Cerita RS dan Klinik Mata KMU Jadi Solusi Penderita Katarak Yang Ingin Bebas Kacamata

Dokter mata menghilangkan katarak yaitu lensa mata yang mengalami kekeruhan dan menggantinya dengan lensa yang disesuaikan dengan kondisi pasien

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Okt 2024, 21:29 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2024, 21:25 WIB
Cerita RS dan Klinik Mata KMU Jadi Solusi Penderita Katarak Yang Ingin Bebas Kacamata
Operasi Katarak di RS dan Klinik Mata KMU. (ist)

Liputan6.com, Surabaya Kacamata tak selamanya menjadi solusi bagi para penggunanya terutama yang mengidap katarak. Beragam cara dilakukan dalam upaya mengobati katarak terutama di usia senja.

Diketahui, mereka yang mulai memasuki usia senja dan biasanya terganggu dengan rabun dekat pun juga ingin mendapatkan penglihatan jelas tanpa kacamata. Trend ini tentunya, membuat teknologi kesehatan mata terus berkembang dan memfasilitasinya.

Direktur RS & Klinik Mata KMU dr. Uyik Unari, SpM (K) mengatakan, operasi katarak premium yang menjadi salah satu layanan unggul. Ia mengatakan, pasien yang menderita katarak bisa sekaligus bebas kacamata.

Menurutnya, perkembangan teknologi di berbagai bidang terus menunjukkan kemutakhirannya, termasuk teknologi kesehatan. Salah satunya pada teknologi kesehatan mata, yang kini sudah menghadirkan operasi katarak premium, dimana teknologi ini bisa menghilangkan katarak dan juga kelainan Refraksi (minus, silinder, plus).

“Operasi katarak premium ini menggunakan teknologi Phacoemulsifikasi (tindakan operasi tanpa jahit) dengan tambahan lensa premium yang disesuaikan dengan kebutuhan refraksi pasiennya,” jelas dr. Uyik Unari, Senin (7/10/2024).

Ia menjelaskan, dokter mata menghilangkan katarak yaitu lensa mata yang mengalami kekeruhan dan menggantinya dengan lensa yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

“Lensa ini disesuaikan denga ukuran kacamata pasien, sehingga setelah operasi katarak, pasien juga sudah bebas dari kacamata,” terang Dokter yang juga berpraktik di Surabaya ini.

Teknologi

Ia menjelaskan, Proses operasi katarak membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dengan bius lokal atau menggunakan obat tetes. Untuk pemeriksaan pun juga lebih detail dengan pemeriksaan operasi katarak dengan lensa reguler.

Ada USG mata yang detail, dan pemeriksaan serta pengukuran kornea hingga pengukuran tajam penglihatan yang detail. Menurutnya, teknologi pendukung tersebut telah disediakan di RS & Klinik Mata KMU yang tersebar di beberapa daerah, seperti Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Trenggalek, hingga Bangkalan Madura, serta cabang di Surabaya (National Eye Center).

"Belum banyak RS & Klinik mata yang menyediakan operasi katarak premium ini, tak heran bila banyak pasien berdatangan dari luar kota, seperti Tulungagung, Bojonegoro, hingga Maluku untuk mendapatkan operasi katarak premium," ujarnya.

Ia mengatakan, pasien saat melakukan pemeriksaan mata lebih detail untuk pelaksanaan operasi katarak. Salah satu pasien yang menjalani operasi katarak premium ini adalah Ibu Sumiyah.

Perempuan yang hampir berusia 80 tahun ini merasa penglihatan menggunakan kacamata cukup mengganggu.

“Saya suka menjahit, apalagi saya juga suka travelling bersama anak cucu, jadi butuh bebas melihat tanpa kacamata,” ujar wanita asal Surabaya ini.

Dirinya berkisah, bahwa operasi yang dilakukan pun tidak terlalu lama, hanya sekitar 20 menit. Ketika terbaring di meja operasi pun tidak menakutkan, dan dokter meyakinkan bahwa Tindakan tersebut tidak sakit dan tidak memakan waktu yang lama.

“Alhamdulilah lancar dan sangat baik hasilnya,” ceritanya saat ditemui ketika kontrol pasca operasi katarak premium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya