Liputan6.com, Jakarta Dalam berkarya, kita memang memerlukan imajinasi dalam diri untuk merealisasikan karya seni tersebut. Setiap seniman pasti memiliki caranya masing-masing. Namun, ada yang unik pada hasil karya seniman ini. Ia menggunakan sajadah sebagai medianya dalam melukis.
Muklay adalah salah satu seniman muda Indonesia yang menggunakan sajadah sebagai kanvas dalam melukis. Ide awalnya ia menggunakan sajadah adalah ketakutannya dalam azab. Sesuai dengan pengalaman semasa kecilnya, ia sering membohongi ibunya bila diperintahkan untuk salat.
Baca Juga
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisannya di Galeri Nasional, Tak Merasa Rugi Pameran Dibatalkan
Fadli Zon Bantah Ada Pembredelan di Pembatalan Pameran Tunggal Yos Suprapto: Kami Tidak Ingin Membatasi Kebebasan Berekspresi
Dari pengalaman kecil ini, ia merealisasikan imajinasi tentang azab. Ketakutannya dengan azab bila tidak melakukan perintah Allah ini, ia tuangkan dengan lukisan bertema "Temporary Prayer". Muklay melukis empat kanvas yang masing-masing menceritakan bagaimana imajinasinya mengenai azab. Menurutnya, lukisan ini adalah sebuah sindiran kepada manusia sekarang yang melakukan ibadah saat merasakan kesusahan.
Advertisement
Muklay memamerkan karya seni di Plaza Indonesia, Jakarta yang berkolaborasi dengan 3 seniman muda lainnya. Dalam acara instalasi seni yang bertajuk "Play In Progress", Muklay juga menambahkan bahwa beribadah merupakan sebuah proses bagaimana manusia mendekatkan diri kepada Tuhan.
Fellisia
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: