Mengurai Penyebab Produksi Padi Cilacap 2021 Anjlok 62 Ribu Ton

Kondisi alam yang ekstrem dengan hujan lebat disertai angin menjadikan tanaman padi banyak yang roboh sehingga menurunkan produksi/produktivitas padi di Cilacap, Jawa Tengah

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 12:00 WIB
Petani Banyumas dan Cilacap panen raya masa tanam kedua (MT 2) 2018 pada Juli dan Agustus lalu. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Petani Banyumas dan Cilacap panen raya masa tanam kedua (MT 2) 2018 pada Juli dan Agustus lalu. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyatakan produksi padi di wilayah tersebut pada 2021 turun lebih dari 62 ribu ton jika dibandingkan dengan 2020.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Sigit Widayanto di Cilacap, Rabu mengatakan, produksi padi pada 2021 mencapai 832.442 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 128.235 hektare, sedangkan tahun 2020 sebanyak 894.791 ton GKG dengan luas panen 133.982 hektare.

"Penurunan produksi padi pada tahun 2021 disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah dan terjadi banjir, sehingga mundur tanam serta menurunkan produktivitas," katanya.

Selain itu, kondisi alam yang ekstrem dengan hujan lebat disertai angin menjadikan tanaman padi banyak yang roboh sehingga menurunkan produksi/produktivitas.

Menurut dia, musim kemarau yang datang lebih awal dan berlangsung panjang berdampak terhadap penurunan luas tanam, panen, dan produktivitas baik tanam padi maupun tanaman pangan lainnya.

"Sementara produksi padi tahun 2020 turut dipengaruhi oleh kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2019 yang berdampak pada mundurnya musim tanam pertama 2019-2020, sehingga masa panennya pada awal 2020. Kondisi tersebut mengakibatkan penambahan luas panen dan produksi pada tahun 2020," kata Sigit yang juga Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, dikutip Antara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

La Nina Tak Selalu Buruk

Banjir merendam padi siap panen di Kawunganten Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, 2010. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)
Banjir merendam padi siap panen di Kawunganten Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, 2010. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)

Ia mengatakan fenomena La Nina yang memicu terjadinya kemarau basah dengan curah hujan yang merata pada tahun 2020 telah mendukung peningkatan luas tanam, luas panen, dan produktivitas, baik tanaman padi maupun tanaman pangan lainnya.

Selain itu, kata dia, kondisi iklim yang normal dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang rendah menjadikan produktivitas meningkat.

Pada 2022, Pemkab menargetkan produksi padi di Kabupaten Cilacap mencapai 842.897,09 ton dengan luas tanam 133.054 hektare dan rata-rata produktivitas sebesar 63,35 kuintal per hektare.

"Luas panen padi periode Januari hingga Maret 2022 diprediksi mencapai 56.928 hektare yang merupakan pertanaman pada musim tanam pertama 2021-2022 dengan perkiraan produksi 358.650 ton GKG," katanya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya