Liputan6.com, Jakarta - Neraka diciptakan oleh Allah SWT sebagai tempat hukuman bagi manusia yang melanggar perintah-Nya dan tidak sempat bertaubat kepada-Nya ketika di dunia.
Sebagai umat Islam, wajib hukumnya mengimani adanya neraka sebagai tempat siksa bagi yang berdosa. Pun mengimani adanya surga yang akan menjadi kenikmatan terbesar bagi umat Islam.
Neraka memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan perbuatan ketika di dunia. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah al-An'am ayat 132.
Advertisement
Baca Juga
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
Selayaknya tempat hukuman, manusia yang dimasukkan ke neraka akan disiksa. Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan tentang siksa neraka yang paling ringan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Siksaan Paling Ringan
Menurut Buya Yahya, siksa yang paling ringan itu bukanlah siksaan untuk dosa orang yang meninggalkan sholat, berzina, melakukan riba', dan dosa-dosa berat lainnya, karena yang demikian akan mendapatkan siksaan yang berat.
"Dikatakan bahwasanya paling ringannya siksa di neraka itu adalah disuruh pakai sandal dari api, kemudian saat dipakai itu sandal, ubun-ubunnya mendidih. Itu paling ringannya siksa di neraka, tentunya dosanya paling ringan," jelas Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (30/8/2024).
Buya Yahya menambahkan, yang disiksa di neraka ketika merasakan haus akan diberi minuman berupa timah yang cair dan panas mendidih. Tubuh mereka akan hancur, lalu utuh lagi atas kehendak-Nya.
"Timah cair diminumkan. Dia tahu itu panas tapi dia haus yang sangat mengalahkan rasa takutnya kepada panasnya timah yang mendidih, dan dia merasakan panas. Kemudian hancur itu perut, kembali (utuh) lagi, kemudian haus lagi, dan begitu seterusnya siksa, (itu) siksa ringan, bagaimana siksa beratnya?" kata Buya Yahya.
Advertisement
Siksaan Neraka jadi Pengingat
Buya Yahya mengatakan, bagi orang yang melakukan dosa besar seperti meninggalkan sholat dan lain sebagainya, tentunya akan mendapatkan siksaan yang lebih berat.
"Sering-sering hadirkan makna ini (tentang siksa neraka) hei hamba Allah agar jadi rem untuk kita, agar kita tidak dzalim kepada sesama, agar tidak mudah melakukan dosa," Buya Yahya mengingatkan.
Buya Yahya menyarankan agar umat Islam selalu ingat terhadap dosa dan siksaannya, karena sadar terhadap siksaan di akhirat penting agar bersikap hati-hati dan selalu menjalankan perintah-Nya.
Menurut Buya Yahya, umumnya umat Islam meyakini dengan adanya siksa neraka. Hanya saja, terkadang keyakinan itu tertutup dengan kecintaannya kepada dunia, dengan kesibukannya kepada selain Allah SWT.
"Kalau ditanya tentang hari kiamat, semua percaya, siapa yang gak percaya? Kalau dibilang, kau masuk neraka! nggak (akan) mau, karena dia yakin bahwasanya neraka itu pedih," ujar Buya Yahya.
Wallahu a’lam.