Menikmati Segarnya Jamu di Bantul Yogyakarta

Jamu, obat tradisional yang merupakan salah satu kekayaan budaya milik Indonesia

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2015, 09:35 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 09:35 WIB
Jamu Mbak Menel

Liputan6.com, Jakarta Eksotisme Yogyakarta memang tak habis-habisnya untuk dieksplorasi, dari mulai kegiatan-kegiatan kesenian hingga kuliner di pinggir jalannya. Kali ini kita mencicipi kesegaran jamu racikan tangan yang sederhana di wilayah Bantul.

Jika kalian jalan-jalan ke Bantul, mampirlah ke warung jamu di Desa Kasihan yang letaknya tepat di pertigaan jalan seberang SD Kasihan. Warung jamu ini hanya terdiri dari meja, yang diatasnya tersaji rempah-rempah untuk meracik jamu, dan beberapa bangku saja. Tapi jangan salah, keahlian Warung Jamu Mbak Menil ini merupakan keahlian turun temurun yang diwariskan ibunya dulu. Bahan-bahan alami, peralatan tradisional dan keahlian warisan nenek moyang menjadi resep jamu yang menyegarkan ini.

 

Mulai dari kunyit asam, beras kencur, temulawak, telor bebek, pilis, bedak dingin, brotowali dan jenis jenis bahan untuk racikan jamu lainnya tersusun rapi di atas meja kayu kecil itu. Kita bisa memesan sesuai keinginan kita, apakah itu untuk pegal-pegal hingga persoalan kewanitaan seperti keputihan. Racikan jamu akan dibuat langsung sesuai dengan keluhan kita. Jamu bisa dibungkus atau diminum disitu dengan menggunakan batok kelapa. Selain itu, anda pun bisa menggunakan gelas jika tidak terbiasa minum dari batok kelapa.

Cobalah minum jamu kunyit asam dan beras kencur, maka Anda akan merasakan sensasi aroma yang alami dan rasa yang menyegarkan. Wangi kunyit yang begitu segar ditambah jeruk nipis dan jahe menjadi hal pertama yang merangsang indra perasa. Warung Jamu Mbak Menil ini hanya buka pukul 16.00 hingga 20.00 karena lewat dari jam itu semua bahan racikan sudah habis. Jika anda kelelahan sehabis perjalanan berkeliling Jogja, mampirlah untuk minum jamu disini untuk menikmati kesegarannya. (Rina/ret)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya