Cerita Influencer Berprofesi Perawat Berhadapan dengan Pasien Corona COVID-19 Pertama Kali

Berhadapan dengan pasien pertama corona COVID-19, sang perawat sempat lakukan isolasi mandiri selama 14 hari karena batuk dan demam.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Apr 2020, 03:02 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2020, 03:02 WIB
Perawat
Anggriani, seorang perawat asal Medan, Sumatra Utara, yang rawat pasien corona COVID-19. (dok. Likee)

Liputan6.com, Jakarta - Anggraini adalah satu dari sekian banyak perawat yang tengah berjuang di garda depan memerangi pandemi corona COVID-19. Tenaga medis asal Medan, Sumatra Utara ini masih ingat betul pengalamannya berhadapan dengan pasien pertama COVID-19, tak lama setelah kasus pertama di Jakarta dikonfirmasi.

"Awalnya ada dokter rumah sakit kami yang memiliki keluhan kurang enak badan. Kami memberi perawatan seperti biasa. Lima hari kemudian, pak dokter dijemput ambulans karena keluhan sesak nafas," kata Anggi, sapaan akrabnya, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis, 2 April 2020.

Setelah ditelusuri, dokter tersebut baru saja melakukan perjalanan ke beberapa negara. "Berhubung kami belum memiliki alat pendeteksi, hasil tes harus dikirimkan ke Jakarta yang hasilnya keluar sekitar 3--5 hari. Entah gejala psikosomatis, aku jadi demam dan batuk," imbuh sang perawat

Demi berjaga-jaga dan mengamankan kondisi yang lain, terutama pasien, Anggi diliburkan agar dapat beristirahat selama 14 hari. Saat tahap pemulihan diri, Anggi mendapat kabar bahwa dokter tersebut meninggal dunia, beberapa jam sebelum hasil tes menyatakan sang dokter positif COVID-19. 

"Kami semua sedih dan menangis bersama. Sejak itu, karena aku tinggal sendiri, aku lebih berhati-hati saat merawat diriku sendiri. Aku banyak mencari referensi dan melakukan segala anjuran untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain untuk kesembuhanku, aku berpikir jika aku semakin cepat membaik, aku bisa semakin cepat membantu para pasien," tutur sang perawat.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Sekaligus Jadi Infulencer

Perawat
Anggriani, seorang perawat asal Medan, Sumatra Utara, yang rawat pasien corona COVID-19. (dok. Likee)

Menyebarkan pesan ke khalayak lebih luas, Anggi memanfaatkan Like, platform pembuatan video pendek, yang berhasil membuatnya jadi influencer.

Kini, Anggi jadi sosok pejuang masa kini dengan banyak membuat video Likee yang menyuarakan pesan kebaikan tentang kesehatan. Inisiatif tersebut dimulai sejak penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Anggi membagikan berbagai informasi seperti bagaimana virus menyebar dan tips pencegahannya. Tidak hanya tentang COVID-19, Anggi juga berbagi tips kesehatan lain untuk mencegah gigi tidak berlubang dan menjaga daya tahan tubuh.

"Banyak hal baru yang aku dapatkan setelah aktif di Likee. Selain bisa menghilangkan stres, aku banyak ketemu teman baru dan akrab dengan influencer lain," ucap Anggi.

"Aku juga bersyukur karena Likee menyadarkanku kalau ternyata aku bisa memberikan manfaat buat banyak orang. Nggak semata-mata bikin video heboh untuk senang-senang. Tapi, aku bisa juga share video mendidik tentang ilmu kesehatan,” sambungnya.

Likee sendiri telah meluncurkan kampanye bertema "Cloud Economy" untuk mendorong pengguna beralih melakukan kegiatan daring agar mereka dapat melanjutkan pekerjaan masing-masing melalui berbagai kegiatan online.

Tak hanya kampanye, Likee juga menyediakan dasbor khusus ‘Lawan Virus Corona’ yang menyediakan data terbaru dan terpercaya terkait pandemi bersumber dari World Health Organization (WHO). Di dalamnya terdapat data jumlah kasus baru, total kasus, pasien sembuh, dan pasien meninggal.

Dasbor pun menampilkan cuplikan berita-berita terbaru terkait pandemi, yang bisa dilakukan atau tak boleh dilakukan untuk mencegah COVID-19 dalam format video pendek yang dibuat  Likers, dan kumpulan berita hoaks tentang COVID-19 sebagai upaya memberantas berita-berita palsu. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya