Liputan6.com, Jakarta - Ramadan berjarak tinggal beberapa hari lagi. Di Indonesia, terdapat sederet tradisi, termasuk yang dijalani masyarakat Betawi, yang dijalankan menjelang Bulan Suci.
Masyarakat Betawi umumnya menyambut Ramadan dengan tradisi bersih-bersih rumah, termasuk peralatan rumah tangga, agar terhindar dari debu dan kotoran. "Membersihkan rumah merupakan tradisi wajib untuk menyambut bulan puasa yang dikerjakan secara bersama," kata Yoyo Muchtar selaku Seniman Betawi dalam bincang virtual, Kamis, 8 April 2021.
"Selain itu, orang Betawi umumnya memohon maaf pada sesama dan orang tua, serta saling membantu (dengan memberikan) bahan kebutuhan pokok," tambahnya, mencatat bahwa kebiasaan umumnya dijalani keturunan Betawi yang sekarang tinggal di Depok, Bekasi, dan Kemayoran.
Advertisement
Baca Juga
Di samping itu, mereka pun menjalankan tradisi ziarah. Itu menjadi momen mereka mengirimkan doa sekaligus membersihkan makam. "Biasanya (ziarah) dilakukan seminggu atau tiga hari sebelum puasa," kata Annisa D. Sitawati selaku pegiat Betawi.
Annisa menceritakan, orang Betawi zaman dulu, khususnya perempuan, sehari sebelum puasa biasanya membuat arang dengan cara dibakar sampai jadi abu untuk menghitamkan rambut. Mereka menggunakan bahan tersebut ketika selesai keramas.
Dahulu, masyarakat Betawi juga membersihkan gigi menggunakan batu bata merah yang sudah dihaluskan. Mereka juga mendekorasi pagar rumah dengan menyalakan obor dan bekas lampu di malam bulan Ramadan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tradisi Nyorog
Orang betawi biasanya sangat sibuk mempersiapkan kebutuhan menjelang Ramadan. Dulu, mereka bahkan mencuci perlengkapan rumah tangga menggunakan abu gosok. Menambah daftar itu, ada tradisi nyorog, yakni membagikan bingkisan makanan.
Anak-anak lebih muda biasanya pergi ke rumah saudara lebih tua untuk mengantarkan kebutuhan rumah tangga, seperti bahan sembako berupa gula, beras, dan teh. Anak-anak lebih muda ini juga kerap membagikan lauk makanan, seperti ikan dan daging.
Uniknya, tradisi Nyorog terkadang dilakukan pria pada calon istri. Mereka biasanya akan pergi ke rumah calon istri untuk memberikan kebutuhan pokok, seperti beras, daging, dan pakaian. Sebaliknya, apabila takbiran, calon istri pergi ke rumah calon suami dengan memberikan makanan dari bahan masakan yang diterima sebelumnya sambil memakai pakaian yang diberikan.
"Apabila ada keluarga yang ingin menikah dekat bulan Ramadan, mereka biasanya pergi ke rumah calon istri untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadan. Dan sebaliknya apabila sudah menjelang Idulfitri, calon istri pergi ke rumah calon suami dengan apa yang diberikan. Hal tersebut untuk belajar membangun rumah tangga pada tradisi Betawi," ucap Ahmad Dahlan, Ketua Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD). (Muhammad Thoifur)
Advertisement