Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang dai muda yang dikenal luas di Indonesia, memberikan penjelasan mengenai siksa paling ringan di neraka dalam ceramahnya yang diunggah di channel YouTube @ustadzpedia3377.
Menurut UAH, siksa ini sangat mengerikan meskipun dikatakan sebagai yang paling ringan.
Dalam ceramahnya, UAH merujuk pada Surah An-Nisa ayat 56 untuk menggambarkan siksa tersebut. Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang berpaling dari Allah dan akibat yang akan mereka terima di akhirat nanti. Mereka akan ditarik oleh malaikat dan dicelupkan ke dalam neraka.
Advertisement
UAH menggambarkan proses penyiksaan ini secara rinci. Orang yang dihukum akan dicelupkan ke dalam api neraka hingga hancur seluruh tubuh dan kulitnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Hancur Dicelupkan Lagi
Setelah hancur, tubuh mereka akan sembuh kembali, lalu dicelupkan lagi. Proses ini terus berulang tanpa henti.
"Kulit disebutkan karena kulit adalah indra perasa yang paling sensitif," kata UAH. Ketika kulit mereka hancur, rasa sakitnya sangat luar biasa.
Namun, siksaan tidak berhenti di situ karena setelah tubuh mereka sembuh, siksa akan diulang kembali.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa siksa ini tidak hanya merusak tubuh fisik, tetapi juga menciptakan rasa sakit yang tidak terbayangkan.
"Kalau kulitnya habis, rasa sakit mungkin bisa hilang, tetapi di neraka, tubuh dan kulit mereka akan terus-menerus diperbarui untuk menerima siksa lagi," jelasnya.
Beliau menambahkan bahwa siksa neraka ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama menurut perhitungan manusia. Satu hari di neraka bisa setara dengan 1.000 tahun atau kurang lebih 1 detik di neraka sama dengan 48 hari di dunia.
"Bayangkan jika hanya satu detik saja berada di dalam siksa neraka, bagaimana rasanya," ujarnya.
Â
Advertisement
Cara Menghindari Siksa Neraka
Menurut UAH, peringatan ini harus menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk selalu taat kepada Allah dan menjauhi perbuatan dosa. "Jangan sampai kita termasuk orang yang susah diajak kembali kepada Allah," tegasnya.
UAH juga menekankan pentingnya memahami ajaran Al-Quran dan Hadis untuk menghindari siksa neraka. "Mendalami agama dan memperbaiki amal adalah kunci untuk selamat dari siksa yang pedih," tambahnya.
Dalam ceramahnya, UAH juga mengajak umat Islam untuk senantiasa berdoa dan memohon ampun kepada Allah. "Semoga Allah melindungi kita dari siksa neraka dan memberikan kita tempat yang terbaik di akhirat," tuturnya.
Ceramah Ustadz Adi Hidayat ini menjadi pengingat yang kuat bagi setiap Muslim tentang pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam. "Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam," kata UAH mengakhiri ceramahnya.
Melalui penjelasan ini, UAH berharap umat Islam dapat lebih memahami dan menghargai pentingnya taat kepada Allah dan menjauhi perbuatan dosa agar terhindar dari siksa yang sangat mengerikan di akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul