Jarang Diketahui, Karomah Kewalian Mbah Moen Diungkap Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat ungkap karomah Mbah Moen, ini keinginan besar Mbah Moen yang terkabul

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 10:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu karomah kewalian Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) kali ini mungkin masih jarang diketahui oleh masyarakat luas.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan kisah kewalian dan karomah dari almarhum KH Maimoen Zubair, atau yang akrab dikenal sebagai Mbah Moen.

Awalnya UAH menuturkan betapa luar biasa keteladanan Mbah Moen dalam berzikir dan kecintaannya terhadap Sayidah Khadijah.

UAH menjelaskan bahwa Mbah Moen sepanjang hidupnya selalu meneladani dzikir yang dilakukan oleh Sayidah Khadijah.

"Beliau paling populer dan favorit dalam membahas Sayidah Khadijah. Dzikir dan keteladanan yang luar biasa," ujar UAH, dikutip laman Youtube kanal @KLIKISLAM.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tak Sekedar Mempelajari, Tapi Mbah Moen Mengamalkan Ajarannya

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Istimewa)

Menurutnya, Mbah Moen tidak hanya mempelajari tetapi juga mengamalkan ajaran-ajaran dari istri Rasulullah SAW tersebut.

Salah satu keinginan besar Mbah Moen yang sering beliau panjatkan dalam doanya adalah untuk wafat di Makkah, di tempat yang dekat dengan makam Sayidah Khadijah.

"Beliau sangat menginginkan wafatnya di Makkah, di tempat yang dekat dengan sosok yang diteladaninya dan dicintainya," kata UAH.

Menurut UAH, keinginan tersebut akhirnya terkabul dengan cara yang luar biasa.

"Walaupun sudah penuh kuburan di Ma'la, Makkah, atas izin Allah, Mbah Moen bisa dimakamkan di sana, dekat dengan makam Sayidah Khadijah," jelas UAH.

Hal ini menunjukkan betapa Allah mengabulkan doa hamba-Nya yang tulus.

Ziarah

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Sumber foto: NU Online)

UAH sendiri sudah pernah berziarah ke makam tersebut dan menyaksikan secara langsung. "Saya sudah ziarah ke sana, sudah tahu ini Sayidah Khadijah, ini Mbah Moen," cerita UAH.

Ia sangat terkesan dengan ketenangan dan keberkahan tempat tersebut.

Selain Mbah Moen, UAH juga menyebut beberapa tokoh ulama lain yang dimakamkan di Makkah, termasuk Pak Kiai Yahya dan Syekh Nawawi Albantani.

"Di situ juga ada Pak Kiai Yahya, Mukhlis Yahya, dan Syekh Nawawi Albantani. Mereka semua orang-orang luar biasa," tambah UAH.

Kisah kewalian dan karomah Mbah Moen ini, menurut UAH, adalah bukti nyata bahwa keikhlasan dan ketulusan dalam beribadah akan selalu mendapat balasan dari Allah.

"Ini adalah bukti bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang tulus dan ikhlas," tegas ulama muda ini.

UAH berharap kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani para tokoh agama yang memiliki keteguhan iman dan ketulusan hati.

"Semoga kita bisa meneladani Mbah Moen dalam dzikir dan kecintaannya kepada Allah," harap UAH.UAH menekankan bahwa kisah Mbah Moen adalah contoh nyata dari keberkahan hidup yang diperoleh melalui ketulusan hati dan keikhlasan dalam beribadah.

"Mbah Moen adalah contoh nyata dari keberkahan hidup yang diperoleh melalui ketulusan hati dan keikhlasan dalam beribadah," ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya