Liputan6.com, Jakarta - Setiap tindakan manusia, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dalam hati, akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam setiap langkah hidup, seseorang tidak hanya harus menjaga tindakannya di dunia, tetapi juga niat dan apa yang ada dalam hatinya. Allah SWT akan menindak setiap perbuatan alias kata hati, dan itu akan dihisab pada hari kiamat nanti.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) di Rembang, Jawa Tengah, memberikan penjelasan tentang bagaimana hati harus selalu dijaga.
Advertisement
Dalam sebuah ceramah yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @takmiralmukmin, Gus Baha mengingatkan bahwa Allah SWT sangat memperhatikan setiap niat dan perasaan dalam hati kita.
Advertisement
“Allah itu akan menindak apa yang kamu perbuat dengan hati kamu,” ujar Gus Baha dalam penjelasannya. Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak hanya perbuatan lahiriah yang diperhatikan, tetapi juga perasaan dan niat yang ada di dalam hati kita, atau dalam istilah Jawa disebut 'mbatin'.
GUs Baha mengutip Surat Al-Ahzab ayat 225, Allah berfirman:
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ ٢٢٥
Lâ yu'âkhidzukumullâhu bil-laghwi fî aimânikum wa lâkiy yu'âkhidzukum bimâ kasabat qulûbukum, wallâhu ghafûrun halîm.
Artinya: "Allah tidak menghukummu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukummu karena sumpah yang diniatkan oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."
Gus Baha menjelaskan lebih lanjut, bahwa Allah SWT memperhatikan apa yang ada di dalam hati kita. Bahkan, niat yang kita sembunyikan pun akan dihitung sebagai bagian dari perbuatan yang akan dihisab.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Mbatin kalau jadi Koruptor Enak, Itu Sudah Maksiat Hati
“Ini adalah peringatan untuk kita semua bahwa hati kita harus selalu dijaga agar tidak condong pada hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah,” tegas Gus Baha.
Pentingnya menjaga hati ini juga berkaitan dengan bagaimana kita memandang berbagai peristiwa atau keadaan di sekitar kita. Misalnya, Gus Baha memberikan contoh tentang seseorang yang kagum pada orang yang mendapatkan kenikmatan dunia yang besar, meskipun didapatkan dengan cara yang tidak baik, seperti korupsi.
Banyak orang yang melihatnya dengan rasa kagum, bahkan menganggapnya enak hidup menjadi seorang koruptor, kaya raya bisa beli apa saja.
Namun, Gus Baha mengingatkan bahwa jika seseorang melihat kenikmatan semacam itu dengan rasa suka, meskipun cara mendapatkannya salah, itu merupakan "maksiatul qalb" atau maksiat hati.
“Melihat seseorang yang melakukan maksiat dan menyangka bahwa itu adalah kenikmatan hidup, itu adalah dosa dalam hati. Ini adalah pandangan yang salah,” kata Gus Baha.
Dalam hal ini, hati yang tidak terjaga bisa menjadi penyebab seseorang ikut tergoda dengan kemaksiatan, meskipun mereka tidak melakukan tindakan tersebut secara langsung.
Gus Baha menjelaskan lebih jauh bahwa seharusnya kita memiliki pandangan yang benar terhadap kehidupan.
"Seharusnya Anda senang ketika bisa sujud, senang ketika bisa tahajud, senang bisa beribadah. Ini adalah cara pandang yang benar, yang akan mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan," ujarnya.
Orang yang benar-benar beriman akan merasakan kebahagiaan dalam menjalankan perintah Allah, meskipun dalam keadaan yang sulit sekalipun.
Menurut Gus Baha, cara pandang kita terhadap dunia dan kehidupan sangat memengaruhi amal perbuatan kita. Jika seseorang melihat maksiat sebagai sesuatu yang menyenangkan, maka itu adalah bentuk dosa hati. Sebaliknya, jika seseorang melihat kebaikan dan ketakwaan sebagai sesuatu yang menyenangkan, maka dia berada di jalan yang benar.
Advertisement
Pesan Gus Baha, Jaga Hati Kita
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa kita harus selalu menjaga hati kita dari sifat-sifat yang tidak baik, seperti kesombongan, iri hati, atau kebencian. Semua perasaan tersebut dapat merusak hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama manusia.
"Hati yang bersih akan selalu memotivasi kita untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan," ujarnya.
Hati yang terjaga akan menjadikan kita lebih mudah untuk menilai setiap perbuatan dengan benar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan dihadapkan pada banyak pilihan, dan hati yang bersih akan memberikan petunjuk yang tepat.
Dalam ajaran Islam, menjaga hati adalah bagian yang sangat penting dari ibadah. Hati yang baik akan menghasilkan amal yang baik pula. "Hati yang bersih akan menjadikan setiap tindakan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah," ujarnya.
Gus Baha juga menyampaikan bahwa setiap tindakan yang baik, jika dilandasi dengan niat yang ikhlas, akan diterima oleh Allah. Namun, jika hati kita tercemar oleh niat yang buruk, maka amal kita bisa sia-sia. “Niat yang buruk akan merusak amal perbuatan kita,” ujarnya dengan tegas.
Oleh karena itu, setiap Muslim diingatkan untuk selalu memperhatikan hati mereka. "Kita harus selalu berusaha membersihkan hati dari segala bentuk keburukan dan kemaksiatan. Hati yang bersih akan membawa kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat," kata Gus Baha.
Dalam perspektif Islam, hati adalah sumber dari segala perbuatan. Jika hati kita baik, maka seluruh tubuh kita akan mengikuti dengan perbuatan yang baik. "Jagalah hati kita, karena hati yang baik akan membawa kita pada perbuatan yang baik pula," pesan Gus Baha.
Penting bagi setiap Muslim untuk selalu merenungkan dan mengevaluasi niat dan perasaan yang ada dalam hati. "Setiap hari kita harus mengevaluasi hati kita, apakah kita masih memiliki niat yang tulus untuk beribadah kepada Allah," ujar Gus Baha. Hati yang baik akan memudahkan kita untuk selalu berada di jalan yang benar.
Gus Baha juga mengingatkan agar kita selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah, dengan menjaga hati dan niat dalam setiap amal. "Ketakwaan dimulai dari hati yang bersih," kata Gus Baha. Dengan hati yang bersih, setiap perbuatan kita akan bernilai ibadah di sisi Allah.
Sebagai penutup, Gus Baha menegaskan bahwa hati adalah bagian terpenting dalam kehidupan seorang Muslim. "Jagalah hati kita, karena hati yang baik akan membawa kita pada kebaikan dunia dan akhirat," ujarnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
