Tenun Ikat NTT Bikin Warga Jepang Terpesona

KBRI Jepang bahkan mendatangkan alat tenun bukan mesin untuk menunjukkan cara pembuatan kain wastra itu di hadapan warga Jepang.

oleh Henry diperbarui 23 Nov 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 18:02 WIB
Melihat Pembuatan Kain Tenun Sumba Timur
Kain tenun buatan Desa Adat Prailiu, Sumba Timur, NTT, Sabtu (15/12). Pembuatan kain tenun di desa ini menjadi mata pencarian warga. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, menggelar pameran tenun ikat Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara digelar di Toyota Industrial Culture Centre, Toyota City, Prefektur Aichi.

Pameran dibukan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi. Saat membuka pameran, Dubes Heri mengatakan pameran tersebut adalah bagian dari promosi seni budaya Indonesia di Jepang.

"Kegiatan menenun dikembangkan oleh setiap suku di NTT secara turun-temurun. Hal itu dilakukan demi pelestarian seni tenun itu. Pameran tenun ini adalah bagian dari upaya KBRI Tokyo dalam mengenalkan tradisi budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang. Saya berharap, pameran ini membuat tenun NTT semakin dikenal di Jepang," ucap Heri dalam video yang diunggah di akun Instagram @kbritokyo, Senin, 22 November 2021.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Nuning Akhmadi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Yusli Wardiatno Meinarti Fauzie, dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo lainnya. Pameran itu merupakan hasil kerja sama dengan Toyota Indonesia Group (TIG), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Nagoya, Perkumpulan Kebudayaan Indonesia Nagoya (PKIN), dan Toyota International Association (TIA).

Pembukaan Pameran Tenun Ikat NTT juga dihadiri Ketua TIA Toyoda Akiko, Ketua TIG Akhmad Rifai dan Ketua PPI Jepang Daffa Sean Adinegoro. Acara ini dimeriahkan pula dengan praktik langsung menenun dengan alat tenun bukan mesin yang didatangkan langsung dari NTT.

Menurut Heri, sejumlah warga Jepang sangat antusias belajar tenun yang dipandu oleh Flady Faleyinco selaku pengurus PPI Nagoya sekaligus penggagas pameran. Di sela-sela pameran juga dilaksanakan acara bincang-bincang secara hybrid dengan Kepala Museum Tenun Ikat Ende, Ali Abubakar Pae dan para pengrajin tenun ikat di Ende.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tari Maumere

Warga Jepang Antusias Saksikan Pameran dan Belajar Tenun Ikat NTT di Tokyo
Warga Jepang Antusias Saksikan Pameran dan Belajar Tenun Ikat NTT di Tokyo. (dok.Instagram @kbritokyo/https://www.instagram.com/p/CWkXzqFlamN/Henry)

Pameran tenun NTT dibuka dengan penampilan Tari Maumere dari Sekolah Bhinneka Nagoya. Pameran Tenun Ikat NTT merupakan rangkaian kegiatan promosi dan layanan terintegrasi KBRI Tokyo di Toyota City yang meliputi pelayanan konsuler dan keimigrasian, konsultasi perpajakan dan usaha kecil, peresmian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sekolah Nusantara dan pergelaran seni budaya.

Usai membuka Pameran Tenun Ikat NTT, Dubes Heri meninjau langsung kegiatan Pelayanan Kekonsuleran dan Keimigrasian warga Indonesia. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan secara paralel di tempat yang sama. 

Saat mengawal langsung pelayanan terintegrasi, Heri memastikan KBRI Tokyo selalu berupaya melayani secara cepat ramah dan terpadu kepada masyarakat Indonesia yang bermukim di Jepang. Hal itu termasuk dalam kepengurusan dokumen maupun konsultasi masalah perpajakan dan usaha kecil.

Sampai ke London

Warga Jepang Antusias Saksikan Pameran dan Belajar Tenun Ikat NTT di Tokyo
Warga Jepang Antusias Saksikan Pameran dan Belajar Tenun Ikat NTT di Tokyo. (dok.Instagram @kbritokyo/https://www.instagram.com/p/CWkXzqFlamN/Henry)

Tak hanya di Jepang, tenun khas NTT juga diminati di Inggris. Artis Ayu Azhari sempat memperkenalkan kain tenun NTT dalam sebuah acara festival di Lyric Square Hammersmith, London, Inggris, pada 7 Desember 2019.

Saat itu, kata Ayu, dirinya banyak membawa produk asli NTT. Tak cuma kain tenun, masyarakat London begitu terkesima dengan aneka produk warisan Nusantara yang diperkenalkan Ayu.

"Saya dapat kesempatan untuk promosi dan memperkenalkan kain tenun NTT juga beberapa produk seperti teh dan kopi juga kacang metenya," kata Ayu, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com. Di festival tersebut, Ayu bahkan rela menyetop pengunjung untuk sekedar melihat-lihat kain tenun dan mencoba produk asli NTT yang diperkenalkannya.

Pemain film dan sinetron ini menambahkan, ia tak menyangka kain tenun asli NTT sukses menjadi daya tarik bagi pengunjung yang menikmati festival tersebut dengan membeli dan menggunakannya. Ayu yakin produk budaya Nusantara bisa diterima masyarakat di berbagai belahan dunia jika diperkenalkan dengan baik.

Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya