Liputan6.com, Jakarta - Para pelaku industri fashion turut terdampak akibat hantaman masa pandemi Covid-19. Usai setahun berlalu, fenomena lain turut muncul, yakni layanan penyewaan pakaian yang kian banyak dilirik.
CEO Rentique, sebuah layanan penyewaan, Dea Amira, menyampaikan masa pandemi turut menumbuhkan kesadaran terkait live with less. Mempertahankan lemari pakaian yang penuh dengan fast fashion item yang hanya dapat dikenakan satu atau dua kali sudah tidak lagi menjadi tren.
"Konsumen saat ini lebih memilih untuk mengonsumsi sedikit barang namun sustainable dan reliable, salah satu cara untuk mengurangi kepemilikan pakaian adalah beralih menggunakan layanan penyewaan," kata Dea Amira dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Ia melanjutkan, layanan penyewaan digunakan dalam beragam kesempatan, mulai dari pernikahan, maternity shoot, wisuda virtual, pertemuan, hingga sekadar hangout dengan teman. Pihaknya meyakini konsep bisnis layanan penyewaan dapat jadi salah satu pemenang dalam industri ritel ke depannya.
"Pengguna baru di Rentique semakin meningkat, konsumen telah terbiasa mengandalkan layanan online pada kehidupan sehari-hari, baik untuk delivery makanan, groceries atau apa pun," tambah Dea.
Pihaknya melihat industri online tumbuh pesat dala setahun terakhir. Hal tersebut membuatnya percaya akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini serta normalisasi behavior mengenakan item second hand dan trend sharing economy yang marak sejak pandemi Covid-19.
Ketika dirilis pada 2009, layanan penyewaan busana Rentique menyuguhkan alternatif fashion terjangkau untuk mengenakan karya desainer. Biaya sewa busana mulai dari Rp80 ribu per empat hari dan kini merambah ke layanan membership yang memungkinkan pengguna untuk menyewa delapan item koleksi desainer hanya dengan Rp390 ribu per bulan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya untuk Ramah Lingkungan
"Saya 100 persen menyukai konsep fashion rental, memiliki sesuatu yang baru yang kemudian beberapa kali dipakai dan setelah itu mencoba item baru," kata Putri Indonesia Gorontalo 2019, Artika Rustam, yang juga pelanggan Rentique.
Di sisi lain, Rentique telah bermitra dengan layanan laundry ramah lingkungan sejak didirikan. "Layanan laundry mitra kami telah memegang sertifikat enviro-kleen, yang notabene tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sehingga tidak membahayakan pengguna dan planet," ungkap Dea.
"Sejak didirikan Rentique juga menggunakan recycled garment bag sebagai wadah penyimpanan item fesyen, agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai," lanjutnya.
Advertisement