Banyak yang Salah Kaprah, Ini Istiqamah Terbaik Menurut Gus Baha

Gus Baha menyatakan bahwa memahami makna istiqamah menurut Imam Nawawi berarti memahami bahwa kebaikan tetap dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2024, 12:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Istiqamah secara umum diartikan sebagai konsistensi atau keteguhan dalam menjalankan kebaikan dan menjaga ketaatan kepada Allah SWT. Istiqamah mencakup usaha untuk tetap berada di jalan yang lurus, meskipun dihadapkan pada berbagai ujian dan godaan.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, baru-baru ini memberikan ceramah soal pandangannya tentang istiqamah.

Penjelasnnya yangh diberikan Gus Baha merujuk pada kutipan Imam Nawawi. Gus Baha memulai ceramahnya dengan menjelaskan bahwa istiqamah, menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu, dapat dicapai dengan cara yang paling mudah melalui keputusan berdasarkan ilmu.

“Imam Nawawi mengajarkan bahwa keputusan berdasarkan ilmu adalah cara terbaik untuk istiqamah, dibandingkan keputusan yang didasarkan pada nafsu,” ujar Gus Baha, dikutip melalui tayangan YouTube kanal @janefarmofficial2059.

Gus Baha menguraikan lebih lanjut mengenai penjelasan Imam Nawawi tentang istiqamah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kebaikan Tetap Dilakukan dalam Bentuk Beda

Ilustrasi membaca Surat Yasin (istockphoto)
Ilustrasi membaca Surat Yasin (istockphoto)

“Contohnya, setelah sholat magrib, kita istiqamah membaca Yasin. Menurut Imam Nawawi, membaca Yasin adalah bentuk kebaikan. Jika kemudian ada situasi darurat, seperti anak atau orang tua sakit yang memerlukan kita pergi ke rumah sakit, hal ini tidak mengganggu istiqamah kita,” jelas Gus Baha.

Gus Baha menambahkan bahwa memahami makna istiqamah menurut Imam Nawawi berarti memahami bahwa kebaikan tetap dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.

“Meninggalkan membaca Yasin untuk membantu keluarga yang sakit tetap berada dalam jalur istiqamah karena kebaikan itu tetap dipertahankan dalam bentuk yang berbeda,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gus Baha menekankan bahwa memahami istiqamah dengan baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama.

“Istiqamah bukan hanya soal rutinitas yang kaku, tetapi bagaimana kita beradaptasi dan tetap berkomitmen pada kebaikan dalam berbagai situasi,” tambahnya.

Gus Baha juga menyoroti perbedaan antara istiqamah yang sesungguhnya dan versi yang sering disalahartikan.

Ini Pemahaman yang Salah Soal Istiqamah

Ilustrasi perbuatan baik, membantu, menolong, kebaikan, menyeberang jalan
Ilustrasi perbuatan baik, membantu, menolong, kebaikan, menyeberang jalan. (Image by pch.vector on Freepik)

“Ada pemahaman yang salah tentang istiqamah yang hanya berfokus pada rutinitas tanpa memahami maknanya. Imam Nawawi memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang bagaimana istiqamah seharusnya diterapkan,” ujarnya.

Dalam ceramah ini, Gus Baha juga mengingatkan untuk tidak hanya terpaku pada rutinitas tanpa memahami maknanya. “Istiqamah adalah tentang tetap berada di jalan kebaikan, meskipun dalam berbagai bentuk dan kondisi. Jangan hanya terpaku pada rutinitas tanpa memahami konteksnya,” katanya.

Gus Baha mengingatkan bahwa penting untuk terus memperdalam pemahaman tentang istiqamah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Selalu berusaha untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip istiqamah dengan benar. Ini adalah bagian dari proses belajar dan memperbaiki diri,” pungkasnya.

Gus Baha tidak hanya membahas teori tentang istiqamah tetapi juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Pemahaman yang mendalam tentang istiqamah akan membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bermakna,” tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya