Turis Muslim China di Sumbar Meminta Maaf Buat Resah Warga

Rombongan turis muslim China yang sedianya berlibur di Sumbar terpaksa hanya menghabiskan waktu di hotel di Padang menunggu jadwal pulang. Di sela-sela itu, mereka sempat salat bersama Gubernur Sumbar.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 10:04 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 10:04 WIB
20160812- Usai Diperiksa KPK Gubernur Sumbar Pilih Diam- Irwan Prayitno -Jakarta- Helmi Afandi
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno usai diperiksa KPK, Jakarta, Jumat,(12/8). Irwan diperiksa sebagai saksi untuk perkara dugaan suap proyek pembangunan 12 ruas jalan di Sumatera Barat. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Padang - Sejumlah wisatawan muslim asal China meminta maaf karena telah membuat resah masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) atas kunjungan yang bertepatan dengan memanasnya isu virus corona.

Permintaan maaf itu disampaikan saat bertemu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai menunaikan ibadah sholat Zuhur bersama di Masjid Raya Sumbar, Rabu, 29 Januari 2020.

"Saya sampaikan maaf atas sambutan kurang simpatik dari sebagian warga Sumbar. Mereka juga minta maaf karena telah merepotkan dan meresahkan warga Sumbar," kata Gubernur Sumbar, dilansir Antara.

Irwan menyebut muslim di dunia sesungguhnya bersaudara, tidak dibatasi oleh daerah maupun negara.

Sementara itu, penerjemah bahasa para turis tersebut, Robin menyebutkan mereka memahami kekhawatiran masyarakat Sumbar yang takut tertular virus corona sehingga tidak mempermasalahkan penolakan yang terjadi.

Namun, sejak awal 13 orang wisatawan muslim asal Cina itu memang sangat ingin menunaikan salat di Masjid Raya Sumbar, sambil menikmati suasana religius di tempat itu. Hari ini, mereka berkesempatan untuk ikut salat Zuhur bersama dan kebetulan bertemu dengan Gubernur Irwan Prayitno.

Sebelumnya, 155 wisatawan asal Kunming, Provinsi Yunnan, Cina, berkunjung ke Sumbar untuk menikmati keindahan alam, seni, dan budaya daerah. Kedatangan rombongan tersebut difasilitasi PT Marawa Corporate yang bekerja sama dengan Cocos Tour selaku biro perjalanan.

Namun, waktu kunjungan tersebut bertepatan dengan isu virus corona yang merebak di Tiongkok. Sebagian warga Sumbar yang khawatir akan virus tersebut menolak kehadiran mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menginap di Hotel

Cerita Hajar Aswad di Masjid Raya Sumbar
Masjid Raya Sumbar yang dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang memiliki bentuk tak biasa. Salah satu bagian masjid tersebut terinspirasi dari kain pembungkus Hajar Aswad. (dok. http://simas.kemenag.go.id/Dinny Mutiah)

Dalam rencana awal, rombongan turis Tiongkok itu sedianya akan menghabiskan waktu di Sumbar mulai 26 Januari 2020 hingga 30 Januari 2020. Setelah kunjungan ke Pariaman dan Bukittinggi, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Tanah Datar pada Senin, 27 Januari 2020.

Pemprov Sumbar menghargai respons masyarakat yang menolak sementara kedatangan wisatawan China karena isu virus corona. Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar Jasman Rizal, sebelumnya, juga telah membicarakan tindak lanjut dengan agen travel yang membawa wisatawan tersebut.

Dalam hal ini, pihak agen travel menyikapi positif dan menghormati aspirasi masyarakat Sumbar. Mereka mencoba memotong waktu kunjungan di Sumbar dan segera mengurus pembelian tiket untuk pulang ke Tiongkok.

Pihak biro wisata membatalkan semua agenda dan membawa kembali semua tamu ke Padang. Perwakilan Coco's Tour Yunando berharap para turis Tiongkok itu tidak ada yang komplain karena berubahnya jadwal perjalanan.

Ia mengatakan para wisatawan tersebut menikmati wisata di Sumatera Barat, meski baru berkunjung selama dua hari. Sementara, kunjungan wisatawan berikutnya yang sebenarnya sudah terjadwal, akan ditunda untuk sementara hingga situasi kembali kondusif.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya