpa akhir. Kiamat merupakan bagian dari kehendak Allah SWT yang pasti terjadi, dan waktunya hanya Allah yang mengetahuinya.

Oleh karena itu, sambil terus berzikir, kita juga harus tetap mempersiapkan diri secara spiritual dan moral untuk menghadapi kiamat dengan baik.

Mengutip islami.co, kiamat sudah pasti terjadi. Tapi sayangnya tidak ada yang tahu kapan kepastiannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti kiamat. Bahkan Rasulullah sendiri tidak diberi tahu.

Rasulullah dalam banyak hadis sudah menjelaskan tanda-tanda kiamat, baik tanda kecil ataupun besar. Tapi yang penting diketahui, kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah.

Terpenting Bukan Kapan Kiamat, Tapi Pikirkan Bekalnya

Dzikir
ilustrasi dzikir. (Liputan6.com/Nugroho Purbo)

Selama masih ada orang yang menyebut nama Allah atau dzikir, masih ada orang shalat, haji, sedekah, dan melakukan amal ibadah lainnya, kita tidak perlu khawatir tentang kiamat.

Yang perlu diperhatikan bukan memikirkan kapan terjadinya kiamat, tetapi mempersiapkan bekal ibadah sebanyak-banyaknya, supaya memiliki modal bertemu Allah SWT di akhirat kelak.

Selain ibadah wajib, bekal itu juga bisa disiapkan dengan cara memperbanyak dzikir. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk selalu dzikir dan ingat kepada Allah, baik dalam kondisi susah ataupun senang.

Dalam al-Qur’an surat al-Ahdzab ayat 41, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Wahai orang-orang beriman ingatlah kepada Allah dengan menyebut (nama-Nya) sebanyak-banyaknya” (QS: Al-Ahdzab ayat 41)

Dzikir boleh dibaca kapanpun dan dimana pun. Memang ada waktu-waktu tertentu untuk dzikir, seperti setelah sholat, tapi bukan berarti selain waktu tertentu itu tidak boleh dzikir. Kita boleh dzikir kapanpun. Bacaan dzikir pun macam-macam, ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Amalkan sesuai dengan kemampuan kita. Minimal dzikir kita usahakan membiasakan melafalkan “Allah” dalam hati kita.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya