Liputan6.com, Jakarta Selama pelaksanaan Asian Games 2018, Jakarta menjelma menjadi destinasi belanja. Para atlet dan ofisial peserta pesta olahraga terbesar di Asia ini, selalu menyempatkan diri berbelanja. Potensi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah DKI Jakarta. Dua jenis layanan tur disiapkan. Yaitu tur belanja dan tur sejarah.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata DKI Jakarta Hari Wibowo mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta menyediakan delapan bus wisata TransJakarta untuk melayani rute wisata para atlet, ofisial, delegasi maupun media selama Asian Games berlangsung.
Minggu (26/8), Pemprov membawa 277 Wisatawan. Rute Sightseeing & shopping mengangkut 138 wisatawan, rute 'Shopping Smesco' mengangkut 27 wisatawan, rute Heritage Tour ada 7 wisatawan, dan rute Monas Tour ada 107 wisatawan.
Advertisement
"Bus itu berangkat satu jam sekali akan mengatarkan ke tempat yang telah ditentukan yaitu Monas, Kota Tua, Smesco, Grand Indoensia atau Senayan City. Setiap bus diisi dua pemandu wisata yang terdiri atas satu pemandu wisata profesional dan satu pemandu wisata dari Abang None Jakarta," jelas Hari, Selasa (28/7).
Untuk memberikan pelayanan prima, jelas Hari, Pemerintah DKI Jakarta tetap membuka museum meski saat hari libur. Setiap hari libur museum akan buka dari pukul 13.00 WIB.
Namun, Hari mengungkapkan, di antara paket yang ditawarkan, para tamu Asian Games lebih banyak memilih tur belanja dibandingkan tur sejarah.
"Kita sudah tawarkan dua jenis paket, wisata belanja dan sejarah di Jakarta. Mereka rata-rata inginnya belanja untuk oleh-oleh. Maka mereka kami bawa ke beberapa tempat seperti Smesco, Grand Indonesia dan Senayan City. Grand Indonesia paling diminati," kata Hari.
Hari mengaku tidak tahu kenapa para tamu lebih memilih Grand Indonesia. Namun dirinya senang ternyata di Grand Indonesia para tamu menemukan barang-barang yang dicari.
"Mungkin mereka mendapat informasi dari Google. Meskipun sudah disarankan Smesco yang lebih menawarkan banyak pilihan barang dari UMKM dan harga murah, saya juga sudah kasih brosurnya, tetapi mereka mintanya tetap ke Grand Indonesia," ujar Hari.
Selain ke Grand Indonesia, lanjut Hari, mereka juga berbelanja di Alun-Alun Indonesia. Salah satu pasar raya yang menjual benda-benda khas Indonesia.
"Menurut mereka, belanja di Alun-Alun tidaklah mahal, mereka senang bahkan ada yang kembali ke sana dengan banyak membawa tas jinjingan," kata Ganjar.
Taman Impian Jaya Ancol juga sangat diminati tamu Asian Games 2018. Kebetulan, Taman Impian Jaya Ancol juga menggelar Asian Lantern Festival khusus untuk Asian Games 2018 dan dan Festival Kopi.
"Asian Lantern Festival dibuka sejak 10 Agustus hingga 2 September 2018. Terdapat 50 dekorasi lampion yang berasal dari sejumlah negara Asia dalam festival itu. Festival Kopi yang digelar pada 16 hingga 26 Agustus 2018. Acara ini disuguhkan di Danau Monumen Ancol," ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wisata belanja itu termasuk dalam Cultural Tourism yang menjadi alasan terkuat 60% turis asing datang ke tanah air. Dari 60% cultural tourism itu, wisata belanja dan kuliner sudah 45%, wisata budaya dan sejarah 20% dan wisata kota dan desa 35%.
“Kalau dari spending-nya, kuliner tertinggi dengan 32%, lalu fashion 30%, baru craft atau souvenir,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya berharap, ada perubahan dalam peraturan yang mendukung wisata belanja. Salah satunya pengembalian barang kena pajak atau tax refund. Artinya, ada pengembalian pajak setelah kamu berbelanja hingga nominal tertentu.
(*)