Generasi Milenial Terlihat Malas Bekerja? 8 Hal Ini Penyebabnya

Karena milenial memiliki caranya sendiri untuk bekerja.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 24 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 18:00 WIB
Ini yang Harus Generasi Milenial Lakukan di Dunia Kerja
Milenial dan dunia kerja (sumber. Elitedaily.com/psychologytoday.com)

Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial kini sedang menghadapi gaya kerja lama pada saat ini. Banyak bisnis juga kini kesusahan dengan perilaku generasi milenial yang tidak sesuai seperti zaman dahulu. Untuk menghadapinya, 8 hal ini adalah alasan mengapa generasi milenial terlihat malas di tempat bekerja, seperti dirilis oleh Lifehack.org pada Selasa (25/10/2016).

Mereka tidak menghargai aturan kerja yang lama
Masih menerapkan denda bagi keterlambatan? Atau harus berpakaian rapi saat masuk kerja? Bagi milenial hal ini tidak terlalu penting untuk mereka lakukan sehingga mereka akan menghindari kerja di tempat yang masih mengamalkan cara lama. Generasi milenial dikenal sebagai pengambil jalan pintas, kerja selesai seefisien mungkin sehingga memberikan hasil maksimal.

Mereka percaya dengan kehidupan, bukan keseimbangan kerja dan hidup
Pekerjaan bukan segalanya bagi generasi ini, mereka lebih menginginkan banyak waktu untuk teman, keluarga, hobi dan beberapa kebahagiaan kecil. Mereka kerja untuk hidup, bukan hidup untuk kerja inilah kosep yang membuat bisnis gaya hidup sangat populer untuk generasi ini. Mereka ingin menggabungkan hobi dan pekerjaan sehingga dapat mengerjakan semua kesenangan mereka.

Mereka tidak ingin hanya menjadi sebuah mur dalam mesin
Generasi milenial mengambil pekerjaan dengan sebuah tujuan melakukan sesuatu yang berarti dalam kehidupan. Jika ingin mempertahankan mereka, perusahaan harus mendukung mereka dan menjelaskan mengapa mereka harus peduli. Atasan juga harus bisa menekankan kepada masing-masing anggota tim bahwa usaha mereka berkontribusi terhadap kesuksesan yang diraih.

Mereka menghargai keuntungan non-materi
Dalam mencari pekerjaan, mereka memilih tempat kerja yang nyaman dan memiliki budaya kerja yang baik. Lebih sedikit urusan manajemennya dan memiliki kantor yang keren.

Mereka fleksibel dan melakukan banyak pekerjaan sekali waktu
Generasi milenial terlatih untuk menjawab email, telepon dan menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktu. Karena, mereka tidak ingin mengulangi kesalahan orangtuanya yang menghabiskan waktunya di kantor 60 jam seminggu. Generasi ini lebih senang mengatur waktunya sendiri sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang singkat.

Mereka adalah individu yang mandiri
Dengan menggunakan internet, belajar apapun sudah bisa dilakukan secara cepat. Generasi milenial mampu mengolah informasi dengan cepat sehingga bisa menghasilkan karya-karya baru yang mengagumkan. Bila perusahaan ingin mencari inovasi, biarkan mereka berbicara dan perusahaan akan mendapatkan hasil yang positif.

Mereka ingin kejelasan
Mereka tidak mudah mengangguk untuk sebuah keputusan, pasti ada pertanyaan mengapa hal itu bisa terjadi. Mereka ingin tahu alasan dari keputusan yang telah diambil atasannya, meski tidak selalu setuju, mereka akan menghargai alasan tersebut.

Mereka ingin belajar dari pengalaman
Kebanyakan milenial memiliki ambisi besar dan tidak betah lama-lama dalam satu posisi saja. Mereka ingin mencari pengetahuan baru dengan pengalaman mereka. Tidak seperti kebanyakan generasi lama yang menganggap pendidikan selesai ketika mereka wisuda, milenial adalah generasi yang senang belajar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya