Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sama dengan Beyond Meat, KFC akan merilis menu berbahan nabati, Beyond Fried Chicken, di gerai mereka di seluruh Amerika Serikat (AS), Senin, 10 Januari 2021. Mengutip USA Today, Jumat (7/1/2022), waktu ini menandai lebih dari dua tahun sejak mereka menguji opsi menu tanpa daging dengan konsumen.
Restoran cepat saji itu akan menjual menu tambahan sementara di seluruh gerai mereka di Negeri Paman Sam. Menu ini akan tersedia selama persediaan masih ada. "Misi dari hari pertama sederhana, membuat (menu) Kentucky Fried Chicken yang terkenal di dunia dari bahan nabati," kata Kevin Hochman, presiden KFC Amerika Serikat.
Advertisement
"Sekarang, setelah lebih dari dua tahun kemudian, kami dapat mengatakan, 'misi tercapai,'" imbuhnya. Menu alternatif daging ini dibuat menggunakan protein kacang polong dan rasa "finger lickin’ good" yang sama dengan ayam goreng tradisional KFC, hanya saja diklaim berbahan 100 persen nabati.
Beyond Fried Chicken tersedia sebagai makanan kombo nabati pertama KFC, yang terdiri dari "nuget ayam," Secret Recipe Fries, dan minuman ukuran medium. Menu ini dapat dipesan secara ala carte dalam enam atau 12 potong maupun dengan menu kombo.
Harga bervariasi menurut lokasi gerai, tapi dijelaskan dibanderol mulai dari 6,99 dolar AS (Rp100 ribu) sebelum pajak. Dalam keterangannya, KFC dan Beyond Meat mencatat bahwa produk tersebut tidak "disiapkan dengan cara vegan maupun vegetarian," karena nuget ayam nabati dimasak dengan penggorengan yang sama dengan menu lain.
Produk baru ini disebut menyasar pelanggan "yang ingin makan lebih sedikit protein hewani, tapi belum jadi vegan atau vegetarian," kata Hochman, catat CNN. Pengumuman menu ini pun menarik perhatian warganet Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tahu Crispy?
Akun Twitter @txtfrombrand mengunggah tangkapan layar berita perilisan menu ayam nabati KFC, menuliskan keterangan, "KFC bakal bikin fried chicken tanpa 'chicken.'" Dari situ, ragam komentar pun diberikan.
"Oh jadi jual tahu crispy juga ternyata," salah satu pengguna Twitter menanggapi foto menu yang dimaksud. "Ini mah martabak tahu," yang lain mengomentari. "Apakah ini hanya pengubahan bentuk ucapan tahu crispy agar menaikkan nilai jual?" sambung pengguna lain.
"Mending ke abang gorengan jadinya ada tahu goreng juga," tulis warganet lain. "Kalau masuk ke Indonesia, tagline-nya (KFC) jadi berubah dong, bukan 'Jagonya Ayam' lagi," yang lain menimpali.
Advertisement
Menangkap Tren Daging Nabati
Rantai makanan cepat saji nyatanya telah memanfaatkan tren daging nabati sebagai cara untuk mendatangkan pelanggan baru, menarik mantan pelanggan, dan membangun kegembiraan seputar merek. Perusahaan juga menargetkan "pemakan fleksibel" yang ingin mengurangi asupan daging karena alasan kesehatan atau lingkungan.
Tidak sedikit yang telah berkembang melampaui daging sapi imitasi. Burger King, misalnya, sekarang menguji nuget dari Impossible, Dunkin' menjual sandwich sarapan Beyond Meat, dan Starbucks memiliki sandwich sarapan Impossible.
Namun, item yang paling dinanti di AS adalah burger nabati McDonald's, McPlant, yang diperkirakan akan diluncurkan di seluruh AS sekitar tahun ini. Untuk Beyond Meat (BYND), eksposur yang diperluas dapat membantu menyentak stoknya yang melemah.
Saham telah tenggelam 50 persen selama setahun terakhir. Laporan pendapatan terbaru dari November 2021 meleset dari ekspektasi analis dan perusahaan mengatakan ada permintaan yang melambat untuk produknya di toko kelontong dan restoran. Saham naik hampir sembilan persen dalam perdagangan premarket menyusul berita kolaborasi dengan kFC.
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Advertisement