Kisah Panji di Balik Batik Tulis yang Dibuat Universitas Surabaya

Batik tulis ini mengangkat tema cerita panji yang merupakan cerita rakyat di Jawa Timur

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 18:00 WIB
Batik tulis cerita panji. (Liputan6.com/ ist)
Batik tulis cerita panji. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Surabaya - Sebuah karya batik tulis bertema cerita Panji Jawa Timur diciptakan oleh Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), yang berkolaborasi dengan perajin batik di 38 kota dan kabupaten dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) provinsi setempat.

Dekan Fakultas Industri Kreatif Ubaya sekaligus Ketua Tim Peneliti, Prof Markus Hartono mengatakan, motif baru ini muncul dari karya mahasiswa dan dosen FIK Ubaya yang dikolaborasikan dengan karya perajin melalui motif kearifan lokal.

"Iya ini batik hasil kolaborasi dengan banyak pihak," katanya dikutip dari https://infopublik.id/, Rabu (19/1/2022).

Ia menuturkan Kisah Panji adalah kisah tradisional dari Jawa Timur yang berlatar zaman Kediri yang kemudian menyebar ke daerah di Nusantara, meliputi seluruh Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, dan berbagai daerah Sumatra.

Sedangkan di mancanegara, cerita Panji juga sempat terdengar di wilayah Asia Tenggara, khususnya Thailand, Kamboja, dan Myanmar.

"Batik ini diwarnai dengan niatan tulus untuk memberikan sumbangsih dalam eksplorasi cerita Panji Jawa Timur," ujarnya.

Di tengah masyarakat, cerita-cerita panji tersebut berkembang melalui beberapa aspek kehidupan dan muncul dalam beragam bentuk seni, seperti seni tari, sastra, teater, wayang, lukis, dan pahat.

Dalam konteks sastra, cerita Panji tersendiri mulai berkembang dalam bentuk puisi maupun prosa yang dituturkan secara lisan dan tercatat oleh khalayak umum.

"Beberapa diantara cerita Panji tersebut menjadi cerita rakyat populer yang beberapa sudah kita kenal, misalnya Keong Emas, Ande-Ande Lumut, Cinde Laras, dan sebagainya," jelas Markus.

Meski Cerita Panji ini terdiri dari beberapa versi, namun kisah ini menceritakan tentang perjalanan Raden Panji (Panji Asmorobangun) dari Kerajaan Jenggala dan Putri Candrakirana (Dewi Sekartadji) dari Kerajaan Daha atau Kediri, yang saling mencintai satu sama lain dan ingin membangun kehidupan yang harmonis dalam sebuah keluarga.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Kolaborasi Motif

Selain itu motif Batik Sawunggaling Panji Tekes khas Surabaya juga mewarnai desain Panji dengan kekhasan masyarakat Surabaya, yakni Sawunggaling.

Sawunggaling adalah sebutan dari Jaka Berek, putra dari Adipati di Kadipaten Surabaya, yakni Adipati Jayanegara dan Dewi Sangkrah. Walaupun diasingkan setelah lahir, Sawunggaling yang gagah berani menggantikan ayahnya sebagai Adipati Surabaya dan turut berperang melawan Belanda.

Kebiasaan Sawunggaling yang terkenal membawa ayam jago kemana pun ia pergi diabadikan dalam sebuah motif batik Sawunggaling.

Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif angkatan 2018, Bernadette Vassula Thiores mengatakan pembuatan motif batik ini masuk dalam mata kuliah Indonesian Heritage.

"Kami memilih Panji Sekartaji yang menggambarkan pertemuan Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji setelah melalui pengelanaan," jelasnya.

Ia mengaku menemui banyak tantangan yang dialami selama proses pembuatan selama 2-3 bulan, menurutnya dosen dan fakultas pun memberi support penuh.

Pelestarian Nilai Luhur

Prayogo Widyastoto Waluyo selaku Dosen FIK Ubaya dan salah satu anggota tim riset mengungkapkan bahwa karya dari dosen dan mahasiswa FIK yang kemudian dipadukan dengan motif khas kota dan kabupaten, sedang proses pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

"Cerita Panji merupakan kisah luhur akan syarat nilai keberanian, kepahlawanan dan kasih sayang," terang Markus.

Markus berharap, nilai dan budaya yang terkandung dapat terus berlanjut, khususnya melalui peran generasi muda untuk mengenalkan dan mengeksplorasi cerita Panji Jawa Timur kepada generasi berikutnya. 

Selain dari cipta karya batik, salah satu luarannya adalah buku yang akan dilaunching dan diresmikan oleh Arumi Bachsin Emil Dardak, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur pada Maret mendatang.

kolaborasi ini merupakan Hibah Kementerian Kemendikbud Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diterima FIK Ubaya dengan tajuk 'Simbolisme dan Nilai Cerita Panji Jawa Timur pada Ragam Hias Jawa Timur' dilaksanakan di Seminar Room Gedung International (HI) Kampus II Ubaya Tenggilis Jalan Raya Kalirungkut Surabaya, Rabu (19/1/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya