Liputan6.com, Bantul - Sejumlah wisatawan di destinasi wisata tertentu kesulitan mengakses aplikasi PeduliLindungi. Hal itu ternyata juga dialami Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Ia mengakui kesulitan mendapat sinyal internet saat mengakses aplikasi PeduliLindungi ketika berada di kawasan Desa Wisata Kaki Langit, Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Desa itu menjadi salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.
"Saya mengalami sendiri, saya pakai PeduliLndungi (sinyal) muter-muter terus tidak habis-habis, sampai panas ponsel saya," ujar Menparekraf dalam kunjungan kerja di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kabupaten Bantul, dilansir dari Antara, Senin (11/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pria yang biasa disapa Sandi ini berharap pemerintah daerah dapat mengatur kawasan wisata yang kesulitan sinyal internet. Hal ini sangat penting karena dapat menghambat wisatawan dalam proses scan barcode dari aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk kawasan wisata.
Pengaturan tersebut bisa dengan uji coba menunjukkan kartu vaksin dari pengunjung di pintu masuk wisata tanpa harus melalui aplikasi PeduliLindungi. "Dan saya beri diskresi ke Pak Singgih (Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo) untuk mengatur daerah-daerah yang minim sinyal seperti ini, uji coba dengan diskresi kartu vaksin. Jadi kita tidak akan membuat ribet," jelas Sandiaga.
Ia juga mengatakan, sudah berkomunikasi dengan provider jaringan Telkom, dan akan ditindaklanjuti dengan survei dalam beberapa hari ke depan.
"Saya juga koordinasi dengan Kominfo, karena ini adalah destinasi unggulan, salah satu yang menopang destinasi super prioritas. Jadi, harus kita berikan prioritas internet yang berkualitas," terang Sandi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kunci Kesuksesan
Menparekraf juga berharap agar pemerintah daerah termasuk DIY meningkatkan kecepatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, agar dapat menurunkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). "Tentunya kita harapkan vaksinasi lebih ditingkatkan di Bantul, karena dengan vaksinasi, level PPKM bisa turun menjadi level 2, dan bisa diserahkan kepada Pemda," katanya.
Desa Wisata Kaki Langit masuk nominasi 50 besar dari 1.831 desa wisata yang mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang diselenggarakan Kemenparekraf. Sandiaga mengatakan, salah satu yang menjadi kunci kesuksesan desa wisata tersebut adalah kemampuan dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat dengan membuka usaha jasa pariwisata dan ekonomi lainnya.
Menparekraf berharap, dengan adanya Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, pendapatan masyarakat dari belanja wisatawan yang dirasakan pelaku wisata seluruhnya di Desa Mangunan mencapai di atas Rp3 miliar.
Advertisement
Antusiasme Masyarakat
Sandiaga mengatakan, kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan juga tidak lepas dari kebijakan kepemimpinan pemerintah daerah yang telah memberdayakan masyarakat dan memberikan perhatian khusus, terutama peningkatan sarana akses jalan menuju kawasan wisata.
"Yang saya lihat adalah kepemimpinan, kepemimpinan dari Ngarso Dalem (Gubernur DIY) yang memberdayakan masyarakat, dan membangun jalan yang kelasnya ini mungkin bisa dibilang salah satu jalan yang terbaik," katanya.
Menparekraf menambahkan, partisipasi masyarakat yang antusias dengan membuka usaha-usaha, seperti usaha mikro. Hal itu akhirnya menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, karena langsung merasakan dampak positif dari kegiatan pariwisata.
"Begitu ekonomi bergerak, maka desa wisata ini dirasakan memberikan manfaat, Dan manfaat ini menjadi sarana kita untuk meningkatkan lapangan kerja, penghasilan, dan kesejahteraan. Itu kunci dari kesuksesan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan," kata Sandi.
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement