Liputan6.com, Jateng Rondo royal atau tape goreng menjadi salah satu jajanan yang populer bagi masyarakat Jawa. Sebutan rondo royal biasanya digunakan oleh masyarakat yang berada di Jawa Tengah, khususnya masyarakat Jepara.
Konon makanan yang berasal dari fermentasi singkong ini pertama kali dibuat di daerah Jepara, sehingga diklaim menjadi salah satu jajanan khas di daerah pantai utara tersebut.
Advertisement
Memiliki nama yang unik yakni rondo royal, tentu membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana awal mula tape goreng ini memiliki julukan yang berkaitan dengan janda atau ‘rondo’.
Advertisement
Dilansir dari berbagai sumber berikut beberapa versi terkait asal muasal nama jajanan rondo royal.
Berasal dari Janda Kaya
Beberapa masyarakat percaya bahwa dulunya makanan ini berasal dari seorang janda kaya. Sebab itu diberi nama rondo royal, di mana rondo berarti janda dan royal memiliki makna kaya. Nama rondo royal yang disematkan adalah sebuah penghargaan untuk si janda yang pertama kali memopulerkan jajanan tersebut.
Advertisement
Dari Janda yang Suka Berbagi
Versi asal nama rondo royal yang kedua yakni karena makanan ini ditemukan oleh seorang janda namun bukan janda kaya. Melainkan janda yang suka berbagi atau dengan kata lain disebut juga sebagai royal. Secara spekulatif dikatakan bahwa janda yang menemukan camilan ini gemar membagikannya kepada orang, hingga nama jajan buatannya disebut sebagai rondo royal.
Tak Berkaitan Sama Sekali dengan Janda
Jika ditelaah secara morfologi, kata rondo berasal dari kata rodo yang bermakna rada/agak. Beberapa masyarakat pantura (Jepara-Rembang) mengucapkan kata rodo tersebut seperti rondo/rondok.
Dengan begitu kata rondo royal bermakna agak mewah, kemungkinan nama tersebut dikarenakan pada masa memakan rondo royal terasa agak mewah karena pada umumnya orang di zaman dahulu hanya menyantap singkong tanpa diolah. Sementara rondo royal memiliki rasa yang lebih manis dan nikmat.
Advertisement