Vietnam Akan Pangkas Durasi Karantina 14 Hari bagi Pendatang yang Divaksinasi Covid-19 Penuh

Vietnam saat ini masih berjuang mengatasi gelombang kasus Covid-19 yang jumlahnya sekitar 7.000--8.000 kasus per hari.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Agu 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 11:32 WIB
Ilustrasi Kehidupan (Foto: Charity photography Vietnam/Pexels.com)
Ilustrasi Kehidupan (Foto: Charity photography Vietnam/Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam mengumumkan akan melonggarkan aturan karantina bagi pelancong dari luar negeri yang telah divaksinasi Covid-19 penuh. Sebelumnya, negara itu mewajibkan semua pendatang untuk menjalani 14 hari karantina.

Dalam aturan baru, pelancong yang telah divaksinasi Covid-19 penuh dan negatif Covid-19 akan diminta menjalani tujuh hari karantina, diikuti dengan tujuh hari pengamatan medis. Pelancong tersebut juga diminta menunjukkan dokumen negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes RT -PCR atau RT-LAMP (tes saliva) yang diambil maksimal 72 hari sebelum tiba di Vietnam.

Dikutip dari Travel News Asia, Senin (9/8/2021), mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 dan memiliki dokumen sebagai bukti mereka sembuh dari penyakit itu juga bisa menggunakan dokumen tersebut untuk memperpendek masa karantina. Seluruh pendatang di Vietnam akan kembali dites Covid-19 pada hari pertama dan ke-7 masa karantina, termasuk pada hari kedatangan. 

Tes pertama bisa dilakukan dengan swab antigen atau RT-PCR. Namun, tes kedua haruslah RT-PCR.

Selama pelancong menyelesaikan periode karantina dan kembali ke kediaman atau akomodasi lain untuk pemantauan lanjutan, mereka wajib menggunakan masker. Mereka juga wajib mengikuti panduan jaga jarak sosial. 

Para pendatang juga harus mengaktifkan aplikasi pelacakan kontak Bluezone. Aplikasi ini wajib diaktifkan selama periode tujuh hari masa observasi lanjutan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Larang Kedatangan

ilustrasi bendera Vietnam (AFP)
ilustrasi bendera Vietnam (AFP)

Vietnam sejauh ini masih melarang mayoritas orang asing memasuki negerinya sejak 22 Maret 2020. Selama periode itu, Vietnam memberlakukan kebijakan karantina 14 hari dan 21 hari hari tergantung situasi.

Rencana untuk memangkas periode karantina untuk yang sudah divaksinasi penuh ini akan dipantau secara ketat oleh negara lain di kawasan Asia Tenggara. Sejauh ini, pemerintah Vietnam belum mengonfirmasi kapan kebijakan karantina itu akan diberlakukan.

Di sisi lain, Vietnam menghadapi gelombang baru kasus Covid-19. Angka kasus per hari sekitar 7000-8000 kasus per hari dengan lebih dari 200ribu kasus terdata sejak awal Juli 2021.

Dikutip dari laman Financial Times, kota terbesar di Vietnam, Ho Chi Minh terdampak paling parah. Pemerintah menerapkan aturan jaga jarak ketat sejak 9 Juli, termasuk bagi pekerja transportasi dan perumahan, dan penempatan staf di pabrik.

Kejar Vaksinasi

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Vietnam sempat dipuji lantaran berhasil menekan jumlah kasus Covid-19 di awal pandemi. Namun, kemunculan varian delta pada akhir April 2021 mengubah segalanya. Vietnam tak bisa lagi mengontrol lonjakan kasus.

Dikutip dari East Asia Forum, Barnaby Flower, seorang peneliti klinis Universitas Oxford yang berbasis di Ho Chi Minh, mengatakan lambatnya proses vaksinasi di negara itu disinyalir memicu lonjakan kasus Covid-19. Hingga akhir Juli 2021, tercatat lebih dari 120ribu kasus dengan 61 dari 63 klaster melibatkan transmisi lokal dan lebih dari 800 kematian.

Vietnam yang awalnya hanya mau divaksinasi dengan AstraZeneca produksi Oxford, sontak langsung mengizinkan vaksin lain untuk digunakan secara darurat. Itu meliputi vaksin Sputnik V, Pfizer-BioNTech, Moderna, Sinopharm, dan Johson & Johnson.

Dengan beragam skema, Vietnam berhasil memesan 125 juta dosis vaksin yang diharapkan bisa melindungi 70 persen populasi pada Mei 2022. Tetapi hingga akhir bulan lalu, baru 0,5 persen penduduk yang divaksinasi penuh, dan 4,7 persen yang menerima vaksin dosis pertama, kontras dari Kamboja yang sudah di tingkat 42 persen warga menerima vaksin dosis pertama, serta Thailand dan Indonesia lebih dari 16 persen.

Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19

Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).
Infografis Cek Fakta: Waspada Terpapar Hoaks Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya