Liputan6.com, Jakarta Komite Eksekutif Akademi Internasional untuk Studi Pariwisata mempercayakan Indonesia untuk menggelar Bali International Tourism Congress (BITC ) 2019. Event ini akan berlangsung di STP Bali, 6-7 Mei 2019. Kongres dua tahunan ini sebelumnya dilangsungkan di China pada 2017 dan Yunani pada 2015.
Akademi Studi Pariwisata adalah organisasi Internasional terkenal. Tujuan untuk meningkatkan penelitian teoritis dan praktis di bidang pariwisata.
Keanggotaan Akademi Studi Pariwisata terdiri dari para peneliti pariwisata yang sangat mumpuni dari seluruh dunia. Tujuan dari Akademi, untuk memajukan penelitian ilmiah dan penyelidikan profesional bidang pariwisata.
Advertisement
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, Dewa Gde Ngurah Byomantara, sangat bangga. Karena, penyelengaraan BITC 2019 dilangsungkan di STP Bali.
“Kongres akan membahas masalah paling penting dalam mengembangkan dan mengelola destinasi di seluruh dunia,” ungkap Byomantara, Sabtu (4/5).
Kongres juga akan fokus pada pengembangan dan pelestarian budaya lokal, sumber daya alam dan lingkungan.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, ada tiga hal penting yang dilakukan dalam ajang BITC 2019.
Pertama, pada 6 Mei 2019, dilakukan seminar dan kongres dengan target peserta dosen, mahasiswa, sebanyak 250 orang.
Materi seminarnya membahas Pariwisata Global: Tren dan Prospek, Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan dan Lingkungan. Lalu, membahas tentang Culture and Authenticity. Berikutnya tentang Perencanaan strategis dan Pemasaran Manajemen untuk Pariwisata
“Kedua, dalam acara ini ada workshop bagi industri yang membahas permasalahn pariwisiata Bali dan workshop akademisi untuk publikasi artikel di jurnal bereputasi, SCOPUS index, pada 7 Mei 2019, dikuti sebanyak 100 peserta,” ujar Giri Adnyani.
Ketiga, acara khusus bagi anggota Academic International Forum, 8-11 Mei 2018. Kegiatan ini diikuti 80 orang peserta. Terdiri dari 68 orang dari luar negeri dan 12 orang dari Indonesia. Sedangkan dari Academic International Forum akan hadir sebanyak 50 anggota. Juga 18 anggota tambahan dari kalangan akademisi dan profesional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan, masa depan depan pariwisata Indonesia sudah pada jalur yang benar.
“Terutama sejak Presiden Joko Widodo terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia,” paparnya.
Menurut Arief Yahya, masih banyak hal yang harus segera diselesaikan untuk mencapai target 20 juta wisatawan ke Indonesia pada 2019.
“Salah satu faktor utama adalah kesiapan sumber daya manusia Indonesia,” tukasnya. Karenanya, ajang BITC 2019 menjadi sangat penting untuk memajukan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang pariwisata.
(*)