Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses menggebrak di 2018, Wave of Tomorrow bakal kembali menyapa di penghujung tahun ini. Festival seni berbasis teknologi tersebut sekaligus menghadirkan pertunjukan musik yang tak kalah apik.
Wave of Tomorrow 2019 akan berlangsung selama selama 10 hari mulai dari 20 hingga 29 Desember 2019. Venue pelaksanaan pun masih sama seperti tahun lalu yakni di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
"Kami ingin mengundang penonton untuk tahu lebih dalam perjalan kurator dan kreator yang tentunya sudah dikurasi," kata Adrian Subono, President Commissioner Level 7, selaku penyelenggara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Melihat antusiasme yang begitu besar saat digelar pertama kali, Wave of Tomorrow 2019 mengundang lebih banyak kreator. Jika tahun lalu hanya memakai satu lantai, kali ini, pertunjukan musik dan instalasi seni punya area sendiri.
"Mulai dari bicara konsep memilih seniman juga mengembangkan ide, mengatur alur experience yang ada di exhibition. Tahun ini buka open call untuk seniman-seniman Indonesia dari tiga kota besar, Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung," kata Mona Liem selaku art curator.
Mona menambahkan, konsep berdasarkan awal dari teknologi art technology music festival ini mengeksplorasi teknologi terbaru yang berkaitan dengan seni. Tahun ini ada empat international artist dan tiga dari mereka memenangkan festival serupa.
"Kami berusaha berbicara melalui karya dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Yang kita ciptakan sebuah festival yag mengisi dari pengalaman saya gap orang yang mengetahui new media art yang baru atau sama sekali nggak tahu, sangat besar. Wave of Tomorrow mengisi gap itu dengan bahasa yang mudah dimengerti," lanjutnya.
Mona mengakui proses pemilihan seniman tidak mudah. Menurutnya, banyak seniman hebat berpotensi besar dan memiliki nama. berdasarkan tema yang setiap seniman yang terlibat memaparkan konsep yang ingin mereka produksi.
"Berdasarkan itu, ada tahapan-tahapan interview berbagai konten juga display," lanjutnya.
Wave of Tomorrow 2019 membawa 13 kreator dengan background dan disiplin ilmu yang berbeda. Dari dalam negeri meliputi Sembilan Matahari, Rubi Roesli, Kinara Darma x Modulight, U Visual, Motionbeast, Notanlab, Farhanaz, Ricky Janitra, dan Maika.
Sementara, empat kreator internasional terdiri atas Ouchhh, Jakob Steensen, Nonotak, dan Tundra. Harga tiket Wave of Tomorrow 2019 Rp100 ribu per hari dan Rp500 ribu untuk all day access.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertunjukan Musik Wave of Tomorrow 2019
Tak hanya eksibisi seni, Wave of Tomorrow 2019 juga mempersembahkan pertunjukan musik. Ada pun Studiorama, promotor kolektif musik ditunjuk untuk mengkurasi musik di festival seni berbasis teknologi ini.
"Tahun ini Studiorama mengkurasi musik-musik yang disajikan Wave of Tomorrow. Masing-masing ada 2 performer yang tampil tiap hari," kata Xadega music curator Wave of Tomorrow sekaligus founder Studiorama.
Xadega menyebut pada pertunjukan ini sangat menarik karena menyajikan experience berbeda. "Ada performer well established seperti Kunto Aji, Danilla, Elephant Kind, Eva Celia, Petra Sihombing," lanjutnya.
"Kita juga mengundang musisi emerging seperti Hondo, Mantra Vutura, Gabber Modus Operandi, dan lainnya yang tidak bisa dipandang sebelah mata yang diakui di internasional karena sering main di festival luar negeri," tambah Xadega.
Seni visual berbasis teknologi ini turut membalut pertunjukan musik. "Menyuguhkan immersive complement performance mereka," katanya.
Advertisement