Liputan6.com, Tulungagung - Tempat pemakaman umum atau TPU Ngujang yang berada di sisi utara Tulungagung dihuni ratusan monyet liar. Keberadaan monyet abu-abu ini sudah menjadi bagian dari masyarakat sekitar.
Tak jarang terlihat gerombolan monyet ini sedang berinteraksi dengan masyarakat setempat. Meski unik dan menarik, keberadaan monyet-monyet ini rupanya memiliki cerita mistis tersendiri.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari berbagai sumber, banyak cerita yang beredar mengenai asal-usul monyet-monyet ini. Konon monyet-monyet Ngujang merupakan jelmaan dari para pencari pesugihan yang telah meninggal dunia.
Cerita ini berkembang seiring dengan ramainya cerita mengenai para pencari pesugihan yang datang ke kawasan Tulungagung ini. Ya, pesugihan Ngujang bukan hal yang asing bagi telinga masyarakat Tulungagung. Jadi, tak heran apabila hadirnya monyet-monyet ini juga dikaitkan dengan para pencari pesugihan yang terkena bala setelah meninggal.
Namun ada juga yang menyebut monyet-monyet ini merupakan jelmaan murid-murid Sunan Kalijaga yang enggan belajar. Dikisahkan para murid-murid nakal ini tak mengidahkan wejangan yang sedang disampaikan oleh Sunan Kalijaga, dan malah bermain di atas pohon.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dilindungi Sosok Gaib
Terlepas dari mitos-mitos  terkait asal monyet-monyet ini, masyarakat setempat percaya bahwa monyet ini dilindungi sosok gaib. Pelindung gaib ini konon membuat monyet-monyet ini memiliki kesaktian.
Di kalangan masyarakat Tulungagung banyak yang menyebutkan, monyet-monyet Ngujang kadang bisa menghilang. Padahal biasanya berkeliaran di sekitar makam hingga jalan raya.
Konon sering terjadi monyet-monyet yang sedang menyeberang atau bermain di jalan raya pada malam hari tiba-tiba saja menghilang. Kejadian ini juga banyak dibenarkan para pengendara yang melewati daerah ini pada malam hari.
Terlepas dari cerita-cerita mistis yang mengikuti keberadaan monyet-monyet ini. Keberadaan monyet-monyet liar ini menjadi salah satu kejadian unik.
Bagaimana tidak, apabila ada ratusan monyet liar bisa hidup berdampingan dengan para manusia dengan rukun dan damai. Bahkan keberadaan monyet-monyet Ngujang Tulungagung ini menjadi daya tarik untuk para wisatawan.
(Tifani)
Advertisement