Pasangan Pengantin Asal Amerika Serikat Terjebak Saat Bulan Madu di Sri Lanka Akibat Pandemi

Sebelumnya, pasangan pengantin baru ini sangat menikmati bulan madu mereka dengan pergi ke pantai dan minum koktail.

oleh Komarudin diperbarui 22 Mei 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 07:03 WIB
Ilustrasi pengantin.
Ilustrasi pengantin. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan madu tak selamanya indah dan menyenangkan. Setidaknya hal itulah yang dialami pasangan pengantin baru Michelle dan John Senyard dari San Francisco.

Pasangan yang menikah pada 6 Maret 2020 itu memutuskan bulan madu ke Thailand dan Sri Lanka pada 8 Maret 2020.

Pandemi corona Covid-19 rupanya mengubah kehidupan mereka. Hal itu terjadi pada bagian kedua perjalanan bulan madu, yakni saat di Sri Lanka,  seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis, 21 Mei 2020.

Sebelumnya, pasangan pengantin baru ini sangat menikmati bulan madu mereka dengan pergi ke pantai dan minum koktail. 

Tiba-tiba, hotel tempat keduanya menginap tutup. Mereka hanya diberi waktu beberapa jam untuk berkemas dan menemukan tempat tinggal baru. Michelle dan John pun panik karena harus mendapat tempat untuk tidur.

Untungnya, mereka berhasil menemukannya di sebuah asrama yang telah ditutup di salah satu sudut Sri Lanka. Hostel Spindrift menawari mereka kamar saat para tamu lain telah pergi.

"Ada jam malam seluruh pulau, yang berarti bahwa orang tidak diizinkan pergi ke luar, bahkan ke toko kelontong," kata Michelle pada BuzzFeed.


Cobaan Berat

Pasangan Pengantin
Pasangan pengantin asal San Francisco yang terjebak di Sri Lanka saat merayakan bulan madu (Dok.Instagram/@trainsandplanes/https://www.instagram.com/p/B_Kxvn1FbzY/Komarudin)

Cobaan berat sempat dirasakan saat berbelanja pagi hari. Keduanya bercerita harus antre berjam-jam. Tak hanya itu, mereka juga harus bekerja dari jarak jauh dan menyesuaikan dengan jam San Francisco.

Terlepas dari keadaan tak biasa, Michelle mengaku mendapat pengalaman positif. Menurut Michelle, berada di negara asing selama pandemi global adalah akselerator pernikahannya.

"John dan saya harus bekerja sebagai tim dalam segala hal: tetap positif, mencari tahu bagaimana menyesuaikan diri di Sri Lanka, berbelanja bahan makanan, memasak, mencuci pakaian, mengusir serangga dan katak dari kamar, juga melacak berapa banyak uang yang kami habiskan, " imbuhnya.

Pasangan itu sempat memesan penerbangan baru untuk pulang, tetapi dibatalkan. Mereka kemudian berusaha memesan penerbangan lain, juga berujung dibatalkan. Saat ini, mereka menikmati liburan di Sri Lanka hingga benar-benar kondusif untuk pulang.


Saksikan video pilihan di bawah ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya