Liputan6.com, Jakarta - Buaya sepanjang 4,7 meter dievakuasi dari kawasan wisata Danau Labuan Cermin, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Rabu pagi, 29 Desember 2021. Kanal Regional Liputan6.com melaporkan, penangkapan buaya itu bermula dari rutinitas pengelola wisata melakukan penyisiran sebelum membuka kawasan itu untuk pengunjung, Camat Biduk-biduk Abdul Malik menjelaskan.
Saat penyisiran, pengelola wisata melihat satu ekor buaya di area sekitar danau. "Jadi bukan di dalam danaunya, tapi di luar. Memang sudah lama sering muncul cuma (buaya) biasanya di bawah jembatan saja, tidak sampai ke area danau," sambungnya.
Advertisement
Baca Juga
Melihat itu, pengelola wisata bersama warga melaporkan pada aparat kampung, kecamatan, hingga polisi dan TNI. Setelah itu, baru dilakukan penangkapan bersama-sama. "Sekarang buaya itu sudah diikat dan akan diserahkan ke BKSDA untuk dilepasliarkan di lokasi lain," ucapnya.
Ia menyambung, alur menuju Danau Labuan Cermin dari muara pantai terbagi jadi dua sungai, salah satunya Sungai Lempot. Di Sungai Lempot, disebutnya, masyarakat memang sering kali melihat ada buaya.
Menurut perhitungan warga, buaya dari Sungai Lempot ini bolak-balik ke Sungai Labuan. Adapun jenis buaya ini merupakan buaya muara. "Ini juga kejadian kedua. Kejadian pertama sudah beberapa tahun silam, tapi ukuran (buaya) lebih kecil," ujarnya.
Di kalangan wisatawan, Danau Labuan Cermin sudah masuk kategori spot wajib dikunjungi, kendati sekarang sementara ditutup sampai pemberitahuan selanjutnya, dan ada fakta-fakta menarik terkait kawasan ini. Berikut beberapa di antaranya.
Danau Dua Rasa
Mengutip situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, Labuan Cermin dikenal dengan sebutan danau dua rasa. Sebab, air bagian atas danau rasanya tawar, tapi bagian bawahnya asin.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Asal Mula Namanya
Mengutip Indonesia Kaya, dinamakan Labuan Cermin karena danau ini memiliki lapisan yang membuat cahaya matahari memantul. Hal tersebut terjadi karena dua rasa air di Danau Labuan Cermin yang telah disinggung.
Dua jenis air ini membuat danau memiliki sebuah lapisan pemisah, sehingga cahaya dapat memantul. Meski terlihat dangkal, pengunjung bahkan bisa melihat dasarnya yang berupa pasir, kedalaman danau ini mencapai empat hingga lima meter.
Keunikan Jenis Ikan
Masih karena keberadaan air tawar dan air asin di Danau Labuan Cermin, ikan yang hidup di sini terbilang unik. Terdapat dua jenis ikan, dan mereka hidup berdasarkan tempatnya, yaitu pada permukaan danau untuk ikan air tawar dan pada dasar danau terlihat ikan laut.
Advertisement
Kawasan Konservasi
Labuan Cermin masuk dalam kawasan konservasi, sehingga nuansa alam di sekitarnya masih terjaga. Danau ini memang dikelilingi pepohonan rimbun yang menghadirkan suasana teduh, jauh dari keramaian yang kerap ditemui setiap hari.
Masuk dalam Itinerary Kunjungan ke Derawan
Kunjungan ke Danau Labuan Cermin biasanya digabungkan dengan perjalanan ke Derawan. Susunannya sering kali disebut melengkapi penjelajahan pesona Kalimantan Timur. Wisatawan biasanya akan mengelilingi empat pulau, yakni Derawan, Maratua, Sangalaki, dan Kakaban, ditambah Labuan Cermin.
Â
Jarak tempuh dari Derawan diperkirakan memakan tiga jam perjalanan menggunakan kapal laut. Jadi, biasanya Labuan Cermin akan jadi pemberhentian terakhir sebelum menyudahi perjalanan, dan dijadwalkan sebagai perjalanan seharian karena jaraknya yang cukup jauh.Â
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan COVID-19
Advertisement