Cara Berbicara kepada Buah Hati tentang Terorisme

Terorisme merupakan ancaman serius umat manusia, bagian tersulit dalam menangani serangan ini adalah menjelaskannya kepada anak-anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2017, 18:41 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 18:41 WIB
Ibu dan Anak
Terorisme merupakan ancaman serius umat manusia, bagian tersulit dalam menangani serangan ini adalah menjelaskannya kepada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Ledakan yang terjadi di konser Ariana Grande di Manchester dan Kampung Melayu, Jakarta, telah membuka mata dunia bahwa terorisme bisa terjadi di mana saja. Apalagi saat ini Ariana Grande menjadi salah satu idola dari banyak remaja di dunia, dan kejadian bom tentu dapat memberi efek ketakutan bagi anak.

Terorisme adalah salah satu ancaman paling serius yang dihadapi di dunia saat ini, namun salah satu bagian tersulit dalam menangani serangan itu adalah, bagaimana cara menjelaskannya kepada anak-anak. Sebagai orangtua, tentu saja Anda tidak ingin si anak selalu dirundung rasa takut yang berlebihan, tapi di satu sisi Anda juga ingin mereka mengerti betapa berbahaya serangan teroris.

NSPCC, salah satu lembaga perlindungan anak, telah menerbitkan saran untuk membantu orangtua berbicara kepada anak-anak mereka tentang terorisme. Seperti yang dikutip dari laman Independent, Rabu (24/5/2017), berikut bagaimana cara berbicara kepada anak-anak tentang serangan teroris.

1. Dengarkan baik-baik ketakutan dan kekhawatiran anak
Ini penting untuk memastikan bahwa kekhawatiran mereka didengar dan dianggap serius oleh orangtuanya, setelah Anda tau apa yang mereka khawatirkan, Anda akan segera mengerti. Lalu, akui ketakutan mereka dan bukannya membuat mereka merasa konyol karena ketakutan.

2. Tawarkan kepastian dan kenyamanan
NSPCC menyarankan untuk menghindari penjelasan yang rumit dan terkesan menakut-nakuti yang akan membuat anak-anak lebih takut dan bingung apa yang harus mereka lakukan. Anda harus melakukan sebaliknya, yaitu meyakinkan dan menghibur mereka. Penting untuk mengingatkan anak-anak bahwa mereka aman.

3. Bantu mereka menemukan saran dan dukungan
Anak-anak dapat merasa lebih mudah untuk memahami kejadian dan perasaan yang mengganggu mereka dengan berbicara kepada ahlinya, yang bebas, rahasia, dan dapat dijangkau kapanpun mereka ingin mencurahkan isi hati mereka. (Achmad Rully)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya