Liputan6.com, Jakarta - Waktu 10 menit yang sering terbuang sia-sia, seperti scrolling ponsel, bisa menjadi sangat berharga jika dimanfaatkan dengan benar.
Alihkan waktu tersebut untuk hal positif agar mendapatkan manfaat spiritual yang besar. Dengan memanfaatkan setiap momen kecil dengan cara yang produktif, yang tidak hanya meningkatkan kualitas ibadah tetapi juga bisa memperoleh perlindungan dari siksa neraka.
Ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencapai kebaikan yang lebih berarti.
Advertisement
Dikutip dari video di kanal YouTube @TentangIslam-79, Syekh Ali Jaber memberikan nasihat berharga mengenai cara sederhana namun berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber menekankan pentingnya memanfaatkan waktu 10 menit setelah sholat subuh untuk kegiatan yang bermanfaat sebagai upaya menyelamatkan diri dari siksa neraka.
Syekh Ali Jaber membuka penjelasannya dengan mengungkapkan pentingnya waktu setelah sholat subuh. Ia menekankan bahwa waktu tersebut adalah waktu yang sangat berharga untuk melakukan aktivitas spiritual.
“Saya merasa waktu yang paling tepat untuk beribadah adalah setelah sholat subuh,” ujarnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Manfaatkan Momen di Waktu Ini
Ia menyarankan agar setiap orang memanfaatkan 10 menit setelah sholat subuh untuk melakukan dzikir, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.
“Jika setiap hari kita membagi waktu 10 menit setelah sholat subuh untuk zikir, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah, Insya Allah, itu akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan kita,” jelas Syekh Ali Jaber.
Menurut Syekh Ali Jaber, kegiatan selama 10 menit ini mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya sangat signifikan. “10 menit mungkin terlihat kecil dan sederhana, tapi jika kita rutin melakukannya, Insya Allah, akan menjadi sebab keselamatan kita dari siksa neraka,” ujarnya.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa meskipun 10 menit adalah waktu yang singkat, rutinitas ini bisa menjadi amalan yang sangat berarti.
“Meskipun hanya 10 menit, jika kita melakukannya dengan konsisten, itu bisa menjadi amalan yang sangat berarti di sisi Allah,” katanya. Ini menunjukkan pentingnya niat dan konsistensi dalam beribadah.
Ia juga menambahkan bahwa rutinitas ini tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan akhirat, tetapi juga bisa membantu kita dalam kehidupan sehari-hari.
“Setelah 10 menit beribadah, kita bisa melanjutkan aktivitas lain seperti menyiapkan sarapan untuk keluarga. Ini menunjukkan bagaimana kita bisa menggabungkan ibadah dengan aktivitas sehari-hari,” jelasnya.
Syekh Ali Jaber menyebutkan bahwa dengan meluangkan waktu untuk ibadah, kita tidak hanya mendapatkan keuntungan spiritual tetapi juga memberikan manfaat bagi keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Advertisement
Amalan Sederhana Asalkan Rutin
“Dengan memanfaatkan waktu 10 menit untuk ibadah, kita bisa memperbaiki diri dan juga memberikan dampak positif bagi keluarga,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa amalan sederhana namun rutin ini akan sangat berarti ketika dihadapkan pada hari kiamat.
“Di hari kiamat, kita akan melihat betapa 10 menit yang kita rutinkan ini menjadi sebab keselamatan kita dari siksa neraka Jahanam,” kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga mengajak untuk tidak meremehkan kekuatan dari amalan kecil. “Jangan meremehkan kekuatan dari amalan kecil. Kadang-kadang, amalan yang tampaknya sederhana memiliki dampak yang besar di sisi Allah,” ujarnya.
Hal ini merupakan dorongan untuk lebih menghargai setiap amalan yang dilakukan.
Dalam video tersebut, Syekh Ali Jaber memberikan panduan praktis bagi umat Islam untuk memanfaatkan waktu pagi dengan sebaik-baiknya.
“Mari kita manfaatkan waktu 10 menit setelah sholat subuh untuk beribadah dan bersedekah, dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan kita,” ajaknya.
Syekh Ali Jaber berharap bahwa nasihat ini dapat menjadi pencerahan dan motivasi bagi banyak orang untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka.
“Semoga nasihat ini bisa membantu kita untuk lebih konsisten dalam beribadah dan mendapatkan manfaat dari setiap amalan kecil yang kita lakukan,” pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul