Wujud Keberagaman, Ini 5 Destinasi Wisata Religi Unik di Surabaya

Tak hanya masjid, Surabaya juga punya beragam destinasi wisata religi dari lima agama yang berbeda.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Mei 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 15:00 WIB
Patung Buddha 4 Wajah
Patung Buddha 4 Wajah terletak di kawasan pantai ria Kenjeran, Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta Letaknya yang strategis menjadikan Surabaya sebagai kota hub yang penting bagi perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta ini juga punya sejarah keberadaan yang panjang. Hal ini terbukti dari beragam benda peninggalan yang sampai saat ini masih tersimpan di petilasan dan museum, mulai dari Arca Jogo Dolog hingga Museum 10 Nopember yang erat kaitannya dengan Hari Pahlawan.

Tak hanya itu, Surabaya juga menjadi salah satu destinasi wisata religi di Indonesia dengan beragam keindahannya. Meski Islam menjadi agama mayoritas, kerukunan umat beragama di Surabaya masih sangat terjaga. Hal tersebut terlihat dari beragam bangunan tempat ibadah, yang bukan hanya unik dan punya ciri khas, tapi juga menjadi wujud nyata kerukunan antar-umat beragama.

Berikut lima destinasi wisata religi di Surabaya yang hits di kalangan traveler, seperti yang disusun tim travel Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Patung Buddha 4 Wajah

Bukan hanya di Bangkok, Patung Buddha 4 Wajah juga ada di kawasan Pantai Ria Kenjeran, sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Surabaya. Dibangun 2003 dan resmi berdiri pada 2004, Patung Buddha 4 Wajah ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi traveler karena bentuknya yang unik.

Berada di lahan seluas 1,5 hektare, bangunan patung Buddha ini terdiri atas empat pilar yang menyangga stupa di bagian atas. Patung Buddha yang memiliki empat wajah melambangkan empat sifat Buddha yang utama, yaitu pengasih, murah hati, adil, dan sifat meditasi. Patung Buddha 4 wajah ini serupa dengan yang ada di Bangkok, Thailand, yang melambangkan wajah perdamaian dan kesehatan, wajah hubungan baik, wajah keberuntungan, dan wajah perlindungan dari kejahatan.

 

 

Masjid Agung Al-Akbar

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memiliki banyak keistimewaan, termasuk pada teknologi yang digunakannya. Foto: Muhamad Husni/ Liputan6.com

Masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta ini mengusung konsep masjid dalam arti luas, yaitu bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga menjadi wadah edukasi dan pendidikan kebudayaan.

Dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektare dengan kapasitas terbaru mencapai 59.000 anggota jemaah, Masjid Al-Akbar Surabaya berlokasi di Jalan Masjid Al-Akbar Utara Ni 1, Pagesangan, Jambangan, Kota Surabaya.

Yang menarik, masjid ini dibangun dengan teknologi terbaru. Bila dilihat dari bentuk kubah misalnya, membangun kubah dalam bentuk setengah telur dengan 1,5 layer dan memiliki tinggi sekitar 27 meter bukanlah perkara mudah. Apalagi kubah memiliki diameter berukuran 54 x 54 meter. Ketepatan perhitungan pembuatan kubah ini menghasilkan penampilan masjid yang khas, selain juga kokoh, dan nyaman.

Keunggulan lainnya dari Masjid Al Akbar Surabaya adalah corak ukiran dan kaligrafi. Sepintas coraknya memang mirip dengan masjid-masjid pada umumnya, tapi masjid ini memiliki corak kaligrafi yang lebih banyak. Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut dengan 45 ukir kaligrafi di kayu jati. Kaligrafi yang rumit juga terpampang pada dinding-dinding masjid. Pada bagian muka masjid, juga terpampang kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar 1 meter.

 

Pura Agung Jagat Karana

Lokasinya yang berada di tengah permukiman warga, tepatnya di Jalan Ikan Lumba-Lumba nomor 1 membuktikan masyarakat Kota Surabaya sejak lama sudah hidup dalam toleransi dan keberagaman. Pura ini secara umum punya tiga bangunan utama, yaitu Mandala Utama, Mandala Madya, dan Mandala Nista. Karena bentuknya yang unik, pura ini kerap menjadi salah satu destinasi wisata religi yang hits di kalangan traveler, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

Gereja Bethany Surabaya

Gereja Bethany Surabaya merupakan salah satu gereja terbesar di Asia Tenggara yang dimiliki Indonesia. Awalnya gereja ini dibangun pada 1978 oleh seorang pendeta bernama Abraham Alex Tanuseputra. Dengan visi “Succesful Bethany Families”, gereja terus berkembang. Dimulai pada 1987 gereja melakukan visi pembangunan Graha Bethany, Nginden dengan kapasitas 20.000 jemaat dan selesai pada 2000. Hingga saat ini gereja yang berlokasi di Jalan Manyar Rejo, Surabaya, ini telah mampu menampung hingga 35.000 jemaat dan menjadikannya sebagai salah satu gereja terbesar di Asia Tenggara.

 

Kelenteng Hong Tiek Hian

Klenteng Hong Tiek Hian
Klenteng Hong Tiek Hian

Berlokasi di Jalan Dukuh, Surabaya Utara, tepatnya di kawasan Pecinan Surabaya, lokasi kelenteng ini tidak jauh dari kawasan legendaris Jembatan Merah. Tak heran jika kelenteng ini menjadi destinasi wisata religi yang kerap dikunjungi wisatawan Nusantara saat berkunjung ke Surabaya.

Bangunan kelenteng berusia ratusan tahun ini menjadi menarik lantaran dipisahkan oleh seruas gang kecil yang memisahkan dua bagiannya. Kedua bagian kelenteng dihubungkan dengan jembatan dua ekor naga. Di dalam kelenteng tersimpan Altar Buddha, Patung Dewi Kwan Im, dan wujud dari dewa-dewi dalam kepercayaan Khonghucu.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya