Liputan6.com, Jakarta High heels, jimat para wanita yang dalam sekejap dapat `meninggikan` penampilan. Efek fesyen dari high heels tersebut tak datang dengan cuma-cuma. Ada pengorbanan yang harus dikecap pemakai high heels. Rasa tak nyaman saat dan setelah mengenakan sepatu fesyen itu hanyalah awal dari pengorbanan untuk tampil cantik. Dalam jangka panjang, risiko kesehatan yang lebih besar menanti pengguna high heels.
Advertisement
Ancaman kesehatan tampaknya tak cukup kuat untuk mengubah budaya kecantikan yang kini ada. Alih-alih meninggalkan high heels karena efek buruk yang didapat, sebagian wanita justru mengoperasi kakinya agar dapat nyaman saat memakai sepatu itu. Seperti dilansir dari NYtimes.com Jumat (25/4/2014), Annette Healey, Executive Vice President pada sebuah bisnis ritel melakukan Bunion Surgery pada tahun 2011.
Advertisement
Disebut juga operasi Hallux Abducto Valgus, operasi tersebut mengubah bentuk jari kaki akibat memakai high heels. Menurut Annette, operasi bentuk jari kaki adalah sebuah kebutuhan. “Jika Anda tinggal di New York, kaki adalah kendaraan Anda dan sneakers tak pernah berfungsi untuk karir saya,” ucapnya. Annette mengaku bahwa setelah operasi dilakukan dirinya dapat berjalan sejauh 20 mil dengan sepatu boot yang modis.
Di kalangan medis sendiri, pelaksanaan Bunion Surgery masih menjadi perdebatan. Dr. Jonathan T. Deland, ahli bedah ortopedik di Hospital for Special Surgery, mengatakan bahwa prosedur seperti itu tak diperlukan jika tak ada alasan medis kuat yang menyertainya. “Jika seseorang merasa sakit saat mengenakan high heels 3,5 inci namun tetap nyaman menggunakan high heels 2,5 inci, maka tak ada alasan cukup kuat untuk melakukan operasi,” ucap Dr. Jonathan.
Lepas dari perdebatan dunia medis yang masih berlangsung, Bunion Surgery memang cukup baik secara bisnis. Hal ini terbukti dengan permintaan yang cukup tinggi. Dr. Neal Blitz yang membuka praktik pribadi di kota Manhattan dan bekerja juga pada Mount Sinai Hospital mengatakan, “Praktik operasi ini meledak karena keberadaan label sepatu Manolo Blahnik dan Christian Louboutin”.
Evo Advance Foot Surgery di Beverly Hills Amerika adalah klinik bedah kaki yang didirikan oleh Dr. Ali Sadrieh pada tahun 2001. “Pasien biasanya membawa sepatu yang ingin mereka kenakan. Pada awalnya saya melihat hal itu sebagai satu hal yang terlalu dangkal. Namun kemudian saya melihat bahwa dengan sepatu itulah pasien mendapat kepercayaan diri. Inilah dunia nyata,” ucap Dr. Ali.