Cerita Akhir Pekan: Antara Clean Eating dan Plant-Based Diet

Baik clean eating maupun plant-based diet, kedua jenis pola makan ini ternyata bisa menurunkan berat badan.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Jan 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 10:00 WIB
Menjaga Pola Makan yang Sehat
Ilustrasi Makanan Sehat Credit: pexels.com/Ella

Liputan6.com, Jakarta - Anda salah satu yang punya resolusi memperbaiki pola makan harian di tahun baru 2022? Kalau iya, memilih diet yang paling cocok tentu jadi penting. Di antara segudang opsi yang sekarang tersedia, dua di antaranya yang masih populer adalah clean eating dan plant-based diet.

Dini Azkiah, S.Gz, ahli gizi KALCare, menjelaskan clean eating sebagai pola makan yang mengatur gaya hidup dan pemilihan makanan untuk dikonsumsi. Dalam hal ini, mengonsumsi makanan dari bahan segar yang tidak melalui proses pemasakan yang lama, seperti buah-buahan, sayuran, daging rendah lemak, lemak sehat, serta biji-bijian.

"Makanan olahan atau makanan kemasan yang melalui proses pengolahan panjang, seperti snack, permen, atau makanan beku siap goreng sangat dihindari," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Jumat, 7 Januari 2022.

Sementara menurut Kaprodi Gizi, Fatepakes, USAHID Jakarta, Khoirul Anwar, SGz, MSi, plant-based diet berarti orang yang menjalaninya mengonsumsi lebih banyak makanan nabati. Ini termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Melalui pesan suara, Jumat, 7 Januari 2022, ia menggarisbawahi, masih ada orang mengira plant-based diet sebagai vegan diet. Padahal, berbeda dari vegan diet yang hanya mengonsumsi makanan berbahan nabati, plant-based diet masih memasukkan bahan pangan hewani dalam persentase kecil dalam pola makan harian.

Dini mengatakan, clean eating dan plant-based diet bisa dilakukan secara bersamaan, karena memiliki kesamaan dalam mengatur pola makan. Pemilihan jenis makanannya divariasikan antara buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Manfaat Clean Eating dan Plant-based Diet

Mengonsumsi Sayur dan Buah
Ilustrasi Makanan Sehat Credit: pexels.com/Haul

Soal manfaat, kedua jenis diet tersebut sama-sama bisa membantu mengontrol berat badan atau menurunkan berat badan. Secara prinsip pemilihan jenis makanan, Khoirul menguraikan, clean eating dan plant-based diet memperkaya variasi gizi secara lebih baik dengan meningkatkan asupan serat dan vitamin, serta membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.

Konsumsi bahan-bahan makanan ini bisa menurunkan risiko mengidap penyakit tidak menular, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi. Yang perlu diperhatikan, tegas Khoirul, mengonsumsi makanan yang beragam itu sangat penting.

"Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, kecuali ASI eksklusif untuk bayi 0--6 bulan," sebutnya.

Ketika baru menjalaninya, baik clean eating maupun plant-based diet, Dini mengatakan, kemungkinan ada beberapa dampak yang bisa muncul, seperti kembung, konstipasi, diare, dan mudah letih karena ada perubahan metabolisme di dalam tubuh.

"Namun, tubuh akan beradaptasi dengan hal ini, sehingga akan terbiasa dan terbentuk sebuah kebiasaan baru," ucapnya.

Soal berapa lama tubuh seseorang terbiasa dengan pola makan baru, ia mengatakan tidak ada jawaban pasti tentang ini. Pasalnya, faktor yang memengaruhi hasil diet setiap orang berbeda-beda, termasuk respons tubuh mereka terhadap perubahan pola makan dan olahraga. 

Memilih Diet yang Tepat

Ilustrasi
Ilustrasi pola diet clean eating. (dok.unsplash)

Dalam memilih diet paling cocok, mengingat bisa saja berbeda bagi setiap orang, Khoirul menyebut, ada tiga poin kunci. Pertama, memahami kondisi tubuh dengan baik. "Apakah dalam kondisi sehat, apa ada gangguan kesehatan tertentu, bagaimana berat badan dan pola aktivitas, yang paling tahu diri kita sendiri," katanya.

Kemudian, tetapkan tujuan terukur. Misalnya, mau menurunkan berat badan, harus ada target per bulan turun berapa kilogram. Ia mengatakan, normalnya berat badan turun dua kilogram per bulan.

Terakhir, tetapkan gaya hidup sehari-hari dengan mengonsumsi sesuai kebutuhan. Ia menekankan, makan makanan enak bukan sebuah larangan, tapi harus dibatasi. Khoirul menjelaskan, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), konsumsi gula direkomendasikan lima sdm per hari, garam satu sdt, begitu juga lemak harus dibatasi.

Alternatif lain, Dini mengatakan, diet sebaiknya dikonsultasikan ke ahli gizi untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh dan kesehatan seseorang. Karena itu, KALBE Group menyediakan layanan KALCare yang melayani pengecekan kesehatan dan konsultasi secara gratis.

"Salah satu pengecekan yang dapat dilakukan, yaitu pengecekan body mass index (BMI) untuk mengetahui status gizi saat ini. Selain pengecekan, klien juga dapat berkonsultasi secara langsung dengan ahli gizi yang akan memberikan saran untuk diet yang bisa dilakukan," ujarnya.

KALCare berada di tujuh lokasi, yakni Lotte Shopping Avenue, Pondok Indah Mall 2, Grand Metropolitan Bekasi, Pesona Square Mall Depok, AEON Mall Sentul, Lippo Mall Puri, dan Bintaro Jaya Exchange.

Soal konsistensi, Khoirul menyebut, ini tergantung niat masing-masing. Karena itu, sangat disarankan memilih jenis diet yang disukai. Dalam menjalankannya, ia menyambung, penting untuk punya peferensi makanan lebih luas, sehingga tidak berakhir makan makanan itu-itu saja dan membuat diet malah jadi membosankan.

We Are What We Eat

makan sehat
ilustrasi makanan diet/Photo by Valeria Boltneva from Pexels

"We are what we eat," menurut Dini, merupakan perspektif terhadap gaya hidup dan pengaruhnya dalam hidup. "Makanan bukan hanya tentang enak atau tidak enak, bukan juga sekadar mengenyangkan atau tidak, tapi bergizi atau tidak menjadi hal yang penting untuk diperhatikan," tuturnya.

Sedangkan Khoriul memaknai ungkapan itu sebagai implementasi bahwa penyusun tubuh kita adalah apa yang kita konsumsi. Ia berkata, "Ada banyak sekali jenis makanan dan minuman, dan kita punya kesempatan untuk mengonsumsi itu semua. Tapi, di sinilah akan berdampak."

Ketika diterapkan dalam jangka waktu lama, kebiasaan mengonsumsi makanan rendah gula, garam, dan lemak, itu akan memengaruhi metabolisme tubuh, yang akhirnya berdampak pada penurunan risiko terserang penyakit tidak menular. Jadi, menurutnya, apa yang dimakan akan menentukan kita di masa sekarang dan masa mendatang.

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya