Liputan6.com, Banyumas - Pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virusnya yang lebih cepat menular, ternyata tak mampu mematikan kreativitas sivitas akademika Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Bahkan, sebuah kerja riset yang dimulai tahun 2020 di jurusan tersebut, menghasilkan enam film dokumenter.
Keenam film tersebut memotret MTs Pakis, sebuah sekolah nonformal berbasis alam yang berlokasi di kaki Gunung Slamet, tepatnya Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Pakis yang menjadi nama sekolah ini merupakan singkatan dari Piety (Kesalehan), Achievement (Prestasi), Knowledge (Ilmu Pengetahuan), Integrity (Integritas), dan Sincerity (Ikhlas).
"Kata-kata yang terangkum dalam singkatan itu adalah nilai-nilai yang mendasari dan menjiwai gerak langkah sekolah ini. Singkatan itu lalu diikuti dengan slogan atau jargon dalam bahasa lokal (bahasa Banyumasan) Lakune Nyong Rika Padha yang berarti tindakan, tingkah laku atau langkah kita bersama. Keenam film ini diharapkan mampu memberikan semangat kepada para anak-anak di MTs Pakis dan seluruh anak di Indonesia untuk terus menuntut ilmu dan belajar dalam kondisi apa pun." ungkap Koordinator Sistem Informasi Unsoed Alief Einstein, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.
Advertisement
Peluncuran enam film dokumenter tentang potret MTs Pakis Banyumas digelar Sabtu (21/5/2022) pukul 08.00 WIB di Auditorium Lantai 3 Gedung FISIP Unsoed. Menurut Wiman Rizky Darajat selaku dosen Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed, acara ini merupakan rangkaian dari Skema Riset Institusi Unsoed yang dilaksanakan mulai tahun 2020 dengan Judul "Model Pemberdayaan Masyarakat Tepian Hutan (Studi terhadap Komunitas MTs Pakis di Desa Gunung Lurah Cilongok, Kabupaten Banyumas)".
"Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed berkontribusi dan menjadi bagian dari Lakune Nyong Rika Padha untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak Indonesia." tutur Wiman.
Daftar 6 Film
Keenam film tersebut telah didaftarkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual berbentuk film dokumenter dan telah tercatat melalui Surat Pencatatan Ciptaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sementara rincian keenam film dokumenter potret MTs Pakis dari beberapa perspektif sosiologis tersebut yakni:
1. Pesona Telaga Kumpe (Pariwisata Berbasis Masyarakat Tepian Hutan di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok)
2. Bersama Membangun Negeri (Peran Stakeholder dalam Pemberdayaan Masyarakat Tepian Hutan di Bidang Pendidikan)
3. Harapan yang Tak Pernah Pudar (MTs Pakis Cilongok, Banyumas Satu Sekolah Harapan Bersama)
4. Anak Miskin Boleh Sekolah (Pengalaman Bersekolah Siswa MTs Pakis Cilongok, Banyumas)
5. Sekolah di Hutan (Praktik Pendidikan Alternatif di MTs Pakis Cilongok, Banyumas)
6. Berdamai dengan Sinyal (Perjuangan Sekolah Online pada Siswa Tepian Hutan di MTs Pakis Cilongok, Banyumas)
Ketua Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed Tyas Retno Wulan menyebut, hadirin pada peluncuran film dokumenter tersebut antara lain dosen Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed; pengurus , relawan, serta murid MTs Pakis; serta wartawan yang meliput. Selain pemutaran film dokumenter, juga ada presentasi oleh masing-masing pembuat film sehingga maksud, tujuan, dan pesan yang disampaikan dalam film dapat dipahami oleh hadirin pada acara tersebut.
Advertisement