Liputan6.com, Jakarta - Museum di Shanghai, Tiongkok minta maaf soal pamerannya yang menilai 5.000 mahasiswi dari yang “tercantik hingga terjelek". Mereka pun menghapusnya dari pameran.
Dalam unggahan WeChat yang dihapus pada Kamis, 17 Juni 2021, Terminal Seni Kontemporer OCT (OCAT) mengiklankan karya instalasi seniman Song Ta. karya seninya dalam Tiongkok berjudul "Bunga Kampus" sementara judul bahasa Inggris-nya "Uglier and Uglier". Melansir SCMP, Sabtu,, 19 Juni 2021, karya itu merupakan kumpulan gambar diam dan video yang diselesaikan Song pada 2013.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pengenalan proyek, Song mengatakan bahwa dia berada di universitas dan merekam wanita yang melewatinya di depan kamera. Kemudian dia menilai dan menomori mereka berdasarkan betapa cantiknya mereka menurut pandangan Song. Video itu berdurasi 7 jam dan menunjukkan wanita dari yang tercantik hingga yang paling jelek.
“Jadi jika ingin melihat ratu kampus, harus pergi ke museum sedini mungkin. Kalau tidak, saat senja datang, tempat ini akan menjadi neraka yang hidup,” katanya.
Pihak museum mengatakan, sebagai tanggapan atas kritik publik terhadap karya tersebut, mereka akan segera menghapus karya seni dan menutup tempat tersebut untuk penyesuaian lebih lanjut.
“Setelah menerima kritik, kami mengevaluasi kembali konten karya seni ini dan penjelasan seniman, kami menemukan itu tidak menghormati wanita, dan cara pengambilannya memiliki masalah pelanggaran hak cipta. Kami akan menganggap ini sebagai peringatan dan akan meningkatkan layanan kami,,” kata pihak OCAT di Weibo pada 18 Juni 2021.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Melanggar Hak Potret Individu
Unggahan tersebut membuat publik gempar. Mereka bertanya-tanya bagaimana sebuah proyek yang mengobjektifkan wanita dapat ditampilkan di salah satu museum modern paling bergengsi di Tiongkok.
"Karya seni ini tidak hanya menghina, tetapi juga melanggar hak potret individu, dan para wanita ini bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang difilmkan," komentar seseorang di Weibo.
Song sendiri tidak menanggapi permintaan wawancara dari South China Morning Post. Pada Januari 2013, proyek “Uglier and Uglier” dipamerkan di Pusat Seni Kontemporer UCCA di Beijing, Tiongkok, dan pada saat itu juga jadi kontroversi.
Proyek serupa juga dibuatnya yang disebut “One Worse than the Other”, yaitu peragaan busana catwalk live yang dipamerkan di Wuhan pada September 2013. Pada 2019, Song juga menjadi pusat kontroversi setelah wawancara dengan majalah Vice berbahasa Mandarin, di mana ia menilai penampilan reporter sebesar 277 dari 5.000.
Advertisement
Jelek Termaafkan dan Tak Termaafkan
Dia mengatakan telah menyewa tiga asisten untuk proyek tersebut. Mereka dengan hati-hati memilah 5.000 wanita. Ketika mereka sampai ke bagian "jelek", mereka menamai folder itu "jelek termaafkan" dan "jelek tak termaafkan".
"Pada akhirnya, itu menakutkan ... mereka adalah orang normal, tidak kehilangan lengan atau telinga atau mata, tetapi sangat jelek sehingga membuat orang tidak nyaman," katanya kepada Vice.
"Saya mengobjektifikasi anda dengan cara yang jujur, itu semacam rasa hormat. Saya tidak akan secara acak memberi Anda peringkat pertama, itu tidak sopan, itu mempermainkan Anda dengan kata-kata pintar," katanya.
Sejak pameran “Uglier and Uglier” pada 2013, dia telah merencanakan satu proyek lagi yang disebut “One Worse than the Other”, di mana dia memiliki 44 sukarelawan wanita untuk berjalan di atas panggung, dari yang paling cantik hingga yang paling jelek. (Jihan Karina Lasena)